Lagu yang sama

56 12 0
                                    


Siang itu kantin dipenuhi oleh para siswa/i yang hendak makan siang. Mengisi perut yang kosong sembari mengistirahatkan otak yang sudah digunakan untuk berpikir selama beberapa jam.

Shuhei mengambil nampannya dan berbalik. Ia terkejut dan hampir menjatuhkan nampannya saat melihat Miho tiba-tiba sudah ada dibelakangnya. Shuhei menghela nafas pelan. Ia melangkahkan kakinya menuju bangku yang masih kosong untuk ia duduki. Dan Miho mengikutinya. Miho mendudukkan diri didepannya.

"Kenapa kamu mengikutiku?" Tanya Shuhei sembari mengunyah ramen yang masih panas itu.

"Aku mau tau kamu dapet darimana tiket ini." Ucap Miho menunjukkan tiket yang tadi diberikan Shuhei. "Bukan apa-apa, aku kan cuma nggak mau kalau tiket ini hasil nyuri." Lanjutnya.

Shuhei seketika berhenti mengunyah dengan tiga helai mie yang masih menggantung. Shuhei memotong mie itu dengan sumpitnya, meletakkan sumpitnya di mangkoknya lalu menatap Miho. "Memangnya aku ada tampang maling?" Tanya Shuhei.

"Sedikit." Jawab Miho.

"Heee??? Apa-apaan." Ucap Shuhei tak terima.

"Nanchatte! (Bercanda!)" Ucap Miho tersenyum lebar. Tangannya berusaha menyentuh hidung Shuhei, tapi Shuhei menepisnya.

"Nggak lucu!" Ucap Shuhei dengan raut wajah yang menunjukkan kekesalan.

"Gomen." Ucap Miho meminta maaf pada cowok yang sepertinya sulit untuk diajak bercanda itu.

"Itu tiketnya Ryoga. Dia nggak jadi nonton." Ucap Shuhei.

"Ryoga?" Miho mengernyitkan dahinya bingung.

"Temanku yang kamu lihat dikantin waktu itu." Ucap Shuhei menjelaskan.

"Oh. Kenapa dia nggak jadi nonton?" Tanya Miho lagi.

Sudah Shuhei duga. Pertanyaan itu akan terus beruntun dan mungkin tidak akan selesai sampai besok pagi. Rasa penasaran Miho memang terlalu berlebihan. Sampai terkadang membuatnya malas untuk  menjawab pertanyaan-pertanyaan itu. Tapi, Miho akan terus bertanya kalau ia tak menjawab pertanyaan yang menurutnya tidak penting itu.

"Dia udah liat yang di Tokyo. Lagian dia juga ada acara mendadak tanggal segitu." Jawab Shuhei.

"Ah, sou ka. (Ah, begitu ya.) Kalau gitu sampaikan rasa terimakasihku pada Ryoga-kun." Ucap Miho penuh semangat.

"Hmm.." jawab Shuhei datar lalu kembali memakan ramennya yang sudah dingin gara-gara Miho sedari tadi mengajaknya bicara. Dan jika ramen sudah dingin, rasanya tidaklah seenak seperti saat panas.

<==>

Pagi itu Miho bersiap-siap untuk berangkat ke Yokohama. Biasanya akhir pekan ia bangun sedikit lebih siang. Tapi, kali ini ia bangun lebih awal. Miho membawa beberapa barang yang dirasanya perlu dibawa. Dan yang pasti harus ia bawa adalah ponsel dan juga tiket konser tentunya.

"Neechan mau kemana?" Tanya Yuri.

"Mau jalan sama temen." Dusta Miho.

"Ah. Jalan ke Yokohama Arena ya?" Tanya Yuri yamg sukses membuat Miho tertegun.

Miho menatap adiknya yang arah pandangnya tertuju pada tiket yang tertimpa ponselnya diatas meja. Miho buru-buru mengambil ponsel dan juga tiketnya lalu memasukkannya kedalam tas.

"Otanoshimi! (Have fun!)" Ucap Yuri lalu berjalan keluar kamar dengan senyuman yang bagi Miho itu sangat merendahkannya.

Miho mendengus kesal. Ia harus cepat ke stasiun, sebelum keretanya berangkat. Atau ia akan tertinggal.

~

Setelah kurang lebih 30 menit perjalanan dari Stasiun Shibuya. Miho kini telah tiba di Yokohama. Ia melanjutkan perjalanannya dengan berjalan kaki. Cukup waktu 8 menit berjalan kaki, ia sampai didepan Yokohama Arena. Terlihat antrian sudah cukup panjang. Miho ikut mengantri untuk membeli penlight dan juga barang-barang lainnya yang sekiranya menarik baginya. Konsernya baru akan dimulai jam 14.00 nanti.

Boys.In.ShadowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang