Don't Let Me Down ( Completed )

Satu

Reyhan Aliandra.! Pengusaha muda, tampan, dan sangat kaya raya. Ia CEO sekaligus pemilik dari AlyInc. Namun orang-orang hanya tahu jika Ali seorang CEO, padahal disana Ali merangkap jabatan nya sebagai Presiden Directure. Dengan hasil kerja keras, kegigihan, serta kesabaran nya. AlyInc berhasil menjadi seperti saat ini. Bahkan AlyInc, sudah terkenal di berbagai negara.

Pria penggemar mobil sport itu, mengolah AlyInc dengan sangat baik. Dengan bantuan Reynha Yulyandra, biasa di sapa Uli. Dia adalah kakak perempuan, satu-satu nya yang sangat Ali sayangi.

Perusahaan peninggalan almarhum ayah mereka, kini berkembang pesat. Ali benar-benar membuktikancjanji nya, kepada kedua orang tua nya. Saat sebelum mereka pergi, meninggal kan Ali dan Uli untuk selama-lamanya.

Aliefath beserta istri nya Melita, yang tidak lain adalah kedua orang tua Ali dan Uli. Meninggal, saat pesawat yang mereka tumpangi meledak. Dikarenakan, ada kesalahan tekhis. Serta kelalaian para tekhnisi, di maskapai yang mereka tumpangi.

Setelah kejadian itu, Ali begitu merasa terpukul. Ia merasa sendirian hidup di dunia, bahkan ia sempat menghirau kan kehadiran sang kakak. Tapi semua itu tidak bertahan lama, kehadiran Meta Anggraini. Mampu mengubah hidup Ali yang gelap, menjadi lebih berwarna.

Kesuksesan Ali, juga karna dukungan dari sang kekasih. Yang sangat ia sayangi, dan ia jaga dengan sepenuh jiwa raga nya. Dulu setelah kedekatan Ali dengan Meta berjalan tiga bulan, Ali merasa bahwa Meta adalah gadis yang baik hati, jujur, dan mampu mendampingi nya. Sehingga Ali, meminta Meta untuk menjadi kekasih nya. Dengan senang hati pula, Meta menerima Ali sebagai kekasih nya. Karena mereka berdua, saling mencintai.

Tak terasa hubungan mereka, sudah berjalan selama tiga tahun. Dan selama itu pula, Meta maupun Ali. Saling memahami, satu sama lain. Tidak pernah ada pertengkaran diantara mereka. Sehingga tidak sedikit, yang merasa iri pada kedua nya.

Dan tepat hari ini, hubungan mereka genap tiga tahun. Ali berencana, untuk melamar sang kekasih. Ia sudah dewasa, sudah saat nya melanjutkan ke jenjang yang lebih serius.

Ali merapikan rambut nya, sehabis ia selesai membersih kan diri. Hari ini, ia mengenakan kemeja putih polos berlengan pendek. Serta, celana jeans hitam selutut.

Setelah dirasa cukup, Ali keluar dari kamar nya, dengan langkah ringan ia berjalan menuruni anak tangga satu persatu. Ali menuju meja makan terlebih dahulu, karena disana kakak cantik nya pasti sudah menunggu.

"Pagi kak Uli" sapa Ali mencium pipi sang kakak, lalu ia mengambil tempat duduk yang biasa ia tempati.

"Pagi dek.! Wihh tumben, pak CEO pagi-pagi udah ganteng. Mau kemana nih.?" Uli tersenyum, sembari memperhatikan penampilan sang adik.

"Ahh kakak, pura-pura enggak tahu lagi. Kan aku mau kasih kejutan buat Meta kak" Aku Ali, tersenyum malu-malu.

"Hmm iya, iya.! Kakak doain sukses deh acara kejutan nya. Dan pastinya, pulang harus bawa kabar gembira loh" Uli menatap Ali, sembari menaik turunkan kedua alis nya.

"Pasti dong kak" balas Ali semangat.

"Yaudah yuk sarapan dulu.!" titah Uli, Ali pun mengangguk.

Mereka berdua, menyantap sarapan dengan diam. Hanya dentingan sendok, beradu dengan piring yang terdengar.

"Non, den maaf mengganggu.?" suara mbok Minah, menghentikan aktivitas kakak beradik tersebut.

"Iya kenapa mbok.?" tanya Uli lembut, karena selain cantik. Uli juga wanita yang baik, ramah, dan tidak sombong. Tidak jauh berbeda dengan Ali.