Chapter 25 : Full Moon

2.9K 236 17
                                    

"Selamat malam tuan Jun. Aku akan kembali ke kamarku dan beristirahat" pamitku kepada tuan Jun

"Katakan jika anda membutuhkan sesuatu nanti" ucap tuan Jun

Aku kembali kedalam kamarku dan mematikan lampu kamarku

"Oh bulan purnama...." pekikku ketika melihat sinar bulan purnama yang begitu terang menyinari balkon kamar tidurku

Aku mengambil jubah tidurku diatas kursi dan berjalan kearah pintu balkon dan membukanya. Aku berdiri dibalkon kamarku seorang diri menikmati indah nya bulan purnama. Bulannya bulat sempurna dan begitu besar berwarna perak. Indah sekali

"Jimin... apakah kamu melihatku?? Atau mendengarku???" batinku bertanya-tanya

Bulan purnama adalah hal yang sangat aku sukai. Jimin juga sangat menyukainya. Ada begitu banyak kenangan yang kami lakukan ketika bulan purnama. Malam pertama kami adalah ketika bulan purnama seperti ini

"Jimin.... dimanakah kamu??" kataku didalam hati sambil melihat kearah bulan purnama

"Apakah kamu disana??? Disana??? Disana???...." kataku sambil menunjukk kearah bintang-bintang diatas langit

"Ahh.... kurasa kamu mungkin sibuk dengan urusanmu disana"

Aku kembali masuk kedalam kamar. Aku sengaja tidak menutup pintu balkon karena aku sangat menyukai suasana bulan purnama seperti ini. Aku membuka jubah tidurku

"Disini....." aku mendengar suara pria yang sangat aku kenal suaranya

Aku kaget dan tidak bisa bergerak sedikitpun. Itu suara Jimin. Aku yakin sekali itu adalah suara Jimin

"Disini.... aku disini jagiya" panggil Jimin yang suaranya begitu jelas dan sangat dekat denganku

Aku segera membalikkan badanku. Ternyata benar... itu adalah Jimin. Asal suara itu adalah suara Jimin suamiku yang sangat aku rindukan. Jimin berdiri di balkon kamar kita dibawah cahaya bulan purnama malam ini. Tampan sekali. Bercahaya sekali. Aku merindukan sosok itu........

 Aku merindukan sosok itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jimin... aku...."

"Ssssttt.... aku mengerti"

Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan

"Aku menemuimu... apakah kamu tidak ingin memeluk suamimu ini setelah tidak bertemu cukup lama???" ucap Jimin tanpa basa-basi

"Aku sangat merindukanmu" kataku sambil memeluk Jimin erat sekali

"Hati-hati...." ucap Jimin

"Mwo?" tanyaku bingung

"Hati-hati kamu akan membuat tulangku patah dengan begitu kuatnya pelukanmu itu" ucap Jimin bercanda

"Tapi....."

"Ada apa??" tanya Jimin bingung

"Mengapa aku tiba-tiba merasakan kantuk yang sangat luar biasa" kataku mejawab pertanyaan Jimin

Blood Sweat and Tears [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang