'Aku ingin bertemu denganmu. Bertatap muka denganmu. Aku ingin menggapaimu.'Suara alunan musik menggema dikamar Miho. Saat ini Miho memang tengah memutar CD yang baru saja ia beli tadi. Lagu-lagu yang ia putar menemaninya yang tengah mengerjakan tugas. Ia sudah tak peduli lagi apa kata adiknya jika mengetahui ia tengah memutar lagu Boys.In.Shadow. Yang penting ia bisa mendengar suara Yoh lebih jelas.
Tunggu, Miho berhenti menulis sejenak dan mengarahkan pandangannya ke CD playernya. Mendengarkan dengan seksama dimana bagian Yoh bernyanyi. Miho berpikir sejenak. Ia seperti pernah mendengar suara itu. Bukan, bukan suara Yoh. Yang ia maksud adalah suara yang mirip seperti suara Yoh. Miho mengingatnya, Shuhei. Yap, tadi sewaktu menuju toko CD. Shuhei mendengarkan lagu yang dinyanyikan padanya. Dan suara Shuhei terdengar mirip dengan suara Yoh. Itulah salah satu alasannya, kenapa terpaku saat itu.
Miho menopang dagunya. Mengabaikan sejenak tugasnya. Ia membayangkan kembali seperti apa wajah Yoh, apakah tidak jauh berbeda dengan wajah Shuhei? Mengingat keduanya memiliki suara yang hampir sama. Atau malah mungkin sama. Yang pasti, Yoh akan lebih tampan dari Shuhei. Dari suaranya saja sudah dapat menggetarkan hatinya. Apalagi wajahnya, senyumnya, tatapan matanya. Aaaa... Miho jadi berdelusi kemana-mana. Jika sudah memikirkan Yoh memang bisa menyita banyak waktunya.
"Ciee yang sekarang suka Boys.In.Shadow." ucap Yuri membuyarkan lamunan Miho.
Miho segera mengarahkan pandangannya ke Yuri yang saat ini sudah ada didekatnya. Karna sangking asiknya melamun, ia sampai tak menyadari kehadiran Yuri. Bahkan tak memdengar suara pintu terbuka dan juga langkah kaki Yuri. Miho hanya menanggapi perkataan adiknya dengan senyuman.
"Ngelamunin apa sih kak? Sampai nggak fokus sama tugasnya?" Tanya Yuri melihat lembar kertas kakaknya yang masih banyak yang kosong.
"Ngelamunin Yoh." Ucap Miho kemudian tertawa.
"Hee? Nggak boleh! Yoh itu punyaku! Kakak yang lain aja." Ucap Yuri.
"Iie! Pokoknya aku suka Yoh. Aku akan mendapatkannya." Ucap Miho diiringi tawa.
"Ayolah kak, mengalah sama adikmu. Lagian kan aku yang lebih dulu suka Yoh." Ucap Yuri menggembungkan pipinya.
Miho menggelengkan kepalanya. Ia tak mau mengalah dalam hal ini. Ia sudah benar-benar terpaku pada Yoh. Hati, pikirannya, sudah dikuasai oleh Yoh.
<==>
Shuhei terkejut saat membuka lokernya. Terdapat selembar kertas dan tulisan besar disana. 'Sabtu besok ada event dance cover, kamu pasti ikut kan? Aku akan melihatnya. Jangan sampai nggak dateng!'
Shuhei menghela nafas kasar. Kenapa Miho bersikekeh ingin melihatnya dan juga teman-temannya tampil. Sekarang, apa yang harus ia lakukan? Dengan keadaan Ryoga yang seperti itu, rasanya akan sulit. Tapi, kalau ia mengatakan pada Miho tidak akan ikut, Miho pasti akan tetap memaksanya.
..
Shuhei kembali menemukan kertas dengan tulisan yang sama dibangkunya. Ia menoleh kekiri dan mendapati Miho tengah memandangnya dengan cengiran yang membuatnya kesal. Diletakannya tasnya lalu mendudukkan dirinya. Wajahnya terlihat sangat kusut.
"Aku nggak akan ikut. Ryoga belum pulang dari Miyagi." Ucap Shuhei sembari melipat-lipat kertas itu hingga membentuk love ♡.
"Kamu mau membohongiku? Itu Haneda-kun berangkat." Ucap Miho yang sudah membuka jendela didekatnya lebar-lebar dan menunjuk Ryoga yang tengah berjalan bersama beberapa anak yang lain.
Shuhei bergegas mendekat kejendela. Dan benar saja, Ryoga sudah berangkat. Bahkan saat ini sudah bermain bola dengan teman-temannya. Ck.. anak itu. Tanpa disadarinya, tangannya mengepal.

KAMU SEDANG MEMBACA
Boys.In.Shadow
Teen FictionBoys.In.Shadow, sebuah group idol yang tak pernah menunjukkan wujud asli para membernya. Hanya siluet yang terlihat. Funatsu Miho yang awalnya tak menyukai Boys.In.Shadow perlahan mulai tertarik dan mencari tahu siapa Yoh itu sebenarnya.