Shuhei hanya menatap Miho setelah Miho menamparnya. Keduanya saling menatap mata satu sama lain. Terdiam dalam kesunyian malam itu. Keduanya terus saling memandang dalam beberapa menit."Kamu, selalu bersikap semaumu sendiri." Ucap Shuhei pelan.
Shuhei mengayunkan kakinya, mulai mengambil langkah. Miho mengulurkan tangannya dan mencengkeram ujung belakang kaos yang dikenakan Shuhei kala itu. Tangan Shuhei terulur, melepaskan tangan Miho yang mencengkeram kaosnya dengan kuat itu. Lalu kembali melangkahkan kakinya tanpa mengatakan apapun.
"Gomen." Lirih Miho dengan kepala yang menunduk.
"Funatsu, apa yang kamu lakukan diluar? Lihatlah, antrian panjang." Panggil kepala Toko.
"Hai." Ucap Miho lalu menghapus air matanya dengan cepat dan kembali lagi kedalam supermarket. Dan yang pasti ia harus mengembangkan senyumnya meski hatinya tengah kacau.
"Omatase shimashita! (Maaf menunggu!)" Ucap Miho lalu kembali melayani para pelanggan.
<==>
Hari ini seluruh kelas bebas dari pelajaran setelah selesai menjalani tes materi selama beberapa hari. Dan hari ini tampak mayoritas siswa/i mengenakan pakaian olahraga. Karna kali ini, disekolah tengah diadakan festival olahraga. Dan diikuti oleh seluruh siswa/i dari seluruh kelas.
Masing-masing ketua kelas mulai membagi anggota kelasnya untuk mengikuti cabang-cabang olahraga yang akan dilaksanakan.Mata Miho terbuka lebar saat dirinya disebutkan akan mewakili kelas untuk balap karung bersama dengan Shuhei. Kenapa harus dirinya dan Shuhei? Bisa kan teman satu kelasnya yang lain?
Masalahnya, aturan balap karung kali ini, dua orang harus berada dalam satu karung. Dan lagi, harus cowok dan juga cewek. Miho melirik Shuhei yang terlihat tenang-tenang saja. Atau tepatnya tak menunjukkan ekspresi apapun."Saa, minna-san, ganbare!" Ucap ketua kelas Miho setelah selesai menentukan siapa-siapa saja yang akan mewakili kelas disetiap cabang yang ditandingkan.
.
Miho menghampiri Shuhei yang tengah duduk dengan santai ditepi lapangan. Memperhtikan teman-temannya yang tengah bermain bola. Ia menoleh saat merasakan ada bayangan yang menghalangi cahaya matahari mengenai tubuhnya.
"Yoroshiku onegaishimasu. (Mohon kerjasamanya.)" Ucap Miho sedikit membungkukkan badannya.
Shuhei bangkit dari duduknya dan sedikit menepuk celananya yang terkena debu. "Ah." Jawab Shuhei lalu melangkahkan kakinya menuju tempat lomba balap karung diadakan.
Miho melangkahkan kakinya dengan pelan. Berjalan beberapa meter dibelakang Shuhei. Matanya tak lepas menatap punggung cowok dihadapannya itu. Ia menghapus setitik air matanya yang jatuh. Ia tak boleh menangis. Yah, tak boleh menangis.
"Ryoga." Ucap Shuhei saat melihat Ryoga ada ditempat lomba balap karung.
"Hi. Aku akan melawanmu." Ucap Ryoga tersenyum lebar.
Shuhei menatap cewek yang berada didekat Ryoga. Cewek yang waktu itu Ryoga ceritakan padanya. Shuhei tersenyum tipis. Apa mungkin Ryoga sudah berpacaran dengan cewek itu?
"Kamu, pasangan larimu siapa? Tanya Ryoga. Dan tak lama setelah Ryoga bicara, Miho muncul dan cukup membuat Ryoga terkejut. Ryoga menatap Shuhei penuh tanda tanya. Benarkah Miho yang akan menjadi pasangan lari Shuhei.
"Ah, dia pasangan lariku." Ucap Shuhei lalu mengalihkan pandangannya.
Panitia memberikan karung yang akan digunakan kepada para peserta. Shuhei melepas sepatunya dan sedikit menggulung celana panjangnya. Ia juga melepas jaket yang merupakan bagian dari seragam olahraga.
Miho juga bergegas melepaskan sepatunya. Kemudian keduanya masuk kedalam karung yang sama. Tak ada saling pandang. Baik Shuhei atau Miho mengarahkan pandangannya ke arah yang berbeda. Hingga akhirnya Miho bisa mendengar helaan nafas Shuhei. Shuhei menariknya untuk lebih dekat padanya. Tapi arah pandanganya tetap kedepan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Boys.In.Shadow
Teen FictionBoys.In.Shadow, sebuah group idol yang tak pernah menunjukkan wujud asli para membernya. Hanya siluet yang terlihat. Funatsu Miho yang awalnya tak menyukai Boys.In.Shadow perlahan mulai tertarik dan mencari tahu siapa Yoh itu sebenarnya.