Angin malam yang berhembus menerpa rambut panjang seorang gadis yang tengah melamun di balkon kamarnya seorang diri.gadis itu yang tak lain adalah Kinal,entah apa yang dilamunkannya di tengah malam seperti itu.
"Nal"
sebuah suara yang tak asing bagi Kinal telah membuyarkan lamunannya.
mau apa sih dia kesini.gumam Kinal dalam hati tanpa melihat ataupun menjawab
"sampai kapan kamu giniin aku Nal" ucap seseorang yang kini berdiri di belakang Kinal
Kinal mendengarnya namun ia tidak ingin menjawab sepatah kata pun.
"aku udah minta maaf dan aku juga udah mengakui semuanya sama kamu,tapi kenapa kamu masih bersikap seperti ini sama aku? kenapa kamu masih diemin aku Nal??" tanyanya yang kini tengah menatap sedih ke arah Kinal
kini Kinal berbalik arah,melihat ke arah sumber suara yang sedari tadi Kinal abaikan.
"aku akan memaafkanmu ,tapi dengan satu syarat Ve" kata Kinal kepada Ve ,seseorang yang ternyata sedari tadi berbicara kepada Kinal
"apa?" tanya Ve cepat
"pergi dari rumah ini,dengan begitu aku akan memaafkanmu"
Deg
dia mengusirku.batin Ve sedih
"soal biaya hidupmu tidak perlu khawatir.itu tetap menjadi tanggung jawabku,karena bagaimana pun anak yang ada di dalam perutmu itu adalah anak dari abangku DEVA" kata Kinal penuh penekanan saat menyebut nama Deva
"tapi Nal kenapa harus seperti ini?kenapa kamu ngusir aku?" tanya Ve
"tidak perlu banyak bertanya Ve,kamu mau keluar sendiri atau harus dengan tanganku ini untuk menyeretmu keluar" ucap Kinal dingin
"baiklah" kata Ve sambil menghapus air matanya yang entah sejak kapan sudah mengalir membasahi wajah wanita cantik itu
"aku akan pergi"
Ve pun keluar dari kamar Kinal,sedangkan Kinal menatap datar ke arah Ve yang keluar dari kamarnya.
Ve yang sudah siap dengan kopernya terlihat sedang menuruni anak tangga.
"Ve kamu mau kemana malam-malam begini dan bawa-bawa koper seperti itu?" tanya seseorang yang keluar dari arah dapur saat melihat Ve yang kini sedang berjalan ke arah pintu depan
Ve berbalik arah
"Viny" gumam Ve pelan
"aku harus pergi Vin" jawab Ve
"kamu mau pergi kemana?" tanya Viny yang kini sudah berada di dekat Ve
"aku gak tau Vin,tapi yang jelas aku harus pergi dari sini" jawab Ve
"kamu mau pergi tapi kamu gak tau mau kemana?" kata Viny yang diangguki oleh Ve
"lebih baik jangan Ve,ini sudah larut malam" kata Viny yang melarang Ve untuk pergi
"untuk apa aku masih di sini Vin,lebih baik aku pergi karena dia sudah tidak lagi menginginkanku di sini" balas Ve
Viny mulai paham
"kalau begitu aku akan bicara dengan Kinal,kamu tunggu di sini dan jangan kemana-mana" perintah Viny namun dengan cepat Ve menahan lengan Viny saat wanita itu akan menemui Kinal
"gak perlu Vin,aku pergi memang dia yang memintanya" ucap Ve
Viny sedikit terkejut
"jadi Kinal ngusir kamu?" tebak Viny yang diangguki oleh Ve
KAMU SEDANG MEMBACA
Kok Gue?
Teen FictionKok Gue? iya kok gue? kenapa harus gue? sialan emang abang-abang gue. mereka yang nikmatin,gue yang nanggung. apes banget hidup gue,udah cuma satu-satunya anak cewek di rumah. eeeehhhh sekarang gue di suruh tanggung jawab buat nikahin tiga cewek sek...