Ketika cuaca sedang cerah-cerahnya, biasanya apa yang kau lakukan? Bermain sepeda? Hang-out sama teman? Pergi ke pantai? Atau hanya berbaring di rumah?
Kalau aku, aku tidak akan menyia-nyiakan hari yang indah terlewati begitu saja. Biasanya aku akan mengajak kekasihku untuk pergi berkencan walaupun hanya sekedar jalan-jalan.
Seperti hari ini, aku sedang berkencan dengannya di kafe daerah Hongdae dan menikmati makanan ala Barat kesukaannya.
"Eumm~~ Makanannya enak sekali. Kau harus coba, Minhyuk Oppa." Aku menawarkan Spaghetti Carbonara milikku padanya. Kusodorkan garpu penuh dengan spaghetti ke dalam mulutnya dan setelah itu ia mengerang gembira.
"Enak sekali. Kau juga harus mencoba Lasagna milikku." Sekarang, ia yang gantian menyuapiku potongan Lasagna miliknya.
"Wah, benar-benar enak! Kita harus sering-sering ke sini, Oppa."
Minhyuk tertawa. "Aku ikuti saja kemauanmu, dasar si nafsu makan besar." Satu tangannya terulur untuk mengacak-acak rambutku.
Ini yang membuat teman-temanku iri, karena aku mempunyai hubungan yang sempurna dengan Lee Minhyuk. Aku dan dia sudah bersama sejak kuliah, kira-kira sudah 4 tahun lamanya. Kami jarang bertengkar. Teman-temanku tidak percaya saat aku berkata aku jarang bertengkar. Sebenarnya kuncinya hanya satu. Pengertian. Kami saling mengerti satu sama lain dan itu yang membuat hubungan kami sangat awet dan terhindar dari masalah. Oleh sebab itu banyak teman kami yang memprediksikan kalau kami berdua yang akan paling cepat menikah.
"Haeun-ah. Besok aku mau main ke rumahmu."
"Ada apa? Tiba-tiba sekali."
"Tidak ada. Hanya ingin main saja. Oh ya apa kedua orang tuamu juga ada di rumah?"
Aku mencium sesuatu yang janggal di sini. Sesuatu yang akan mendatangkan kabar baik. Tapi aku tidak ingin terlalu berharap.
"Ada. Tapi, mungkin Appa akan pulang agak malam. Ia sedang memiliki banyak masalah di kantor."
Minhyuk mengangguk-anggukkan kepalanya. "Baiklah, aku akan datang ke rumahmu jam 8. Sampaikan salamku pada Eomma dan Appa. Ah dan pastikan Tn. In menjaga kesehatannya. Jangan sampai ia masuk rumah sakit lagi."
Aku tersenyum. Appa pasti akan senang sekali mempunyai menantu seperti Lee Minhyuk. Ia begitu perhatian pada keluargaku.
"Arraseo, akan kusampaikan. Terima kasih, Minhyuk Oppa, karena kau peduli pada keluargaku."
"Tentu saja. Karena sebentar lagi, mereka akan menjadi keluargaku juga."
***
"Terima kasih untuk hari ini. Hati-hati di jalan." salamku pada Minhyuk. Ia baru saja mengantarku pulang dengan mobilnya. Begitu aku turun, aku mengucapkan salam perpisahan seperti biasa.
"Ne, sana masuk. Aku akan menelponmu malam ini." Ia sudah mulai bersiap-siap men-starter mobilnya lagi sambil terus tersenyum padaku.
"Oke, tapi jangan terlalu malam."
"Baiklah. Aku jalan dulu ya. I love you."
"Love you, too."
Minhyuk dan mobilnya berjalan semakin jauh dan jauh, hingga aku tidak melihat objek nya lagi. Aku tersenyum bahagia. Tidak pernah sekalipun aku merasa tidak bahagia bersamanya. Sesuatu di dalam hatiku merasakan suatu firasat, kalau aku dan Minhyuk akan memiliki masa depan yang indah bersama. Hidup berdua bersama, mempunyai anak dan cucu bersama, menikmati masa tua nanti bersama. Memikirkannya saja membuatku bersemu merah. Aku tidak sabar menantikan hari itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Falling Slowly | Yoo Kihyun (Monsta X)
Fanfiction[COMPLETED] In Haeun "Ajari aku untuk mencintaimu." Yoo Kihyun "Perlahan tapi pasti, aku akan membuatmu mencintaiku." In Haeun (OC) || Yoo Kihyun || Lee Minhyuk Please don't be silent reader 🙏 11.11.2016-22.12.2016