"lepasin" berontak Kinal saat laki-laki yang akan menjadi calon suaminya itu menarik paksa Kinal ke dalam mobil
"aku gak akan lepasin sebelum kamu jujur sama aku sekarang" ucap laki-laki itu lembut namun terdengar tegas
"jujur tentang apa?" tanya Kinal
kini keduanya sudah berada di dalam mobil
"tentang wanita hamil tadi,kenapa dia seperti shock bahkan sampai pingsan saat tau kalau aku adalah calon suami kamu Nal"
Kinal terlihat bingung ingin menjawab apa kepada laki-laki itu.
"Kinal jawab" katanya lembut sambil membelai pipi Kinal
Kinal menatap laki-laki itu dengan mata yang merah dan berair.
"maaf Kinal belum bisa cerita ke kak Verrel siapa dia" jawab Kinal yang kini sudah menangis
laki-laki yang ternyata bernama Verrel calon suami Kinal itu membawa Kinal kedalam pelukannya dan menenangkan Kinal.
"aku bakal tunggu sampai kamu mau cerita ke aku tentang siapa dia dan aku juga minta maaf karena tadi udah kasar sama kamu" kata Verrel yang kini melepaskan pelukannya lalu memegang pergelangan tangan Kinal yang terlihat memerah
"iya kak gak papa" jawab Kinal dengan suara paraunya
sedangkan Verrel terlihat mengusap-usap lembut tangan Kinal.
"sekarang kamu masuk ke dalam,aku pulang dulu" kata Verrel yang diangguki oleh Kinal
"kakak hati-hati ya"
Verrel tersenyum dan mengangguk
Kinal pun keluar dari mobil Verrel dan mobil milik Verrel pun sudah pergi meninggalkan kediaman rumah Kinal. kini Kinal kembali masuk ke dalam rumah menuju kamar Deva dimana di sana ada Ve yang masih belum sadarkan diri.
"kak Inyi,Cides" panggil Kinal yang berdiri diambang pintu kamar Deva
kedua wanita itu langsung melihat ke arah Kinal yang memanggil mereka.
"Kinal sini sayang" kata Viny,Kinal pun mendekat ke arahnya
"gimana keadaan Ve kak,kenapa Ve belum juga sadar" kata Kinal dengan mata yang berkaca-kaca
"kak Inyi juga gak tau Nal,tapi semoga Ve baik-baik aja" jawab Viny
"kalo gitu Kinal mau di sini sampai Ve sadar" ucap Kinal yang membuat Viny tersenyum kepada Kinal
"ya udah kalo itu mau kamu,kak Inyi sama Cides keluar ya" kata Viny yang diangguki oleh Kinal
Viny dan Cides pun keluar dari kamar Deva meninggalkan Kinal dan Ve berdua. kini Kinal mulai merebahkan tubuhnya di samping Ve lalu melingkarkan tangannya di perut buncit Ve.
"Ve aku khawatir sama kamu,kamu cepat sadar ya" gumam Kinal dengan mata yang kembali berkaca-kaca
waktu menunjukan pukul 1 siang,Kinal yang tertidur di kamar berdua dengan Ve sedikit terusik saat sebuah benda kenyal dan basah menempel di pipi chubbynya. Kinal langsung membuka kedua matanya itu.
"Ve" gumam Kinal saat melihat Ve menempelkan bibirnya di pipi chubby Kinal
aktivitas benda kenyal dan basah yang berada di pipi Kinal itu pun terhenti saat Ve mendengar gumaman Kinal.
"Kinal kamu udah bangun sayang" kata Ve yang langsung memeluk Kinal erat
"iya Ve aku sudah bangun" jawan Kinal yang membalas pelukan Ve
"jangan pergi Nal aku mohon jangan tinggalin aku" tangis Ve
"iya Ve iya aku gak akan ninggalain kamu" kata Kinal yang kini menenangkan Ve
"tapi dia akan mengambil kamu dari aku Nal"
mendengar ucapan Ve membuat aktivitas tangan Kinal yang sedang mengusap kepala Ve terhenti.
"Hmm Ve soal itu jangan kita bahas dulu ya,lagi pula aku cuma cinta sama kamu" kata Kinal yang kini menatap dalam mata Ve
Ve tersenyum
"aku seneng Nal kamu cuma cinta sama aku bukan dia"
Kinal kembali membawa Ve ke dalam pelukannya.
"iya Ve"
keduanya pun kembali memejamkan mata dan menikmati kebersamaan mereka.
malam hari
terlihat Kinal sedang duduk berdua bersama Ve di halaman belakang setelah sebelumnya mereka makan malam bersama.
"Nal kayanya aku ngidam sesuatu deh" kata Ve yang membuat Kinal menatap wajah samping Ve
"apa?" tanya Kinal
Ve melihat ke arah Kinal dan pandangan mereka pun bertemu.
"aku ngidam pengen olahraga malam sama kamu" Jawab Ve namun Kinal mengerutkan dahinya tanda bingung
"olahraga malam" beo Kinal dan Ve mengangguk
"besok pagi aja deh Ve olahraganya" tolak Kinal
Ve yang gemas karena Kinal menolak keinginannya langsung saja menggigit gemas bahu Kinal.
"duhh Ve sakit,kamu tuh kebiasaan deh gigit bahu terus" kesal Kinal yang kini tengah mengusap-usap bahunya
"siapa suruh kamu tolak permintaan aku" kata Ve
"aku gak akan nolak asalkan ngidam kamu gak kaya gitu" balas Kinal
Ve kembali menatap Kinal
"tapi ini olahraga malam yang sangat mengasyikan dan aku jamin kamu bakal suka atau mungkin ketagihan" bisik Ve yang terdengar sensual di telinga Kinal
seketika Kinal merasakan darahnya berdesir hebat.
"e-emang olahraga malam yang kamu maksud itu seperti apa Ve?" tanya Kinal yang terlihat menahan sesuatu pada dirinya
"seperti ini"
Ve mendekatkan bibirnya ke arah bibir Kinal lalu mulai mulatnya.
"Mmhh" desah keduanya
Kinal yang sudah terbawa suasana pun membalas lumatan Ve.
"Remasshh Nhall" desah Ve lagi sambil menuntun kedua tangan Kinal untuk meremas kedua payudarannya
"Ngghhh terush Nhal"
Kinal pun semakin kuat meremas payudara Ve dan mulutnya yang masih beradu dengan milik Ve pun semakin terlihat liar.
"Prokk prokk prokk"
tepukan tangan yang terdengar menggema membuat aktivitas Ve dan Kinal terhenti. Kinal dan Ve pun melihat ke arah sumber suara tersebut.
Deg
"kalian"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kok Gue?
Teen FictionKok Gue? iya kok gue? kenapa harus gue? sialan emang abang-abang gue. mereka yang nikmatin,gue yang nanggung. apes banget hidup gue,udah cuma satu-satunya anak cewek di rumah. eeeehhhh sekarang gue di suruh tanggung jawab buat nikahin tiga cewek sek...