Mengapa kamu ingin sekali mati?
Tidakkah ada sebuah alasan untuk menikmati udara yang selalu kamu hirup?
***
**
*
“生きて理由”
(alasan hidup)
Port Mafia!Dazai Osamu x Coma!Journalist!Reader
Bungo Stray Dogs © Asagiri Kafka, Bones
(!) AU
(!) If you need suggestion song, you can play How Close You Are and Tada soba ni ite sung by Miyano Mamoru (as actor voice of Dazai)
*
**
***Kalimat itu selalu berputar secara tak sadar, terngiang di telinganya bahkan orang yang melontarkan kalimat itu tak dapat mengungkapkan kalimat itu lagi padanya.
Tatapannya nanar di hadapan sosok yang terbaring tak berdaya. Segala peralatan medis—infus di pergelangan tangan, bantuan pernapasan, alat pendeteksi jantung—melekat di tubuh gadis itu.
Gadis itu, menurut dokter yang menanganinya, tak akan bertahan lebih lama lagi. Namun prediksinya masih salah.
Jantung gadis itu masih berdetak. Kemungkinan tak akan bertahan selama seminggu namun gadis itu telah terbaring selama sebulan ini. Tetap seperti itu. Tak pernah ada pergerakan sama sekali.
Seseorang mengetuk pintu lunak. “Dazai, sudah saatnya pergi.”
Pria bernama Dazai itu bergeming. Pria yang memanggilnya berdecak kesal.
“Apa istimewanya gadis itu? Sejak Oda tiada kau lebih sering mengunjunginya.”
Hatinya teriris setiap siapapun yang mengungkit nama sahabatnya itu. Dazai membalikkan badan, melangkah meninggalkan ruangan. “Kau tak tahu apa-apa, Chuya.” Berlalu tanpa meminta rekannya mengikutinya.
Chuya berdecak lidah, kedua alisnya mengerut. “Tentu saja. Karena aku bukan kau,” umpatnya.
Langkah demi langkah meninggalkan rumah sakit, bagaikan potongan film favorit yang diputar ulang dalam kenangannya. Saat pertama kali mengenal gadis itu, kenekatan seorang jurnaliswati mengumpulkan informasi Port Mafia seorang diri. Dazai telah memperingati gadis itu untuk tidak mendekat. Tak hanya kenekatan mencari informasi organisasi tersebut, gadis itu sengaja merekam pertarungan sengit yang dilakukan Port Mafia terhadap musuhnya dari jarak dekat.
“Kau ingin cari mati?”
Dazai tak habis pikir dengan akal sehat gadis itu.
Namun jawaban gadis itu mengejutkannya.
“Kamu sendiri tak terlihat takut mati di tengah baku tembak tanpa perlindungan.”
Mengingat itu Dazai tetap tersenyum meski pahit.
“Itu karena aku tak bisa mati….”
Karena kekuatan yang dimilikinya lahiriah, Bukan Lagi Manusia, membuatnya tak akan pernah mati meski tenggelam—tak akan tenggelam, terhantam, ditembak, dipukul—namun semua itu tak mengenainya sama sekali.
“Karena itu … kamu berdiri di tengah puluhan peluru yang meluncur. Kamu sendiri menginginkan kematian itu.”
Pernyataan klise bagi Dazai. Setiap manusia tak ingin mati. Namun tidak dengan dirinya. Bagaimanapun caranya, apapun yang ia perbuat tak pernah memisahkan nyawa dari tubuhnya.
“Ya. Karena itu aku ingin mati.”
Gadis itu, (y/n), tertegun mendengar keinginan Dazai. Ia bersimpati, semakin dalam menatap pandangan Dazai yang sayu penuh emosi terpendam yang tak bisa dikeluarkan. Ia saat itu tak mengerti, masih belum mengerti meski telah memiliki sebagian data Port Mafia, salah satunya kekuatan supranatural yang dimiliki Dazai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshot(s) Love!!♥ [END]
FanficBerisi kumpulan cerita pendek (oneshots) dengan tipe fiksi penggemar (fanfiction), bertemakan kisah asam-pahit-manis cinta setiap heroine (dalam artian reader perempuan 😊). Apdet tidak ditentukan, hanya jika penulis dapat ide setelah menonton anime...