Dengan santai, aku menyantap makananku di kantin sekolah. Acara yang menjadi tanggung jawabku sudah selesai dan kini aku bisa kembali bersantai.
Pikiranku kembali melayang pada kejadian tadi pagi, ketika melihat seorang perempuan terjatuh saat tengah menuruni pagar. Awalnya aku ingin melakukan tugasku seperti biasa sebagai murid teladan, yaitu membawanya ke ruang detensi dan menghukumnya bersama anak-anak bermasalah lainnya. Apalagi hari ini adalah hari pertama masuk sekolah setelah liburan panjang, tentu peraturan harus lebih ketat di awal semester.
Tetapi itu semua berubah saat aku menatapnya dan mendapati sikapnya yang berbeda dari perempuan yang lain. Biasanya, perempuan yang jatuh akan menangis meminta tolong dan bersikap manja. Biasanya, perempuan yang akan kuberi hukuman memberikan reaksi yang sangatlah membuatku muak sehingga aku tidak tahan untuk segera membawanya ke ruang detensi. Perempuan ini adalah perempuan yang berbeda. Dan aku terpikat pada perbedaan itu.
"Hei, bengong saja!"
Aku tersadar pada lamunanku saat temanku bernama Song Gunhee menepuk lengan ini dengan cukup keras.
"Tidak perlu memukul kali." protesku.
"Makanya jangan bengong. Memangnya apa yang sedang kau pikirkan, hah? Perempuan yang tadi ada di UKS itu?" tanyanya panjang lebar.
"Sok tahu!"
"Ei, aku sahabatmu. Jadi pastilah aku tahu. Siapa namanya?"
Aku mengedikkan bahuku dan kembali menyantap makananku. "Entahlah."
"Kau tidak tahu namanya?"
"Tidak. Hari ini aku pun baru bertemu dengannya. Dia anak kelas 10."
Gunhee terdiam menyerap setiap perkataanku. Memang terdengar tidak masuk akal, tetapi memang itulah kenyataannya.
"Dan kau tertarik padanya?"
Pertanyaan Gunhee membuatku melotot padanya. Bagaimana ia bisa menyimpulkan sesuatu dengan mudahnya?
"Jangan banyak bicara! Cepatlah makan!" ucapku padanya.
"HA, jadi benar, kau tertarik padanya."
Ucapannya tidak kugubris dan menggantung begitu saja melayang di udara, seakan memang aku yang tidak ingin menjawabnya atau memang aku membenarkan pernyataan Gunhee secara tidak langsung.
***
Di lain waktu dan ini sudah beberapa bulan berlalu sejak hari itu, dan apa yang terjadi padaku dengan perempuan itu seperti hanya sebuah mimpi yang terlewati begitu saja. Aku memang tidak berharap banyak, tapi saat di sekolah pun kami jarang bertemu. Saat berpapasan dengannya pun, semuanya seakan tidak pernah terjadi apa-apa.
Melalui Gunhee yang suka mengorek informasi, perempuan itu ternyata bernama In Haeun. Namun, setelah dipikir-pikir memang hanya itu saja informasi yang aku ketahui tentang dirinya.
"Ya! Kau benar-benar tidak akan mendekatinya?" tanya Gunhee seraya meminum Milk Shake yang baru saja ia beli dari kantin tadi. Sekarang kami berdua sedang duduk menghadap lapangan dan memperhatikan anak kelas bawah yang sedang berolahraga. Benar, kelasnya Haeun.
"Sepertinya tidak. Aku...tidak tahu harus melakukan apa."
"Apa kau bercanda? Kau hanya tinggal mendekatinya dan mengajaknya bicara, maka semua itu akan terjadi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Falling Slowly | Yoo Kihyun (Monsta X)
أدب الهواة[COMPLETED] In Haeun "Ajari aku untuk mencintaimu." Yoo Kihyun "Perlahan tapi pasti, aku akan membuatmu mencintaiku." In Haeun (OC) || Yoo Kihyun || Lee Minhyuk Please don't be silent reader 🙏 11.11.2016-22.12.2016