Chapter 2 : Curious

6.7K 550 41
                                    

Apa yang sebenarnya terjadi???? Apakah ini mimpi??? Atau kah aku sudah mulai gila?? Apakah ini pranks???. Aku mencubit lengan tanganku sendiri dengan keras untuk memastikan

"Awww..." aku berseru kesakitan

"Chaemi-ah... apa yang kau lakukan?" tanya Eunseol

"Tidak ada" jawabku

Cubitanku terasa sakit berarti aku memang tidak bermimpi. Ini adalah kenyataan. Aku menatap punggung yang berada tepat didepanku. Itu memang benar punggung Jimin, pria yang ada didalam mimpiku. Bahkan namanya pun sama Park Jimin. Rambutnya yang berwarna abu-abu terlihat sempurna. Punggungnya begitu indah dan terlihat kuat. Bajunya juga sangat rapi. Sepatu yang dipakainya mengkilat hitam. Elegan sekali. Pagi ini aku tidak bisa konsentrasi menangkap pelajaran. Ada begitu banyak pertanyaan didalam diriku tentang sosok pria yang ada didepanku ini. Tidak mungkin ini adalah suatu kebetulan. Aku harus menyelidikinya. Aku harus mendapat jawaban atas semua ini. Apa hubungannya dengan mimpiku selama seminggu ini??

"Teeeet... teeeet..."

Suara bel tanda istirahat berbunyi. Jimin keluar kelas tanpa menoleh kearahku. Aku segera memasukkan bukuku

"Chaemi-ah ayo kita ke...."

"Not now Eunseol-ah... mianhaeyo aku ada urusan penting dan mendadak" jawabku

"Apakah aku perlu untuk menemanimu?"

"Tidak usah... gomaweoyo.. aku buru-buru" kataku meninggalkan Eunseol didalam kelas

Aku berjalan cepat mengikuti Jimin. dia menuju ke taman belakang sekolah. Taman itu juga adalah tempat favoritku untuk melepas kalut dan penat yang kadang menggangguku. Tetapi aku tidak melihat Jimin. Tidak ada seorangpun ditaman ini. Tiba-tiba saja Jimin hilang dari pandanganku. Aku tetap mencarinya. Aku harus mendapatkan jawabanku hari ini. Aku mengecek setiap sudut taman ini tetapi tidak kulihat sosok Jiimin

"Aiiisshhh... kemana perginya orang itu???" kataku didalam hati

"Apakah kamu mencariku??" kata suara pria di dekat kupingku

"OMO..OMO...." pekikku kaget sambil memegang dadaku

Aku spontan menoleh kearah asal suara itu. Ternyata suara itu adalah suara Jimin. Dia berdiri disampingku dengan tatapan yang masih dingin. Tidak ada senyum diwajahnya

"Kamu mengagetkanku" kataku

Aku sangat kaget. Rasanya jantungku akan jatuh dan tidak ditempatnya

"Ada apa mengikutiku?" tanya Jimin

"Aku tidak mengikutimu" jawabku berbohong

"Tidak usah bohong. Aku tahu kamu mengikutiku. Bahkan detak jantungmu sekarang 156 rate. Aku bisa mendengarnya dengan jelas dari sini"

Aku terdiam melihat kearah Jimin. Dia begitu dingin tidak seperti Jimin yang ada didalam mimpiku

"Ah... sudahlah...." Jawabku sambil meninggalkan Jimin dan kembali kedalam kelas

Tidak... itu tidak mungkin. Dia bukan Jimin yang ada didalam mimpiku. Dia Jimin yang lain. Jimin yang ada didalam mimpiku hangat, romantis dan manis. Tidak seperti dia saat ini yang ada didepanku yang dingin, kejam dan menakutkan

"Berhenti...!!!" teriak Jimin

Aku menghentikan langkahku dan membalikkan badanku

"Apa??? Apa yang kamu inginkan?" tanyaku ketus

"Aku tahu kamu akan bertanya tentang mimpi itu bukan??" tanya Jimin to the point mengagetkanku

Jimin berjalan mendekatiku...

Blood Sweat and Tears [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang