"Sungguh? Ulang tahunmu akhir pekan ini?" Tanya Miho mengekor dibelakang Shuhei. Kini keduanya sudah memasuki kelas.
"Hmm." Jawab Shuhei lalu meletakkan tasnya diatas meja dan mendudukkan dirinya ditempat biasanya.
"Ck.. Kenapa harus akhir pekan ini. Aku nggak akan bisa datang ke pesta ulang tahunmu. Aku udah beli tiket konser Boys.In.Shadow" ucap Miho panjang lebar.
"Siapa yang mau buat pesta?" Tanya Shuhei menatap Miho.
"Kamu bilang kamu sibuk satu minggu ini. Dan kamu akan memberi tahuku suatu hal saat pergantian umurmu. Jadi, kamu pasti akan mengadakan pesta kan?" Ucap Miho menunjuk Shuhei dengan jari telunjuknya.
Shuhei menepis telunjuk Miho yang terarah kewajahnya. "Sekalipun aku akan buat pesta, aku nggak akan mengundangmu." Ucap Shuhei mengalihkan pandangannya.
"Hidoiiii!!!! (Jahaaat!!)" Ucap Miho memasang wajah cemberut.
"Percuma kan? Karna kamu pasti akan lebih memilih nonton B.I.Shadow." ucap Shuhei.
"Iya sih. Tapi kan-"
"Udahlah,aku lagi pusing tau. Jangan ganggu aku." Ucap Shuhei mengibas-ngibaskan tangannya. Meminta Miho untuk menjauh. Ia sedang tak ingin di ganggu saat ini.
Miho yang geram mencubit pipi Shuhei dan menariknya hingga Shuhei mengaduh kesakitan. "Menyebalkan!" Ucapnya.
"Hanashite! (Lepaskan!)" protes Shuhri yang kesakitan. Tak lama kemudian Miho melepaskan cubitannya. Pipi Shuhei terlihat memerah.
"Waktu itu dahi, sekarang pipi, besok apa? Bibir?" Ucap Shuhei yang terlihat kesal.
"Ya! Aku akan menarik bibirmu dengan tang!" Ketus Miho.
Miho beralih ke bangkunya.Mata Shuhei menatap Miho yang terlihat kesal karnanya. Tapi biarkan sajalah. Ia memang sedang tak ingin diganggu hari ini.
<==>
Yoh berjalan seorang diri, menyusuri jalanan yang diapit oleh banyak toko disebelah kanan dan juga kiri. Berbagai macam toko ada disana. Ia mencari toko yang menjual barang yang tengah ia butuhkan. Ia butuh dalam jumlah yang bisa dibilang banyak. Ia harus mempersiapkannya dari sekarang. Kalau tidak, semuanya tidak akan bisa terlaksana. Sebenarnya, beberapa menit lagi ia harus latihan. Tapi sepertinya ia akan sedikit datang terlambat hari ini. Ia belum akan datang ke tempat latihan sebelum ia mendapatkan apa yang ia inginkan.
..
Yoh membuka pintu ruangan latihan dengan tergesa-gesa. Ia cukup terkejut melihat managernya berada di ruang latihan. "Gomen!" Yoh membungkukkan badannya. Meminta maaf karna telat datang latihan.
Tak ada yang bertanya kenapa alasannya bisa sampai datang terlambat. Semuanya diam. Sama seperti beberapa hari terakhir ini. Suasana latihan selalu sepi. Hanya suara decitan sepatu yang berulang kali terdengar. Terus seperti itu hingga hari terakhir latihan.
<==>
Hari yang ditunggu-tunggu tiba. Pagi hari, suasana didepan aula konser terlihat beberapa fans tengah datang. Samar-samar, fans mendengar suara yang berasal dari dalam aula. Mereka tau, para member tengah berlatih sebelum tampil sore ini.
Yoh berdiri di atas panggung dan menatap kearah bangku penonton. Bangku yang tak pernah bisa ia lihat dengan jelas saat ia tampil. Karna pandangannya terhalang kain putih besar yang menampilkan siluet mereka. Ia tak pernah bisa tau seperti apa ekspresi seseorang yang mengisi hatinya saat melihat penampilannya. Bahkan ia tak bisa sekedar melemparkan senyum pada orang itu saat tampil. Banyak hal yang tak bisa ia lakukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boys.In.Shadow
Novela JuvenilBoys.In.Shadow, sebuah group idol yang tak pernah menunjukkan wujud asli para membernya. Hanya siluet yang terlihat. Funatsu Miho yang awalnya tak menyukai Boys.In.Shadow perlahan mulai tertarik dan mencari tahu siapa Yoh itu sebenarnya.