Part 22 (Sebuah rencana)

3K 332 12
                                    

Bibir yang mengerucut seperti congor bebek itu membuat Ve gemas dengan sang pemilik bibir tersebut, siapa lagi kalau bukan Kinal.

"seharusnya aku yang marah bukan kamu" kata Ve

Kinal semakin memonyongkan bibirnya dan entah apa yang terjadi diantara mereka berdua sehingga membuat Melody dan Naomi yang baru saja datang menatap heran ke arah Kinal yang masih memonyongkan bibir.

"pagi-pagi udah monyongin bibir aja, pengen banget di sosor ya" sahut Naomi yang langsung mendapatkan tatapan tajam dari Ve

Naomi menyengir "hehe bercanda Ve"

Ve hanya mendengus lalu kembali menatap Kinal yang sedang dielus-elus oleh Melody.

"kak tolong tangannya dikondisikan" kata Ve dengan tidak santainya

sama seperti Naomi, Melody pun menyengir lalu menurunkan tangannya dari pipi Kinal.

"dan kamu Nal cepat pindah kesini!" perintah Ve dengan sekali tatapan tajamnya membuat gadis itu menurut

Kinal duduk di samping Ve dengan bibir yang masih dimonyongkan dan tangan yang ia silangkan di depan dada.

"buka mulut kamu!" perintah Ve yang kini mengarahkan sesuap nasi goreng tepat di depan mulut Kinal

Kinal melirik nasi goreng yang terlihat menggiurkan itu.

"aku gak mau makan" Kinal menolak suapan dari Ve

Ve yang ditolak semakin menatap tajam Kinal dan membuat gadis itu bergidik ngeri melihat kedua bola mata Ve yang seperti ingin keluar dari tempatnya.

"i-iya iya aku makan" Kinal akhirnya menyerah lalu melahap sesuap nasi goreng dari Ve

Ve tersenyum puas karena berhasil mengalahkan kesayangannya itu.

"enak?" tanya Ve

Kinal mengangguk sambil mulutnya mengunyah nasi goreng buatan Ve.

"setelah sarapan kamu temenin aku ke supermarket" ucap Ve

Kinal kembali mengangguk sebagai jawaban untuk Ve. Naomi dan Melody yang sedari tadi memperhatikan keduanya saling menggelengkan kepala melihat sikap posesif Ve ke Kinal.

"kamu makan sendiri dulu ya, aku mau siap-siap dan ambil Denzel di kamar" kata Ve

"iya" jawab Kinal yang kini mengambil alih piring di hadapan Ve dan Ve sendiri kini pergi ke kamarnya

setelah kepergian Ve, tiba-tiba Naomi berpindah posisi duduknya di samping Kinal lalu mengambil alih tugas Ve untuk menyuapi Kinal. Kinal sempat menolak tapi Naomi terus memaksakan diri untuk menyuapi Kinal sampai akhirnya Kinal menyerah.

"tiati loh Mi yang punya galak ngalahin macan" ledek Melody kepada Kinal yang sedang mengunyah nasi goreng

Kinal tersenyum tipis sambil menggaruk lehernya yang tidak gatal merespon ucapan Melody.

tak lama Ve yang tadi ke kamar kini wanita itu sudah kembali bersama dengan Denzel di dalam gendongannya.

"Ayo Nal kita berangkat, taxi yang aku pesan udah nunggu di depan" seru Ve yang kini berjalan keluar rumah lebih dulu dan meninggalkan Kinal yang masih meminum susu

Kinal masih meneguk susu yang diminumnya dengan begitu santai sampai akhirnya suara klakson mengagetkan Kinal dan membuatnya tersedak.

"uhukk....uhukk"

Naomi dan Melody langsung berebut memberikan Kinal air minum dan suara klakson kembali terdengar berkali-kali, membuat Kinal pusing mendengarnya.

"udah-udah Kinal gapapa kok. makasih ya, kalo gitu Kinal pergi dulu" pamit Kinal yang sudah berlari keluar rumah meninggalkan kedua wanita yang menatap tidak rela dengan kepergian Kinal

Kok Gue?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang