Delapan

623 59 0
                                    

Author Pov

Sudah 6 bulan sejak kejadian dimana Illy dianiaya oleh seseorang, dan selama itu pula sikap Ali mulai berangsur membaik. Ali sudah tidak lagi menampak kan wajah datar nya, ia sudah kembali seperti Ali yang dulu.

Awal nya Ali, Uli, maupun Wulan mengira Illy akan mengalami gangguan pada psikolog nya, namun ternyata perkiraan mereka salah besar. Illy adalah gadis yang benar-benar tangguh, dari situ lah Ali mulai menerima keberadaan Illy dan mulai merubah sikap nya seperti dulu. Ali yang ramah, baik, dan juga petakilan walau pun begitu Ali tetap lah Ali yang penyayang.

"Yuhuu, nasi goreng ala chef Illy sudah siap" seru Illy ceria membuat Ali dan Uli terbahak melihat sikap centil Illy.

"Loh mbak Wulan kemana mbak.?" Illy menatap sekeliling, mencari sosok Wulan namun tidak ditemukan keberadaan nya.

"Lagi ke Surabaya Illy" jelas Uli mulai menyantap sarapan nya.

"Loh ko aku ndak tau ya mbak, kapan berangkat nya.?"

"Udah enggak usah bawel buruan makan..!!" Illy mengerucut kan bibir nya mendengar ucapan Ali.

"Mas nya juga bawel" balas Illy tidak terima.

"Makan sendiri apa di suapin.?" goda Ali, mendapat pelototan tajam dari Illy.

"Aku masih sehat ya mas, aku bisa sendiri.!" Ketus Illy, karena Ali selalu saja menggoda nya. Namun jauh di dasar hati nya, ia merasa senang karna Ali sudah tidak bersikap cuek lagi pada nya.

Selesai sarapan, Uli pergi menemui sahabat nya Alya dan karena hari ini hari libur maka akan Uli habiskan waktu bersama sang sahabat. Mengingat saat ini mereka jarang sekali bertemu, belum lagi jika Alya mendapat kan tugas yang mengharus kan ia keluar kota untuk beberapa hari.

Ali duduk di kursi yang terletak di pinggir kolam renang, ia berencana akan menghabis kan waktu libur nya di rumah saja menemani pembantu lucu nya. Mengingat itu, Ali tersenyum sendiri. Apa lagi akhir-akhir ini, ia mempunyai hobby baru yaitu menggoda iIly hingga membuat Illy kesal.

Drrttt drrttt

Ponsel Ali bergetar, bertanda ada yang menelphone nya. Ali segera mengambil dari saku celana nya.

"Hallo" ucap Ali malas, setelah ia menggeser tombol hijau tanda ia menerima panggilan.

"Ali lo dirumah ya, boleh enggak gue kesana..??" Suara seorang wanita di sebrang sana terdengar memohon.

"Terserah lo aja.!" balas Ali malas.

"Ok deh, makasih..??" Tanpa menjawab, Ali langsung mematikan telphone nya secara sepihak.

Ali menatap kolam di depan nya dalam diam, tiba-tiba ia teringat kejadian 6 bulan lalu yang membuat nya hampir membunuh seseorang.

Ali mengendarai mobil nya dengan kecepatan tinggi, setelah ia mendapat kabar dari Alya dan tim nya. Jika mereka sudah mengepung tempat tinggal seseorang yang mereka curigai sebagai dalang penganiayaan terhadap Illy, gadis polos yang bekerja di rumah nya sebagai Assistant Rumah Tangga.

Sesampai nya di tempat tujuan, Ali memakirkan mobil nya dengan asal. Lalu masuk ke dalam rumah tersebut tanpa salam.

"Doni keluar lo.!!" Teriak Ali marah.

"Brengsek.! Sini lo keluar hadapi gue..!!!" Ali semakin emosi saat orang yang dia sebut tidak menampak kan batang hidung nya.

"Jangan jadi pengecut lo bangsad.!!" Ali melempar kan guci di ruangan itu dan menghasil kan suara keributan.

Don't Let Me Down ( Completed )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang