Part 2 (Bunda Ngidam)

7.4K 545 18
                                    

Melamun di balkon kamarnya itulah yang sedang dilakukan oleh Kinal saat ini. pandangannya menatap kosong ke arah depan,entah apa yang sedang dipikirkan oleh gadis yang kini sedang beranjak remaja itu.

"Kinal" sebuah suara yang sangat Kinal kenal menyadarkan Kinal dari lamunannya siapa lagi kalau bukan Cides

"kamu ngapain magrib-magrib gini malah melamun disini,ntar kalo kamu kesambet kan Cides juga yang repot" canda Cides yang kini sudah berada di samping Kinal

"eh cides,Kinal gak ngapa2in kok. cuma lagi kangen sama mami papi aja" jawab Kinal

Cides selalu lemah jika Kinal membahas kedua orang tuanya yang sudah tidak ada lagi itu. Cides semakin mendekat ke arah Kinal lalu merangkul Kinal.

"Cides juga kangen sama tuan dan nyonya,tapi kalo Cides kangen sama mereka sih gampang aja" kata Cides

"gampang?" beo Kinal dan Cides mengangguk

"caranya?" tanya Kinal

"caranya ya begini"

Cides memeluk Kinal dengan sangat erat sampai-sampai Kinal merasa sesak nafas.

"Ci udah ci,Kinal gak bisa nafas nih" kata Kianl yang mengaduh sesak nafas karena ulah Cides. Cides pun melepaskan pelukannya dari tubuh Kinal

"cukup dengan peluk dan liat kamu setiap hari aja udah buat Cides yang kangen sama tuan dan nyonya berkurang" kata Cides yang kini kembali merangkul Kinal

"cides enak bisa ngelakuin itu sama Kinal,nah Kinal sama siapa coba?" sedihnya

"Sama Tuhan,kalo Kinal kangen mami sama papi ya kirim doa buat mereka " ucap Cides yang diangguki oleh Kinal

"kalo itu setiap hari kok Ci tanpa cides bilang Kinal selalu kirim doa buat mami dan papi" kata Kinal

"bagus dong kalo begitu. ya udah yuk sekarang kita masuk ke dalam,sebentar lagi mereka pulang" Kinal mengangguk paham maksud mereka yang di sebut oleh Cides

kini Kinal dan Cides sudah berada diruang makan,Kinal terlihat sedang membantu para asisten rumah tangganya untuk menyiapkan makan malam begitu juga dengan Cides.

"Cides kayanya ini cukup deh,ini makanannya udah banyak banget" kata Kinal yang melihat banyaknya makanan di meja makan yang tertata rapih

"Emm sebentar Nal kayanya ada yang kurang deh" kata Cides yang sedang memperhatikan meja makan

"apa lagi sih ci yang kurang?" tanya Kinal yang terlihat lelah sambil menyenderkan badannya di meja makan yang besar itu

"Sayurannya Nal iya sayurannya,mereka kan lagi hamil jadi harus banyak makan sayur juga" ucap Cides

"ya udah gih siapin" kata Kinal,Cides pun mengangguk lalu meminta salah satu asisten agar membuatkan sayur bening untuk mereka para wanita hamil

tak butuh waktu lama akhirnya sayur bening yang diminta Cides tadi sudah siap untuk disantap dan bertepatan dengan itu ketiga wanita hamil itu sudah pulang.

"malam Papi sayang" sapa Ve yang kini tengah menghampiri Kinal dan mencium pipi Kinal

"malam Ve" balas Kinal singkat

mendengar balasan Kinal yang tidak sesuai dengan harapannya membuat Ve menatap wajah Kinal sangat dekat sehingga membuat Kinal memundurkan wajahnya.

"K-kenapa?" tanya Kinal takut

"kamu tadi panggil aku apa?" tanya Ve sambil mengangkat sebelah alisnya dan memperlihatkan wajah sinisnya kepada Kinal

"V-ve" jawab Kinal lagi dengan takut

Kok Gue?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang