four

7.4K 469 1
                                    

Hal pertama yang maina rasakan saat berjalan sepanjang koridor SMA Pattimura adalah tatapan tajam dan sinis dari beberapa siswi disekitarnya.tak heran mengingat kejadian yang terjadi dikantin tadi siang diketahui hampir seluruh penghuni sekolah.

Ia bisa menduga keberaniannya menampar farish dimuka umum akan membuat siswi disekolahnya yang notabene fans fanatik farish melemparkan tatapan permusuhan padanya.

Hey,wajar jika dirinya menamparnya, bahkan itu bukan apa-apa jika untuk membalas tindakan kurang ajar seorang playboy macam farish.seharusnya maina merobek atau menjahit mulutnya agar laki-laki itu tidak seenaknya lagi mencuri ciuman gadis-gadis seperti dirinya. bukankah ia berhak marah mengingat itu adalah ciuman pertamanya.

Masih sibuk dengan pemikirannya,tiba-tiba maina merasakan seseorang menabrak tubuhnya keras dan mendorongnya kedinding.

"auch!" Maina meringis saat punggungnya menabrak kerasnya dinding.

"Wow,jadi ini cewe yang berani nampar farish dikantin tadi siang! " maina merasakan cengkraman keras dikerah seragamnya.

pelakunya adalah saras,kakak senior yang dulu pernah menghukumnya saat pertama kali ia menginjakan kaki disekolah ini.semenjak itu walau tak ditunjukan secara langsung,maina bisa merasakan jika saras tidak menyukainya.

Saras berdiri didepannya dengan tatapan tajam yang menusuk,dibelakangnya 3 orang siswi layaknya dayang-dayangnya setia berdiri dengan tatapan tak kalah tajam.

Saras melepas cengkraman dikerah maina dan beralih mencengkram dagunya kasar. "Gw tau,loe itu cuma sok-sok an nolak padahal loe juga menikmatinya,dasar munafik ! "

maina sedetik terdiam mencerna ucapan saras,dikedua sisi tubuhnya tangannya reflek terkepal.

Diluar dugaan maina menegakan wajahnya dan menatap tajam balik saras. "Hhh,kakak marah karena saya menampar kak farish,atau karena kakak iri sebab kak farish lebih memilih mencium saya dari pada kakak! " ucap maina mengejek.

Saras mematung mendengar ucapan maina.bukan rahasia jika saras menyukai farish dan berusaha terus untuk mendapatkannya.tak jarang gadis itu dengan terang-terangan menunjukan rasa sukanya didepan umum.namun entah mengapa farish tak pernah menanggapinya bahkan terkesan tidak perduli.padahal hampir semua siswi disekolah ini yang pernah menyatakan menyukai laki-laki itu,farish akan langsung menjadikannya pacar walau dalam jangka sehari dua hari,lain halnya dengan yang dialami saras.

"LOE! " saras mengeram,reflek cengkraman didagu maina sedikit mengeras membuat maina sedikit meringis.

"Lepasin dia! ".tiba-tiba suara bass seseorang menginterupsi mereka.

Farish berdiri gagah dengan kedua tangan yang dimasukan kedalam saku celananya. Ia menatap saras tajam agar wanita itu melepaskan tangannya dari wajah maina."GW BILANG LEPASIN SAR! "

saras yang mendengar bentakan farish refelk melepas cengkramannya.ia menatap farish bingung."tapi dia udah berani nampar kamu tadi!"

"Yang dia tampar itu gw,apa urusannya sama loe.berhenti berlagak sok pahlawan buat gw.karena gw gak butuh! " farish mengucapkannya dengan tenang namun cukup menusuk.

Saras mendengus dan sekilas menatap maina tajam sebelum meninggalkan maina yanh masih berdiri tempatnya.
"Urusan kita belum selesai!"

Selepas kepergian saras,kini tinggal maina dan farish.maina merapikan kerah seragamnya dan memungut tas sekolahnya yang sempat terjatuh.

"Loe gak apa-apa ! " maina malah menatap farish tajam,melihat wajah farish membuat maina kembali emosi mengingat apa yang dilakukan laki-laki itu padanya tadi siang.

Cinta untuk Maina (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang