foto disamping: Dean.
C H A P T E R 1 8
“ Phoenix?Aku ikut.” Nabel membelalakan matanya tak percaya. Harry dengan mudahnya mengatakan akan ikut ke Phoenix tanpa pikir panjang.
“Aku pergi bersama Alice, Harry.” Nabel memutar bola matanya, kesal.Hanya itu yang bisa menggambarkan perasaannya saat ini, ia sudah membujuk Harry agar tak ikut pergi bersamanya,tentu nya Gergoes akan marah besar dengan Harry,karena menurut George seorang pria yang sudah bertemu dengan dirinya akan menjadi pasangan Nabel selamanya.
“Memang, kenapa kalau aku ikut?” Harry menatap Nabel lurus.
“kau tak mengerti bagaimana tanggapan ayahku tentang dirimu... well, menurut ayahku siapapun yang bertemu dengannya, ia akan menikah dengan—“
“Kita akan menikah—“
“Tentu. Kita akan me—what?!” nabel membelalakan matanya, Harry hanya memandang Nabel tanpa ekspresi.
“Kau pasti gila mengatakan ini.” Nabel menggelengkan kepalanya, andai saja Nabel mempunyai kemampuan membaca fikiran. Ia pasti tau apa yang sedang di fikirkan oleh Harry.
*
Vanessa memandang hamparan pohon pinus yang menjulang tinggi. Sudah berapa tahun ia tak datang ketempat ini. Vanessa bersembunyi di balik pohon, ia akan menghampiri rumah Yourse. Nanti, jika Louis dan yang lain mulai meninggalkan rumah Yourse.
Ini akan lama. Vanessa mendesah, menatap kelangit yang mulai menggelap.Ia mengintip dibalik celah, Louis dan Anthony sudah berjalan menjauhi rumah Yourse, selangkah lagi ia akan mendapatkannya.
“Apa kau masih mencintainya? Niall dan Harry?” tiba-tiba sebuah suara mendekat, Vanessa berbalik. Seorang wanita berada tepat disampingnya, dengan tangan yang terlipat didepan dada. Pandangannya lurus, vanessa berusaha menetralkan detak jantungnya yang berdetak cepat karena terkejut.
“Siapa kau?” tanya Vanessa, tatapannya tampak menantang.
“Jika aku mengatakan bahwa aku Camryn, kau pasti tau siapa aku.”
Vanessa langsung menatap camryn tajam, “YOU KILL HER!” Camryn tersenyum simpul.
“Bagaimana jika aku mengatakan bahwa Dean yang menyuruhku?” Vanessa terkejut, ia tak tau bahwa Dean yang menyuruh camryn untuk membunuh Yourse. Vanessa mengangkat sebelah alisnya tinggi-tinggi, Vanessa memejamkan matanya lama. Kemudian saat membuka matanya, tak ada lagi sorot teduh yang di pancarkan oleh iris berwarna Biru tersebut. Camryn menepuk tangannya berkali-kali, kemudia berjalan memutari Vanessa.
“Well, penyamaran yang bagus.” Ejek Camryn, ia menetap tajam tepat ke retina Vanessa.
“Apa mau mu?!” tanya Vanessa langsung, ia tau ada sesuatu yang ingin disampaikan oleh camryn dan pastinya itu adalah pesan dari Dean.
“Kau pasti dekat dengan... umm Nabel?” Vanessa menghembuskan nafas, ia berfikir kenapa semua orang mencarinya.
“Ya ya ya, cepat katakan langsung. Tanpa harus bertele-tele seperti ini.”
Camryn mendekatkan dirinya kearah Vanessa, bibirnya bergerak tepat disamping telinga Vanessa. “Dean hanya ingin kau membawa Harry berserta kalung yang berada ditangan gadisnya itu ketangan Dean, jika perlu bunuh Anabell.”
Vanessa menjauhkan tubuhnya dari camryn, ia menatap camryn terkejut. Camryn hanya menyeringai licik, kemudian ia berlari meninggalkan Vanessa yang masih bersandar di batang pohon.
*
Nabel’s POV
“Jadi kau mau ikut?” Aku menatap Alice yang sudah siap dengan beberapa koper dibelakangnya, ekspresinya tampak kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
About You Is Impossible// h.s & n.h
VampirosSemua berawal dari kedatangannya ke Philadelphia negara bagian Amerika Serikat, takdirlah yang membawanya ke tempat tersebut. Mempertemukan dengan sebuah kehidupan lain yang tak pernah gadis itu kira. Semua kejadian tak terduga menghampirinya satu p...