Birthday Edition | Aizome Kento

450 40 59
                                    

Melihatmu dari jauh saja sudah cukup. Tapi kamu malah memberi kesan agar aku berharap. Perasaan ini begitu kompleks bagiku. Aku mengharapkanmu namun tak ingin di dekatmu.

Mengapa?

Hanya tak ingin terluka lebih.

***
**
*
Oneshot: Birthday Edition
August 30, 2017
|||
見つけた物
"mitsuketa mono"
(hal yang ditemukan)
Schooler!Aizome Kento x Reader
B-PROJECT* © MAGES
(!) AU
*
**
***

Beberapa menit lagi bel sekolah berbunyi, menandakan jam istirahat hampir habis. Karena itu kamu dan temanmu kembali ke kelas setelah menyantap bento di kantin.

Saat mendekati pintu kelas, pemandangan menyesakkan hati ada di dalam. Meski sudah sering terjadi tetap saja sesak sekaligus risih dengan suara-suara lengking para gadis menggoda seorang adam.

Kamu dan temanmu hanya terpaku di luar kelas, antara ingin masuk atau tidak. Karena bagaimana pun tempat duduk temanmu kali ini jadi korban dikerubungi oleh kaum hawa.

Bagai semut mengepung gula, tak hanya gadis di sekelas—bahkan para gadis sekelas mulai risih dan tak ada yang mau ikutan—tapi dari kelas sebelah—senior maupun junior—menghampiri pemuda berambut biru itu.

Dan orang yang bersangkutan terlihat sangat menikmati suasana seperti itu. Tak pernah jengah setiap hari diikuti beberapa gadis, sebelum pelajaran di mulai, saat istirahat, maupun pulang sekolah. Tetap mengumbar senyum dan meladeni semua rayuan para gadis yang kasmaran padanya.

"Awalnya aku tergila-gila, tapi semakin lama eneg lihat Aizome-kun yang dikelilingi perempuan yang gak tahu asal-usul kelasnya," timpal temanmu sebal.

"Duduk aja di kursiku dulu. Nanti bel bunyi mereka juga pada bubar," saranmu.

Menurutmu, kamu beruntung dapat tempat duduk jauh dari pemuda bernama Aizome Kento itu. Karena jika hal itu terjadi, sama sekali tidak sehat untuk jantungmu. Kamu merasa akan selalu serangan jantung setiap di dekatnya.

Kamu dan temanmu melewati kerubungan lebah madu itu.

Diam-diam Kento melirikmu saat masuk. Ia memanggil namamu. Kamu tersentak, menoleh padanya.

"Rabu depan aku mengadakana acara ulang tahun. Datang dengan dress yang imut, ya!"

Kamu hanya terkekeh. "Aduh, kalau baju biasa aja, boleh?" candamu.

"Apapun yang kamu pakai tetap imut."

Para gadis menggumamkan kecemburuan mereka.

"Heee~ aku juga akan datang dengan baju istimewa. Lirik aku juga!"

"Aku bersedia menggunakan onepiece selutut tanpa lengan~."

"Kehadiran kalian juga kunantikan," ungkap Kento menambah keributan.

Teman perempuan sekelasmu langsung tutup lubang telinga dengan malasnya. Menyelamatkan gendang pendengaran dari suara riuh para gadis yang kemakan rayuannya Kento.

"Yakin datang?" bisik temanmu sebal.

"Kan aku gak bilang bakal datang," jawabmu terkikik kemudian.

🎉
🎂
🎁

Hari Rabu itu telah berlalu. Iya, kamu tak pergi ke pesta ulang tahun Kento—yang entah jadi dirayakan atau tidak itu.

Tapi kalau didengar dari bibir-bibirnya siswi satu sekolah, Kento mengadakan ulang tahun di sebuah café dengan teman-teman dekatnya saja. Beberapa gadis dari sekolah memang ikut, tapi mereka terlihat sebal karena Kento dimonopoli oleh teman-teman laki-lakinya itu.

Oneshot(s) Love!!♥ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang