“Kau tak bisa melakukan ini!” Zack menahan kepalanya, kini keadaanya dalam posisi terancam. Zack menyudutkannya di balik lemari besar, menjauhkan dirinya dari pandangan yang lain.
“Tentu saja aku bisa.” Dean menghujamkan sebuah pasak di perut Zack.
“Para petua akan menghukummu.” Zack membalikan tubuhnya dengan cepat, hingga kini Deanlah yang berada dalam kekangannya.
“Hukum berlangsung jika ada yang memutuskan. Maka jika kau mati, aku bisa dengan mudah membawa pergi dua liontin tersebut. Menguasai dunia, dan balas dendamku terbayarkan.” Zack menatap Dean sebal, ia tidak terintimidasi dengan tatapannya.
“Bunuh aku jika kau bisa.” Dean menghentakkan kakinya ketanah, hingga membuat getaran bagaikan gempa, lampu yang menggantung dengan anggun di tengah ruanganpun begetar. dalam kejapan mata benda tersebut terjatuh mengenai Jill dan para newborn. Zack yang menyadari Jill menjadi korban, menghantam Dean dengan keras.
Louis dan Liam menahan enam orang vampir yang mengepung mereka. Jill dan Ray sudah kehabisan tenaga hingga kalah oleh para vampir, zack sedang melakukan sesuatu yang di katakan oleh Zack sebagai usaha mengambil liontin.
“aku sudah tidak mampu menahan ini lebih lama.” Ujar Louis dengan nafas terengah-engah, kedua tangannya sudah berkali-kali mendapat tusukkan, membuat rasa sakit menjalar di tubuhnya.
“Ku rasa lebih baik kita lari.” Ujar Liam, ia merasakan hal yang sama. Kepalanya sudah menjadi alat untuk menghantam para vampir.
“Zack tidak becus mengurusi hal ini.” Mereka melangkah menuju Dean yang hendak menyerang Zack menggunakan pasak panjang ditangannya, “Tanpa liotin. Zack bukanlah seorang yang pantas di angungkan.” Kedua nya terkekeh menyadari jalan fikiran mereka yang sama,
“Butuh bantuan Dean?” ujar Louis dengan datar, Liam menahan tubuh tinggi Dean, memberikan tendangan di kedua kakinya, hingga membuat Dean jatuh tersungkur. Liam hendak menekan pasak itu di jantung Dean, namun kegiatanya terhenti ketika mendengar bunyi benda yang jatuh dari tempat ia menarik Dean. Kini yang di lihat oleh Liam dan Louis adalah Zack yang jatuh terduduk dengan pasak menikam jantungnya. Ia mencari sosok yang melakukan hal tersebut, pandangan mereka terpaku pada pria bertubuh tegap yang sudah familiar bagi mereka.
“Anthony!”
***
“Kalian semua pecundang! Berani menyerangku dengan kelompok. Pecundang!” teriakan Harry membuat sisa newborn merasa berang, ia memakai liontin tersebut lalu berlari mengelilingi kastil dengan cepat. Ia berlari kedalam hutan mencari tongkat panjang yang ingin ia gunakan untuk menikam para vampire tersebut, setelah mendapatkannya, ia berjalan dengan tenang, menatap sekeliling, mewaspadai siapapun yang menyerangnya secara mendadak.
Di hadapannya kini di kepung oleh para vampir, Harry tersenyum sebelum berlari bersama tongkatnya yang ia gunakan untuk menghujam jantung mereka dengan mudahnya. Ketika sampai di ujung, ia berbalik, lalu menghela nafas lega, puas dengan apa yang di lakukannya. Ia kembali berlari untuk menemui Zayn dan Niall.
***
“Bagaimana kau bisa membunuhnya?” tanya louis tak percaya,
“Alpha menyuruhku untuk membunuhnya.” Ujar Anthony santai, ia menuruni beberapa anak tangga lalu duduk di anak tangga terakhir, menatap kearah Louis dan Liam yang tengah menatapnya dengan bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
About You Is Impossible// h.s & n.h
VampirSemua berawal dari kedatangannya ke Philadelphia negara bagian Amerika Serikat, takdirlah yang membawanya ke tempat tersebut. Mempertemukan dengan sebuah kehidupan lain yang tak pernah gadis itu kira. Semua kejadian tak terduga menghampirinya satu p...