"Yunho?!" Pekik Jaejoong kaget melihat namja disampingnya yang tengah mencium seorang yeoja
Namja yang dipanggil tadi segera mendorong yeoja di depannya dan langsung menoleh.
"Ja-Jaejoong ah" Yunho memandang kaget dua namja yang ada disampingnya 'Mati aku!' Lanjutnya dalam hati
"Eoh? Joongie..." Sapa yeoja yang ada di depan Yunho kemudian senyum ani.. seringaiannya membentuk di atas bibirnya
"Ahra ya..." Lirih Jaejoong menyebutkan nama yeoja itu
"Oh, mianhae kalau kau melihat kejadian tadi. Kajja oppa, kita pergi" Ucap Ahra kemudian menarik Yunho untuk berdiri dan memeluk lengannya
Sedangkan Jaejoong? Dia masih membatu melihat semuanya. Apa - apaan namja yang berstatus kekasihnya ini? Kenapa mencium yeoja itu? Rasanya kekesalan dan kemarahan Jaejoong sudah ke ubun - ubun melihatnya namun dia masih bungkam.
"A-ah ne, annyeong Jaejoong, Kyu" Pamit Yunho kemudian berlalu dari hadapan Jaejoong dan Kyuhyun
"Hy-hyung ah" Panggil Kyuhyun takut - takut
Kyuhyun merasa bersalah sekarang, jika dia tidak mengajak Jaejoong untuk makan tidak mungkin kejadian ini akan terjadi. Kyuhyun mengutuk dirinya sendiri sekarang
"Mianhae hyung, ak-aku ti-"
"Gwaenchana Kyu. Jja pesanlah makanannya" Ucap Jaejoong kemudian memberikan senyuman
"Ta-tapi..."
"Nan gwaenchana. Aku sudah pernah merasakan pengkhianatan dulu, jadi tidak masalah"
"Hyung ah.."
"Jja.. Kita makan!" Ucap Jaejoong mencoba ceria 'Pabbo gom! Awas kalau bertemu!' Lanjutnya dalam hati
.
.
.
.
.
Satu jam kemudian setelah menyelesaikan makannya Jaejoong dan Kyuhyun beranjak pulang. Kyuhyun langsung masuk ke dalam kamar Henry karena dia ingin tidur bersama adiknya itu, sedangkan Jaejoong dia juga masuk ke kamarnya namun duduk di dekat jendela dengan memegang boneka gajah kesayangnya."Beruang pabbo! Eoh! Kau berani - beraninya selingkuh di depanku! awas kau pabbo! Beruang buncit, pabbo, idiot, nappuen!" Ucapnya marah sembari mencengkeram erat boneka gajahnya
Dia sangat kesal dengan semua yang dilihatnya apalagi tadi Yunho terkesan cuek padanya. Urrggghh! Kalau dia tidak ingat sedang di publik area dia akan menampar Yunho dan mempermalukan Ahra, tapi dia ingat pesan Changmin yang membuatnya bersabar sampai sekarang.
"Uggghhh... Pabbo! dia bahkan mencium Ahra"
Jaejoong menyentuh dadanya, tadi saat melihatnya dadanya sangat sakit dan tercubit keras. Apalagi saat mengingatnya sekarang, pemandangan itu tidak bisa dihilangkan dari otaknya!
"Pabbo bear..." Lirihnya mencoba menahan tangisnya namun gagal, aimatanya mengalir membasahi pipi mulusnya
Jaejoong dulu memang pernah dikhianati namun perasaannya saat ini sungguh berantakan. Rasa sakitnya melebihi sakitnya yang dulu dan dia tidak menyukai hal ini. Tak lama Jaejoong tertidur bersandar pada dinding kamarnya. Dia merasa hari ini sangat melelahkan.
.
.
.
.
.
.
.
Ddrrrtttt..
Drrttttt..."Nghhh..."
Jaejoong merogoh kantong celananya dan mengambil ponselnya. Dia melihat id yang terpampang pada layar ponselnya.
"Eoh? Mau apa kau telepon?" Monolog Jaejoong pada layar ponselnya yang menunjukkan nama yang ada di layar ponselnya, Yunie Gom
Dengan malas Jaejoong meletakkan ponsel itu di meja dan beranjak dari sana. Dia kemudian berjalan ke lemari pakaiannya dan mengganti pakaiannya dengan piyama dengan ponsel yang terus bergetar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love
FanfictionJaejoong, Changmin, Junsu... tiga namja dengan persoalan yang berbeda... mereka... saling membutuhkan satu sama lain untuk saling menguatkan. Yaoi, typos, membosankan. Friendship, Hurt, Romance, Drama