"Aku akan mengajakmu dinner nanti" kata Jimin suatu siang di sekolah
"Bukankan kita sudah terbiasa dinner bersama karena aku selalu berada di castle mu" jawabku
"Ini beda" kata Jimin sambil menyandarkan kepalanya ditembok sekolah
"Beda seperti apa?" tanyaku penasaran
"Kamu adalah Lady ku Chaemi. Aku akan memperlakukanmu selayaknya seorang Lady"
"Lady??? Ini berarti aku harus memakai dress seperti seorang princess" jawabku
"Tidak perlu... jadilah dirimu sendiri. Aku mencintaimu seperti apa adanya dirimu"kata Jimin sambil mendekatkan wajahnya pada wajahku dan melihat kearah kedua bola mataku
Jantungku langsung berdetak kencang seketika. Apa yang akan Jimin lakukan?? Ini masih di sekolah. Apakah Jimin akan menciumku?? Bibirnya terlalu dekat dengan bibirku. Kemudian....
"Detak jantungmu cepat sekali" kata Jimin berbisik ditelingaku dan memberiku smirk kemudian meninggalkanku
"Sheeesssh..... apa-apan dia??!!! Dia menggodaku dan meninggalkanku. Aku membencinya. Dia selalu hangat dan kemudian dingin kepadaku" kataku didalam hati
"Aku mendengarnya" kata Jimin sambil tetap meninggalkanku
"Dasar Demon" kataku lagi didalam hati
"Aku tahu kamu menyumpahiku" kata Jimin lagi
"Ya..!! Park Jimin, kamu harus berhenti membaca hati dan pikiranku" teriakku
"Ada banyak hal yang harus aku urus" kata Jimin
"Hal apa??" tanyaku penasaran
"Nanti kau juga akan tahu. Tuan Jun akan menjemputmu jam 6 petang" jawab Jimin membuatku semakin penasaran
Jimin tidak menjelaskan padaku secara detail dinner macam apa yang dia siapkan untukku. Baju dan style seperti apa yang harus aku pakai malam ini?? Kasual atau formal?? Bisa-bisa aku nanti salah kostum. Aku terdiam menatap kosong didepan lemari pakaian ku sendiri. Aku masih bingung dengan apa yang harus aku pakai saat ini. Jam sudah menunjukkan pukul 5.00 sore. Aku baru sadar aku hanya memiliki waktu 1 jam sebelum tuan Jun menjemputku. Aku memakai mini dress kasual berbahan sifon dan lace dengan model krah baby dan lengan puff saja berwarna pink muda warna favoritku. Aku hanya menggerai dan mengikat sebagian rambutku ke belakangan, kemudian menghiasnya dengan pita dan aku memberi efek curly pada ujung rambutku supaya lebih menarik. Kemudian aku memakai anting mungil kecil untuk lebih mempercantik diriku lagi
"Haaah.... Apa yang aku lakukan ini?? Aku sudah lama tidak pernah berpenampilan begitu manis dan girly seperti ini. Ini aku lakukan hanya untuk Park Jimin pria asing yang sangat aku cintai yang tiba-tiba muncul didalam hidupku" kataku pada diri sendiri sambil memoles blush on dan lipstick peach di bibirku
Tepat jam 06.00 sore tuan Jun menjemputku
"Mari nona" kata tuan Jun ramah
Aku mengikuti langkah tuan Jun menuju ke arah mobil. Tuan Jun begitu baik dan selalu membukakan pintu untukku
"Gomaweoyo tuan Jun"
"Itu adalah tugasku nona. Anda tidak perlu berterima kasih" kata tuan Jun
"Kita akan kemana tuan Jun?" tanyaku ketika di dalam mobil
"Rumah... master Jimin menyiapkan dinner untuk nona di rumah" jawab tuan Jun
Aku duduk manis di dalam mobil dan berharap segera sampai di castle Jimin. aku begitu merindukannya walaupun tadi kami bertemu disekolah. Beberapa menit kemudian aku dan tuan Jun sampai juga ke castle Jimin. Tuan Jun memarkir mobil dan membukakan pintu mobil untukku
KAMU SEDANG MEMBACA
Blood Sweat and Tears [Complete]
FantasíaSiapakah jati diri seorang Park Jimin sebenarnya???? Mengapa seorang gadis selalu memimpikannya setiap malam?? keyataannya adalah gadis itu tidak pernah sekalipun bertemu dengan Jimin. Ada hubungan apa antara Chaemi dan Jimin??