6 | Kirihara Atom ~ "Kisezu Deeto"

574 34 5
                                    

Setiap langkah resahku tak bisa hilang. Rasanya ingin terus melirik ke belakang, meyakinkan diri bahwa tak ada yang mengikuti.

Hari masih sore, masih ada penerangan di atas langit sana, namun aku tak mau hal ini terus berlanjut. Aku tahu siapa yang mengikuti dari belakang, dia dari sekolah yang sama.

Aku pernah menegurnya namun ia tetap mengikutiku setiap pulang sekolah. Jika begini terus aku tak bisa terbebas darinya.

***
**
*
"決せずデート"
(kencan tak sengaja)
Kirihara Atom x reader
Marginal #4 © Rejet
*
**
***

"Atom-kun, tunggu!"

Pemuda berambut merah itu terus melangkahkan kaki, semakin cepat. Ia tak peduli meninggalkan sepupunya yang cantik itu di belakang, bersikap manja padanya ingin diajak berkeliling kota karena masih baru.

Ia tak berniat mengajak sepupunya itu berjalan-jalan sore, ia keluar rumah hanya ingin menghindari sepupu yang 'nekat' mendekatinya.

"Sudah kubilang aku pergi dengan teman, kenapa kau ikut?" kesalnya.

Yang membuatnya gusar sepupunya itu malah mengenakan high heels, ia tahu gadis itu sengaja mengenakannya agar ia dipaksa menyamakan langkah, berjalan perlahan dengannya. Namun ia tak mau mengikuti permainan sepupu yang jatuh cinta padanya.

Pemuda itu bisa saja berlari meninggalkan sepupunya, namun ia harus punya alasan kuat dan bukti nyata agar sampai di rumah tak dimarahi oleh orang tuanya telah meninggalkan gadis 'manis-tak-berdaya' sendirian di jalanan. Itu membuatnya gerah.

Matanya menelusuri seluruh sudut jalan, kiri-kanan, siapa saja yang mungkin dikenalnya dan dapat menariknya dari hadapan sepupunya itu.

Ia menatap jauh di depan, jalan lurus yang dilewatinya, seorang gadis berjalan seorang diri namun dengan ekspresi cemas di wajahnya, sesekali melirik sedikit ke belakang.

Dilihat ada seorang laki-laki yang berjalan melambat dan sesekali mengumpat, seorang penguntit pikirnya.

Aku juga punya penguntit di belakangku, gumamnya.

Dan ide iseng pun spontan melintas di benaknya. Mungkin ia akan sedikit menggunakan kehalian beraktingnya, semoga gadis itu juga bisa mengerti maksudnya.

.
.

~~💑~~
.
.

Pandangan kualih ke depan, bersikap seakan tak merasa diikuti. Saat itu kulihat seorang laki-laki tak kukenali tersenyum lebar ke arahku. Keningku menyerngit, hampir saja aku tersipu dibuatnya.

Apa ia sedang akan menyapa seseorang di belakangku? Tapi aku malas menoleh ke belakang.

Laki-laki bersurai merah itu menaikkan tangan kanannya, bersiap akan menyapa siapapun yang tak kukenali. Ia berlari kecil ke arahku.

"Yo! Sudah kubilang menunggu di tempat perjanjian, kenapa kau malah menjemputku?"

Aku membatu. Ma-maksudnya??

Ia menarik lengan kiriku, spontan kuturuti arah kemana ia ingini, dan aku membalikkan badan kembali ke jalan yang sudah kutelusuri.

Ia membungkukkan badan, berbisik, "Kau sedang dibuntuti? Aku juga. Mari kerja sama," pintanya.

Kulirik ke belakang, seorang gadis susah payah berjalan ke arah kami, memanggil nama yang kemungkinan milik laki-laki ini. Kemudian mataku tak sengaja menemukan sosok laki-laki yang sudah seminggu ini mengikutiku. Aku menghela napas, laki-laki ini tak terlihat jahat pula.

Oneshot(s) Love!!♥ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang