10 | Takara Kyo ~ "subete mono ga kimi kara"

377 27 25
                                    

Hei, hujan, bisakah untuk tidak berhenti?
Ada waktu yang harus kuubah
Meski harus mengubah masa depan yang selama ini kujalani....

***
**
*
"総てものが君から"
(karena kamu segalanya)
Takara Kyo x Reader
Band Yarouze! © Aniplex
(!) AU, ooc, typo
(!) song recommendation: OSIRIS – Silent Crisis
*
**
***

Penyesalan terbesarku saat itu ialah ... tak pernah mengerti dengan desakan yang ada dalam dada.

Bel pulang sekolah telah berbunyi, seluruh murid keluar dari kelas untuk bersegera pulang sebelum hujan semakin lebat. Namun ia malah memutuskan tinggal di kelas, menunggu hujan berhenti sembari mengerjakan tugas sekolah.

Ia melambaikan tangan pada teman-temannya. Aku hanya menatapnya sekilas dari balik pintu, kemudian berlari kecil menuju tangga. Di luar rekan satu band-ku sudah menunggu. Tak dapat beralasan untuk mengundurkan jadwal latihan. Hujan bukanlah sebuah alasan, karena Shin menjemputku dengan mobilnya.

Lagi, memori terakhirku tentangnya hanyalah: ia melambaikan tangan pada teman-temannya, tersenyum tanpa tahu apa yang akan menimpanya. Dan ia ... sempat tersenyum padaku yang keluar dari kelas. Berharap saat itu tak ingin pergi dari sisinya.

Karena ... ia yang pergi dari sisiku selamanya....

Yang kuharapkan ... seandainya waktu dapat berputar. Hanya di hari itu, setelah pulang sekolah, di saat hujan mengurungnya agar tak keluar, di sanalah kesempatanku untuk menyapanya.

🕧
🕐
🕛

Pemuda yang memiliki rambut hitam terpotong pendek itu terbangun. Poni yang terpotong rapi menutupi dahinya sedikit berantakan. Perlahan matanya terbuka. Suara riuh di sekitarnya membuat kegaduhan.

Seseorang menepuk pundaknya agak keras.

"Takara, bangun teman! Sudah waktunya pulang!" seru teman sekelasnya.

Takara Kyo, itulah namanya, tak segera merespon karena telinganya agak berdenging. Suasana dingin akibat hujan turun deras menambah kenyamanan istirahatnya. Beruntung sekali ia tak ketahuan tidur dalam kelas oleh guru.

Teman yang membangunkannya itu pamit keluar dahulu. Kyo hanya mengangguk. Matanya mengedip beberapa kali, kemudian mengamati sekitar.

Ia berada dalam kelas.

Pada jam pulang, semua temannya tak satupun menetap di dalam.

Pemandangan hujan lebat dari balik jendela yang tertutup rapat.

Dan hanya seorang siswi yang tinggal di dalamnya, masih berkutat dengan buku yang terhampar di depan matanya.

Dejàvu?

Memori dalam benaknya beterbangan, saling mengisi, kemudian pergi sesukanya. Ada dengungan kecil yang menyakitkan saraf otaknya. Perlahan ia mengerti kondisi yang ia alami saat ini.

Waktu berputar seperti kehendaknya.

Kenapa bisa?

Apa ia sedang bermimpi?

Kyo tak dapat menjelaskan semua yang terjadi padanya. Apa ini takdir Tuhan atau hanya salah satu permainan hidupnya, ia tak lagi peduli. Yang terpenting kini hatinya terisi hangat dapat bertemu dengan gadis itu lagi.

Teman satu kelasnya. Yang dua jam lagi nyawanya melayang....

Kyo menggelengkan kepala. Tidak. Ia tak mau kehilangan gadis itu. Meski saat itu mereka sama-sama jarang berkomunikasi, apalagi hubungan khusus. Sesekali Kyo merindukan sosok cinta pertamanya itu. Hingga ia di waktu masa depan pun tak mendapatkan pengganti cinta rahasianya itu.

Oneshot(s) Love!!♥ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang