Chapter 11 : Our Day

5K 320 18
                                    

Jimin tersenyum manis disampingku memperlihatkan gigi taringnya dan aku spontan menutup wajahku dengan selimut

"Kenapa kamu selalu menutup wajahmu setiap kali aku memandangmu ketika bangun tidur?" tanya Jimin disampingku sambil menarik selimut yang menutupi wajahku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa kamu selalu menutup wajahmu setiap kali aku memandangmu ketika bangun tidur?" tanya Jimin disampingku sambil menarik selimut yang menutupi wajahku

"Aku malu"

"Alasan yang aneh. Kita sudah menikah beberapa minggu yang lalu"

"Tetapi wajahku selalu bengkak setiap kali bangun tidur" kataku

"Kamu selalu terlihat cantik bagiku" kata Jimin

"Good morning..." kataku

~chu

Sebuah ciuman dari Jimin mendarat di keningku

"Ayo kita sarapan. Tuan Jun sudah menunggu kita dari tadi"

"Aku akan mandi dulu" kataku beranjak dari tempat tidur dan menuju kekamar mandi

Tuan Jun menyiapkan sarapan dengan baik pagi ini. Salad sayuran hijau sudah tersedia diatas meja makan

"Aku akan memotong buah ini untukmu" kata Jimin

"Seharusnya aku yang melakukannya untukmu" kataku

"Tidak... Kamu adalah princessku" kata Jimin

"Aku ingin masuk kedalam ruangan yang ditunjukkan oleh tuan Jun kemarin" kataku

"Silahkan saja. Kamu bebas untuk pergi keruangan mana saja dirumah ini. Ini adalah rumahmu juga. Aku akan menemanimu" kata Jimin

Aku dan Jimin menyusuri lorong dan berhenti didepan pintu ruangan tempat Jimin meyimpan semua kenangan tentang istrinya dimasa lalu

"Namanya sama sepertimu... Chaemi" kata Jimin ketika membuka tirai lukisan istrinya yang begitu cantik

Gaunnya berwarna purple dipenuhi lace dan manik mutiara. Rambutnya yang berwarna blonde terang dicurly kearah samping dan dihiasi oleh bunga Crysant kecil. Aku memang tidak pernah tau tentang nama istri Jimin

"Aku hanya memiliki sebuah lukisan dia saja. Dijaman itu tidak ada teknologi fotografi seperti sekarang ini" kata Jimin

Tuan Jun memasuki ruangan dan membawa foto-foto pernikahan kita lalu memajangnya didinding ruangan

"Tuan Jun apakah ini foto pernikahan kita??" tanyaku

"Waaah.. banyak sekali tuan Jun" kata Jimin

"Master Jin dan fotografi pernikahan baru saja mengantarnya" kata tuan Jun sambil memajang foto pernikahan kita di dinding

"Jin?? Dimana dia sekarang? Apakah dia masih dirumah ini??"

"Master Jin sudah pergi master Jimin. Master Jin hanya sebatas mengantar foto saja"

Blood Sweat and Tears [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang