Senyumannya yang tadi menghiasi wajahnya seketika hilang ketika melihat vee bercumbu dengan sekertaris baru itu di atas meja
Vee melirik ke arah pintu melihat allika yang sedang diam mematung. Bukannya berhenti, vee malah melanjutkan aksinya
Vee mel...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mengecup keningku, mataku, dan bibirku singkat "kau mandi dulu, jika kau mengantuk tidurlah, jika kau ingin melanjutkan yang tadi maka tunggu aku sampai aku kembali. Oke" pintanya
Senyumanku sebagai jawabannya
• • •
POV Raveno Shan Demian
"Berani-beraninya kau mengganggu ku" mencengkram kerah baju anak buahnya
"Maaf tuan, saya ingin memberikan ini sesuai perintah anda" pria berjas hitam itu memberikan sejumlah kertas padanya
"kalau begitu kau pergi sekarang juga" usirnya
Ku baca baik-baik kertas itu, berisi latar belakang Allika
"Matrealistis" "Tega sekali dia meninggalkan tunangannya yang sakit demi uang dari kakek" "Rupanya kau mengincar harta kakek ku" "heh lihat saja, aku tidak akan membiarkanmu menikmati pernikahan ini. Aku akan membuatmu menderita hidup denganku"
Setelah aku berada dikamar, ku lihat Al sedang duduk dipinggir ranjang bersandar menungguku dengan terkantuk-kantuk
"Kau tidur disofa" pintaku
"Hah"
"Ku bilang tidur disofa, aku tidak ingin tidur denganmu"
"Eeee baiklah"
Al bangkit dari duduknya dan pindah ke sofa. Sekarang aku membencinya. ku besarkan volume AC, setelah itu aku masuk ke kamar mandi membersihkan diri
"Kak" tanyanya setelah aku keluar dari kamar mandi
"Apa"
"Bisa kecilkan volume AC nya"
"Tidak"
"Tapi aku kedinginan, tidak ada selimut lagi"
"Kau pikir aku akan perduli jika kau kedinginan. Aku kepanasan" jawabku ketus
"Apa aku boleh memakai mantelmu yang disitu" tunjuknya dilemari
"Terserah"
Ku matikan lampu dan ku rebahkan diri diatas ranjang masuk ke dalam selimut, sebenarnya aku juga kedinginan tapi aku ingin menyiksanya.
Aku tak kunjung tidur karena kedinginan,
Dibalik cahaya yang temaram aku masih bisa melihatnya yang belum juga tidur karena terus saja bergerak membaiki mantel yang menyelimutinya.
