Empat

745 66 0
                                    

Tap tap tap

Langkah seorang wanita berbadan tinggi, yang memiliki tubuh ideal serta kacamata minus menghiasi wajah cantik nya itu terlihat anggun.

Ia memasuki halaman rumah mewah milik sepupu nya, dengan menarik koper besar. Ia sedikit kesusahan, apa lagi ia menggunakan High heels setinggi 9 cm.

"Permisi.!" Teriak nya dari luar.

"Yuhuuuuu Sepadaaa" ulang nya karna tak ada yang menyahuti, sedang kan pintu utama terbuka sedikit.

Terlihat dari dalam seorang gadis tergopoh berlari ke depan.

"Maaf mbak, disini ndak ada sepeda" ucap gadis itu begitu polos nya.

"Lahhh siapa yang nyari sepeda, saya itu bilang nya Sepada" jelas wanita itu, menatap gadis di depan nya heran.

"Emang sepada itu apa mbak ?" tanya nya.

"Nanti deh dijelasin, tolong bawain koper saya masuk,!" Titah nya, karena ia merasa begitu lelah.

"Emang mbak nya ini siapa, kok tiba-tiba nyuruh saya bawa ini koper masuk.?" Illy menatap wanita itu intens, ia memperhatikan dari ujung kaki hingga kepala.

"Yaellah kamu orang baru ya, mbok Minah kemana.? Yaudah kenalin nama saya Wulan, nama kamu siapa.?" tanya wanita yang bernama Wulan tersebut.

"Oh bude sudah pulang ke kampung, saya yang menggantikan bude kerja disini. Nama saya Illy mbak" balas Illy sopan.

"Ya udah tolong bawa masuk koper nya ya Illy, dan enggak usah takut saya bukan orang jahat. Saya ini sepupu nya Uli dan Ali" ujar Wulan sopan, karena gadis di depan nya itu sangat sopan. Maka ia pun melakukan hal yang sama.

"Njeh mb, ini di bawa ke kamar mana,?" tanya Illy mengekor di belakang Wulan.

"Kamar Uli aja, saya mau ke dapur sebentar" mendengar itu Illy mengangguk paham.

Illy berjalan sembari menarik koper Wulan menuju kamar Uli. Saat membuka kamar sang majikan, Illy terpaku menatap seisi ruangan tersebut. Yang begitu elegan dan cantik, kamar bernuansa putih berpadu hijau muda itu menggambar kan kelembutan hati sang pemilik nya.

"Yaallah ini kamar bagus banget, satu bulan ndak keluar kamar aku mah betah iki" Illy meneliti isi ruangan tersebut dengan takjub.

Setelah puas ia keluar, karena ia sadar tidak baik berada dalam kamar seseorang tanpa seijin pemilik nya. Terlebih kamar tersebut milik majikan nya sendiri.

"Illy saya mau istirahat dulu, kamu enggak usah bilang Uli atau Ali ya kalau saya datang" pesan Wulan saat ia berpapasan dengan Illy di tangga.

"Njeh mb" balas Illy mengangguk.

Illy lalu menuju dapur memasak untuk makan siang nanti, ia begitu telaten membersih kan sayur serta membuat bumbu yang sudah biasa ia lakukan itu.

Karena memang ia hobby menyanyi ia memutar mp3 yang ada di hanphone jadul nya, tanpa ragu ia ikut menyanyikan lagu tersebut.

"Easy come, easy go
That's just how you live oh
Take take take
It all but you never give

Should've known
You was trouble from the first kiss
Hard you eyes wide open,
Why were they open."

Illy bernyanyi dengan asyik, sambil mengiris bawang. Suara nya yang merdu membuat siapa saja yang mendengar nya, akan larut dalam lagu tersebut.

Namun siapa sangka, di balik tembok ada sepasang mata yang memperhatikan serta mendengar kan suara merdu gadis tersebut. Hingga ia lupa pada tujuan awal nya.

Don't Let Me Down ( Completed )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang