Matahari kembali memunculkan wujudnya di pagi yang cerah ini. Kicauan burung terdengar sangat merdu ditelinga orang-orang yang mendengarnya. Jalanan yang dipenuhi kelopak bunga sakura membuat jalanan didominasi oleh warna pink. Sesekali kelopak yang berserakan di aspal itu berhamburan terbang saat terhembus angin atau disaat kendaraan lewat.Suara benturan sepatu dengan lantai terdengar begitu jelas disetiap sudut area sekolah. Langkah kaki para siswa/i dengan kecepatan yang berbeda-beda, atau bahkan ada yang berlari karna suatu hal, sudah menjadi hal yang biasa di area sekolah itu.
Miho meletakkan tasnya dimejanya. Hari ini ia berangkat sedikit lebih siang dibanding biasanya. Semalam ia begadang hanya untuk membaca fanreport konser Boys.In.Shadow. Dan lagi, ia kesal karna Yoh ternyata sudah pernah berciuman. Aaa... rasanya ia sangat kesal. Ia iri pada gadis yang sudah mendapatkan ciuman Yoh itu. Pasti gadis itu sangat beruntung. Tunggu, kalau ia tau siapa gadis itu, maka ia juga akan tau identitas Yoh. Tapi, ia sama sekali tak tau seperti apa gadis yang sudah dicium Yoh itu. Dan juga, ia iri dengan fans yang menonton kemarin. Mereka semua mendapat ciuman walau hanya sebuah suara. Ck.. kenapa sewaktu di Yokohama, Yoh tidak melakukan itu. Dan rayuan Yoh, benar-benar membuatnya gila. Seandainya Yoh mengatakan itu langsung dihadapannya. Pasti ia akan langsung pingsan ditempat.
Lamunan Miho buyar saat mendengar suara deritan bangku yang bergesekan dengan lantai. Miho menoleh dan mendapati Shuhei baru datang. Setiap hari senin, Shuhei selalu berangkat lebih siang dari biasanya. Dan lagi, Shuhei tak sedikit pun menoleh kerahnya. Shuhei memang tak pernah menyapanya duluan ataupun mengajaknya bicara lebih dulu. Selalu dirinya yang memulai. Dan kali ini, ia tak akan melakukan itu. Ia kecewa dengan Shuhei. Entahlah, benar atau salah ia kecewa pada Shuhei. Tapi semalam, itu cukup menyakitkan untuknya.
Shuhei mengusap tengkuknya, arah pandangnya kini tertuju pada Miho yang terlihat murung. Semalam adalah konser Boys.In.Shadow, biasanya Miho akan langsung menyambanginya dan menceritakan banyak hal sampai ia bosan mendengarnya. Tapi, kali ini tidak. Apa Miho sudah bosan dengan Boys.In.Shadow? Shuhei hendak mengajak bicara Miho, tapi sensei lebih dulu masuk dan membuatnya harus menunda keinginannya sampai jam belajar selesai.
Selama jam pelajaran, Shuhei berulang kali mengarahkan pandangannya ke Miho. Tak sekalipun ia mendapati Miho tengah menatapnya. tangannya merogoh sakunya lalu mengambil ponselnya. Ia mengetikkan sesuatu disana, lalu mengirimkannya pada Miho. Setelahnya ia mengarahkan pandangannya ke Miho.
Miho merasakan getaran pada ponselnya. Diam-diam ia mengambilnya dari dalam saku lalu melihat layarnya. Tertera nama Shuhei disana. Ia menyentuh gambar pesan yang tertera pada layarnya.
'Doushita? (Kenapa?)'
Miho memasukkan kembali ponselnya kedalam saku. Ia mengabaikan pesan yang dikirimkan Shuhei. Kenapa? Katanya. Apa ia tidak sadar kalau dirinya tengah marah padanya? Ck.. cowok memang selalu seperti itu. Bersikap seolah-olah tak terjadi apapun. Menanggapi berbagai hal dengan santai. Menyebalkan.
Miho kembali merasakan ponselnya bergetar. Bukan, kali ini bukan pesan, melainkan sebuah panggilan. Miho mengabaikannya. Tapi Shuhei tetap meneleponnya terus menerus. Sehingga getaran ponselnya yang ia rasakan tak kunjung berhenti. Tak elak, itu membuat Miho kesal dan refleks ia memukul meja membuat semua pasang mata termasuk sensei menatap kearahnya.
"Doushite Funatsu-san? (Kenapa Funatsu-san?)" Tanya sensei.
Miho menggelengkan kepalanya. "Gomen sensei." Ucapnya lalu melirik Shuhei yang saat ini tertawa.
~
Shuhei melangkahkan kakinya sedikit lebih cepat lalu mengulurkan tangannya hingga dapat meraih tangan Miho lalu segera menghentikan langkahnya. Membuat langkah kaki Miho juga terhenti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boys.In.Shadow
Novela JuvenilBoys.In.Shadow, sebuah group idol yang tak pernah menunjukkan wujud asli para membernya. Hanya siluet yang terlihat. Funatsu Miho yang awalnya tak menyukai Boys.In.Shadow perlahan mulai tertarik dan mencari tahu siapa Yoh itu sebenarnya.