Liburan adalah hal yang sangat kamu tunggu! Kamu lebih bersemangat mengemas buku-buku ke dalam lemari daripada memasukkannya ke dalam tas sekolah. Terlebih, menyusun jadwal apa saja yang akan kamu lakukan untuk mengisi libur musim panas tahun ini.
Kamu sudah menyelesaikan seluruh pekerjaan rumah dari sekolah, tak peduli benar-salahnya, di dalam benakmu hanya ada segala rencana liburan.
Namun....
"Sepertinya libur kali ini kita tak pergi kemana-mana, sayang. Ayah sibuk kerja untuk promosi jabatan. Ibu juga tak pandai berkendara."
Kamu tertegun setelah mendengar berita duka itu. Begitu pula dengan adikmu yang sama antusiasnya denganmu.
"Ta-tapi setidaknya kita bisa pergi ke pantai dengan shinkansen, bukan?"
Kamu tak mau hari-hari liburmu hambar tanpa pergi kemanapun.
"Pantaiiiiii...," pinta adik mengiba.
Ibumu menghela napas. "Kamu tak ada rencana jalan-jalan dengan temanmu?" herannya.
Menurut beliau, di usiamu kini sudah saatnya pergi jalan-jalan dengan teman satu sekolah, tak harus menunggu kedua orangtua.
Kedua bahumu naik karena kesal. "Ada, tapi di akhir liburan. Mereka semua punya rencana liburan masing-masing dengan keluarga."
Adik menarik lengan bajumu. "Pantai...."
"Ibu masih ada urusan di butik. Ajaklah adikmu pergi ke taman hiburan. Nanti ibu belikan tiket untuk kalian berdua. Ah, bertiga!"
"Bertiga?" heranmu. "Dengan siapa?" Padahal kamu hanya dua bersaudara.
Ibu tersenyum simpul.
"Ibu baru saja akan mengatakan padamu. Teman ibu yang akan keluar negeri akan menitipkan anaknya di sini. Selagi liburan, hanya beberapa hari. Kamu bisa pergi dengannya ke taman hiburan."
Bola matamu memutar kesal. "Ayolah, sudah cukup mengurus satu anak kecil."
Adik tersinggung, ia mencubit lenganmu. Kamu tak membalasnya, hanya mengaduh kecil.
Ibu tersenyum. "Bukan anak kecil. Dia seusiamu."
"Perempuan?"
"Laki-laki."
***
**
*
"雨の中に"
(in the rain)
Minaduki Rui x Reader
Tsukiuta © Tsukino Talent Pro
Request-Love by FukuzawaAmanda
Warning: AU, ooc, typo
*
**
***Ibu memanggilmu yang tengah sibuk mencuci piring sehabis sarapan pagi ini.
"Bangunkan Rui-kun, ya! Ibu mau pergi ke butik dulu."
Kamu hanya menaikkan bahu, pasrah. Pertanda akan melaksanakannya dengan setengah hati. Meski begitu ibumu percaya kamu akan membangunkannya.
Hari ini kamu akan pergi ke taman hiburan dengan adikmu dan Rui---anak titipan---itu. Karena sudah terlanjur ibumu membelikan tiga tiket, sayang jika tak digunakan.
Ibu mengecup kening adikmu yang masih duduk di kelas satu sekolah dasar; memainkan roti tanda tak menyukai sarapannya.
"Habiskan," titah ibu pada adik sebelum melangkah keluar rumah.
Setelah pintu ditutup, kamu mengacak rambut adikmu. "Habiskan!" ucapmu meniru ibu.
"Aku tak suka selai kacang!" kesalnya melempar sendok ke meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshot(s) Love!!♥ [END]
FanfictionBerisi kumpulan cerita pendek (oneshots) dengan tipe fiksi penggemar (fanfiction), bertemakan kisah asam-pahit-manis cinta setiap heroine (dalam artian reader perempuan 😊). Apdet tidak ditentukan, hanya jika penulis dapat ide setelah menonton anime...