Chapter 18 : Apple

3.3K 248 49
                                    

Jimin mendekat kearahku. Tentu saja hal ini membuatku panik dan gugup

"Aku merindukan aroma tubuhmu" ucap Jimin sambil mendekat kearah leherku dan menghirup wangi tubuhku

Tiba-tiba...............

"Apa yang Kai lakukan dikamar ini???!!!" pekik Jimin penuh amarah...

Rasanya duniaku runtuh seketika ketika Jimin menanyakan nama Kai kepadaku. Bagaimana bisa Jimin mengetahui tentang kedatangan Kai semalam dikamar ini?? Aku harus cepat membuat alasan dan berpikir keras mencari cara untuk menutupi hal ini dari Jimin

"Apa yang kamu tanyakan?" tanyaku

"Aku yakin kamu sudah mendengar apa yang aku tanyakan berusan!!!" jawab Jimin sambil menatapku serius

Mata Jimin yang menyala berwarna abu-abu menatap lurus langsung kearah mataku

"Kai??" tanyaku memastikan

"Apakah harus aku ulangi lagi?" tegas Jimin

Aku tidak menjawab

"Apa yang Kai lakukan dikamar ini????!!!"

Aku menundukkan kepalaku

"Jagiya........... katakan padaku apa yang sebenarnya terjadi" pinta Jimin dengan suara yang lembut berbeda dengan sebelumnya

Aku masih belum menjawab pertanyaan Jimin

"Baiklah..... Aku menghargai keputusanmu untuk tidak memberitahuku. Aku akan menayakannya sendiri kepada Kai" ucap Jimin sambil membalikkan tubuhnya

Aku segera meraih tangan Jimin. Menahannya untuk tidak meninggalkanku

"Jangan pergi.... Jebal" pintaku

"Kalau begitu katakan kepadaku"

Aku masih terdiam dan tidak yakin apakah aku harus melakakukannya atau tidak. Mengatakan semuanya kepada Jimin tentang kedatangan Kai

"Mungkin itu hanya perasaanmu saja karena kamu terlalu sensitif kepada Kai. tidak ada pertemuan antara aku dan Kai" kataku berbohong

Jimin membalikkan badannya dan menghadap kepadaku. Jimin memelukku erat. Aroma Cardamom and Mimosa tercium kuat dari tubuhnya. Aku merindukan aroma ini. Bagiku aroma tubuh Jimin tidak ada duanya. Aroma seperti wangi hutan Cemara tempat dia mengumpulkan dan merawat dengan baik jutaan kunang-kunang

"Jagiya... katakan saja kepadaku apa yang Kai mau darimu. Kamu tidak usah berusaha untuk menutupinya. Kamu pasti berpikir bagaimana bisa aku mengetahui tentang kedatangan Kai dikamar ini bukan??"

Aku menganggukkan kepalaku.......

"Coba lihat bunga segar yang selalu aku letakkan di meja disamping tempat tidur kita. Kemudian lihat semua bunga segar yang ada didalam kamar ini. Semuanya layu bukan?? Seorang Demon or Black Angel seperti Kai selalu mengambil kehidupan makhluk hidup. Mereka perusak. Aku baru mengganti bunga-bunga ini kemarin dan hari ini sudah layu kering seperti ini. Siapa lagi kalau bukan ulah Kai. Jadi tidak ada gunanya kamu menyembunyikannya" ucap Jimin panjang lebar sambil tetap memelukku

 Jadi tidak ada gunanya kamu menyembunyikannya" ucap Jimin panjang lebar sambil tetap memelukku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Blood Sweat and Tears [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang