"Jangan mengeluh atas masalah dalam hidup mu, Tuhan memberikan cobaan yang berat padamu, karna dia tahu kamu mampu mengatasi nya".
*
*
Author Pov
Kini hubungan Ali dan Illy sudah hampir satu tahun, dan selama itu pula mereka gunakan untuk saling mengenal satu sama lain. Bahkan Ali sudah menemui orang tua Illy. Lebih tepat nya bunda Mirna, karena memang sejak kecil Illy sudah hidup berdua dengan sang bunda.
Di dalam suatu hubungan, pasti ada yang nama nya pertengkaran yang disebab kan karena kesalahfahaman atau pun hal-hal sepele lainnya. Baik Ali maupun Illy, selalu mempunyai cara sendiri untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Mereka selalu berfikir dewasa, walaupun terkadang sifat manja serta kekanakan Illy muncul dan itu hanya saat bersama Ali. Mereka juga selalu menjauh kan ego masing-masing, agar hubungan mereka bisa bertahan lama. Karena memang dalam suatu hubungan, hal tersulit nya adalah mempertahan kan.
Dan nanti malam adalah, tepat satu tahun hubungan Ali dan Illy berjalan. Uli sang kakak, ingin membuat moment bahagia sang adik lebih berkesan. Dengan ia membuat pesta kecil-kecilan dirumah mewah nya, yang hanya di hadiri oleh para sahabat serta karyawan pilihan di kantor Ali.
"Mpok, kata lo ini cuma pesta kecil-kecilan tapi kok mewah banget gini ya.?" Ucap Alya sembari memperhatikan dekorasi yanf belum sempurna itu, karena memang pemasangan nya belum selesai.
"Kesan nya itu, biarpun kecil yang penting istimewa" jawab Uli dengan santai, Uli membantu para pekerja yang ia sewa untuk menghias rumah nya.
Alya menyusul Uli dengan membawa rangkaian bunga sebagai hiasan dinding. "Hmm iya deh, serah mpok aja. Tapi gimana ya mpok tanggapan karyawan lo, kalau nanti mereka tahu ternyata pacar bos mereka itu cuma seorang pembantu.?"
"Itu mah urusan nya Ali, Al."
"Hmm, mpok enggak malu gitu.?" tanya Alya takut-takut.
"Malu kenapa,? karena dia seorang pembantu gitu,? Gue rasa lo lebih tau gue Alya.!" Uli beranjak pergi, karena ia merasa tersinggung atas ucapan sahabat nya tersebut.
"Mpok dengerin dulu.! Bukan begitu maksud gue, gue .... gue ahh iya gue minta maaf dan enggak akan ngulangin lagi.?" sesal Alya menahan lengan Uli.
Uli menghembuskan nafas nya kasar, biar bagai manapun Alya adalah sahabat nya. Dan ia juga tidak boleh egois, dengan mendiam kan Alya seperti ini.
"It's ok Al, enggak papa gue ngerti ke khawatiran lo. Tapi harus selalu lo inget, seperti apa gue dan Ali." Uli tersenyum, lalu memeluk Alya erat.
"Makasih mpok.? Gue percaya sama lo dan Ali." Alya balas memeluk Ali erat.
Begitulah yang nama nya sahabat, jangan hanya ada di saat membutuh kan nya saja. Contoh lah Uli dan Alya, mereka dapat dengan tulus memaaf kan sahabat nya dan mencoba berdamai dengan hati. Karena damai itu indah.!
"Ellah lo berdua, malah peluk-pelukan disini. Bikin gue merinding disco aja" teriak Wulan heboh, mengejutkan Uli dan Alya.
Takk takk
"Awwhh, sakit kunyuk" sungut Wulan karena mendapat kan dua jitakan sekaligus di dahi nya, hadiah cantik dari Alya dan Uli yang kini menatap nya tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Let Me Down ( Completed )
FanfictionKehidupan tidak selama nya berjalan dengan mulus begitu pun perjalanan hidup seorang CEO tampan pecinta mobil sport ini, harta yang melimpah ternyata tidak bisa menyembuh kan rasa trauma nya akan sebuah penghianatan yang dilakukan oleh seseorang yan...