"Masuk!"
Perintah seorang pria muda yang duduk di kursi kebesarannya saat pintu ruang kerja miliknya ada yang mengetuk dari luar.
sedangkan yang diperintahkan masuk oleh pria muda itu kini sudah berdiri di hadapannya dua orang laki-laki berbadan besar yang bergaya ala detektif.
"bagaimana hasilnya?" tanya pria muda itu kepada dua orang laki-laki yang masing-masing membawa sebuah amplop berwarna coklat
"kecurigaan anda selama ini benar dan semua bukti ada di dalam amplop ini"
"begitu juga dengan ketiga pria yang anda cari dan ini hasilnya"
secara bersamaan pria muda itu menerima kedua buah amplop berwarna coklat tersebut dari tangan para detektif itu.
"kalau begitu kalian boleh pergi!" kedua laki-laki itu pun pergi dari hadapan pria muda yang kini tengah sibuk dengan kedua amplop yang diterimanya
entah apa isi dari kedua amplop tersebut yang kini membuat pria muda itu terlihat kesal dan meremas salah satu isi dari amplop berwarna coklat itu.
"jadi selama ini kecurigaanku benar!" pria muda itu menggeram dan kini meninggalkan ruang kerjanya dengan membawa kedua amplop berwarna coklat tadi
Di lain tempat seorang wanita cantik dengan perut buncitnya terlihat begitu telaten membantu seorang gadis SMA mengerjakan PR di halaman depan rumah yang besar itu.
"Ve makasih ya. untung ada kamu yang bantuin aku ngerjain PR hehe"
wanita yang dipanggil Ve oleh gadis SMA itu hanya meresponnya dengan tersenyum sangat manis dan membuat si gadis SMA itu dengan gemas menciumi pipi wanita tersebut.
"aku bahagiaaaaaa banget bisa punya kesayangan yang pintar dan cantik kaya kamu Ve" dengan perasaan bahagianya gadis itu memeluk erat wanita yang bernama Ve dan menempelkan pipinya dengan pipi chubby milik Ve
Ve yang sama hal nya merasakan kebahagiaan dari gadis SMA itu membalas erat pelukannya dan kini membuat keduanya saling bertatapan.
"Ve janji ya jangan pernah tinggalin aku, apapun yang terjadi diantara kita" dengan tatapan yang sendu gadis SMA itu mengatakan hal tersebut kepada Ve yang masih tersenyum sangat manis
"Kinal sayangnya aku mana mungkin sih aku ninggalin kesayangan aku yang manja ini gitu aja"
gadis yang bernama Kinal tersenyum haru saat Ve mengatakan hal tersebut ditambah sentuhan lembut dari tangan Ve di pipinya membuat Kinal merasa nyaman dan tidak ingin dilepaskan.
"aku sayang kamu Ve" Kinal kembali memeluk Ve dengan erat
"aku juga sayaaaaaaang banget sama kamu Nal" Ve membalas pelukan Kinal tak kalah eratnya
dari kejauhan lebih tepatnya dari luar rumah besar itu terlihat seorang pria menggeram penuh amarah di balik kemudinya. stir mobil yang tidak berdosa itu pun menjadi pelampiasan kemarahan pria tersebut.
"kalian berdua harus aku pisahkan bagaimanapun caranya!" kata pria itu sebelum pergi dari tempat pengintaian
Ve dan Kinal yang sudah selesai dengan kegiatan mereka kini kembali masuk ke dalam rumah dengan Kinal yang bergelayut manja di lengan Ve.
sesampainya Ve dan Kinal di dalam keduanya langsung masuk ke kamar pribadi Kinal karena sore itu membuat gadis manja kesayangan Ve merasa lelah dan mengantuk.
"Selamat tidur kesayangannya aku" dengan lembut Ve membelai rambut pendek Kinal lalu mengecup lembut pipi Kinal yang mulai terlihat chubby
Kinal pun tersenyum di balik wajah lelahnya dan tak lama mata yang terlihat lelah itu kini tertutup rapat bersamaan dengan dengkuran halus dari Kinal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kok Gue?
Teen FictionKok Gue? iya kok gue? kenapa harus gue? sialan emang abang-abang gue. mereka yang nikmatin,gue yang nanggung. apes banget hidup gue,udah cuma satu-satunya anak cewek di rumah. eeeehhhh sekarang gue di suruh tanggung jawab buat nikahin tiga cewek sek...