"Chaemi bertahanlah"
"Tolong... tolong aku"
"Bertahanlah sedikit lagi" teriak pria itu
"Aku tidak kuat lagi. Tanganku sudah terlalu lemah bergelantungan" jawabku
Pria itu masih saja bertarung melawan musuhnya. Tangannya lecet dan ada darah segar mengalir dari ujung bibirnya. Rambutnya berwarna abu-abu. Begitu juga dengan matanya juga berwarna abu-abu. Rambutnya menyala indah terkena cahaya bulan purnama.
"Aaaaa......." Aku berteriak ketakutan ketika terjatuh kedalam jurang yang dalam
Tangan kecil dan lemahku sudah tidak kuat lagi menahanku untuk bertahan
"Tidak... Chaemi"
Aku menutup mataku. Aku sudah pasrah atas apa yang selanjutnya akan terjadi. Aku akan jatuh menghantam dasar jurang yang gelap ini dan akan mati. Tetapi.....
"Aku menangkapmu" kata pria itu
Aku membuka mataku. Pria itu menyelamatkanku. Matanya yang berwarna abu-abu menatapku tajam. Memberikan senyuman terdingin tetapi hangat yang pernah aku lihat. Sayapnya yang berwarna hitam terbentang lebar. Gagah sekali sayap itu membawa tubuh mungilku terbang
"Berpeganglah ke leherku" kata pria itu
Aku merangkul leher pria itu. Aku takut aku akan terjatuh jika tidak berpegangan padanya. Pria itu terbang cukup tinggi dan aku tidak berani melihat kearah bawah. Aku memejamkan mataku...
"Sudah sampai" jawab pria itu
Aku sangat familiar dengan tempat ini. Ini adalah sebuah kamar pria itu. desainnya sangat abad pertengahan. Nuansa Eropa sangat terasa dikamar ini. Aku tidak bisa melihatnya dengan jelas karena ruangan kamr ini gelap sekali dan hanya diterangi cahaya bulan. Ini adalah kamar pria itu. Aku sering sekali berada dikamar ini. Tetapi aku tidak tahu apapun tentang pria itu walaupun aku sudah sering bertemu dengannya bahkan sudah tidur bersama........
Aku membasahi sapu tanganku dengan air hangat dari wasfatel pria itu
"Luka ini harus dibersihkan. Kalau dibiarkan nanti akan infeksi" kataku sambil membersihkan luka lecet ditangan pria itu
"Gomaweoyo" kata pria itu
"Aku akan membersihkan luka di ujung bibirmu" kataku
Pria itu agak sedikit meringis kesakitan ketika aku menyentuh ujung bibirnya untuk membersihkan darah yang menempel dibibirnya
"Apakah ini terasa sakit?" tanyaku
"Ah... ini sudah biasa" jawab pria itu
"Kamu selalu menyelamatkanku"
"Karena kita berdua adalah soulmate. Aku mencintaimu. Aku Park Jimin" jawab pria itu
Aku hanya terdiam dan membersihkan luka diujung bibirnya. Tiba-tiba..... Tangan pria itu memegang tanganku dan melihatku tajam dengan matanya yang sayu. Bola matanya yang berwarna abu-abu menyala sangat indah. Kemudian pria itu menciumku dengan dalam dan membaringkanku diatas tempat tidurnya..........
"Haaah... Haaah.. Haahhh" Aku terbangun dengan nafas terengah-engah dan keringat membasahi tubuhku
Aku melihat kearah jam dinding yang tergantung manis ditembok kamar kosku. Masih jam 03.00 dini hari. Mimpi itu datang lagi. Sudah seminggu ini setiap malam aku selalu bermimpi aneh dan selalu terbangun tepat jam 03.00 dini hari. Aku menuangkan segelas air putih dan meminumnya. Kemudian aku membuka jendela untuk mendapatkan angin segar. Mimpi itu selalu membuat tenggorokanku kering, haus dan banyak mengeluarkan keringat. Aku termenung dan mencoba memikirkan apa arti mimpiku yang selalu sama setiap malamnya selama seminggu ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
Blood Sweat and Tears [Complete]
FantasySiapakah jati diri seorang Park Jimin sebenarnya???? Mengapa seorang gadis selalu memimpikannya setiap malam?? keyataannya adalah gadis itu tidak pernah sekalipun bertemu dengan Jimin. Ada hubungan apa antara Chaemi dan Jimin??