twenty

9.8K 683 77
                                    

"Ge benci loe kak, gw benci"

"Kenapa loe harus muncul lagi?"

"Kenapa gw harus ketemu loe lagi kak,kenapa ? "

Rancau maina disepanjang langkahnya.ia baru saja keluar dari area hotel dengan wajah yang basah karena air mata.Bibir tipisnya terus saja menggumamkan kalimat-kalimat itu seolah menegaskan pada dirinya sendiri.

Beberapa pasang mata melihatnya aneh, adapula yang menatapnya kasihan sekaligus penasaran.tapi maina tidak peduli,fikirannya sedang kalut.

Maina menyusuri jalan dengan pandangan kosong.langkahnya linglung tak tentu arah.dia masih tidak percaya dengan apa yang baru saja terjadi padanya.dia tak menyangka setelah empat tahun,dia kembali dihadapkan pada situasi yang sama seperti dulu.

Maina menjatuhkan tubuhnya.berjongkok sambil memeluk lututnya sendiri.tanpa izin air matanya kembali mengalir.dia menangis,tak diperdulikan meski ada beberapa orang melihatnya.Tuhan, kenapa dia harus mengalami ini semua?, tidakkah ia bisa merasakan sedikit saja kenyamanan dalam hidupnya.

Dia menghapus air matanya kasar.ia masih saja menangis.padahal dia sudah berjanji tak lagi membiarkan air matanya jatuh lagi. Tapi ternyata dia masih tidak cukup tangguh untuk melawan desakan air mata itu untuk keluar.

Cukup lama berdiam diri,maina sedikit menghela nafas.kini air matanya sudah berhenti mengalir,dengan lesu dia bangkit berdiri.maina melangkahkan kakinya lunglai,langkahnya sedikit sempoyongan tak bertenaga.

Fikirannya sedang tidak fokus, dia melamun.kilasan-kilasan moment pertemuannya dengan rega masih menari-nari dikepalanya.

"Awas! " seru sebuah suara membuat maina seketika tersadar dan menengadahkan kepalanya.

Dia mengalihkan matanya,dia baru sadar dengan posisinya yang hampir berada ditengah jalan.matanya membelalak, menatap sebuah mobil yang melaju tepat kearahnya dan semakin mendekat.

"Aaaaa! " maina berteriak keras.hanya dalam hitungan detik mobil itu bisa dipastikan akan menabraknya.namun sebuah tangan tiba-tiba menariknya sedikit kasar.membuat tubuhnya tertarik dan terpental kepingir jalan bersama tubuh seseorang yang menyelamatkannya.

Maina mengerang keras,merasakan sakit dibahunya yang terhantam dan kepalanya yang juga terbentur bahu jalan. pandangannya perlahan mulai kabur,dia memicingkan mata menatap seseorang yang telah menyelamatkannya.

Seseorang tergeletak disampingnya dengan tangan yang masih memegang tangannya.keadaan dan posisi tubuhnya pun tak jauh berbeda dengannya."kau? " cicit maina sebelum kegelapan benar-benar menelan kesadarannya.

***

Anjani mendesah kesal sekaligus khawatir.untuk kesekian kalinya dia mencoba menghubungi nomor ponsel maina.namun sama sekali tidak ada jawaban.

Kira-kira setengah jam yang lalu maina meninggalakan hotel.saat itu jani sudah mencoba mengejar,namun dia sama sekali tak menemukan temannya itu dimana-mana."kebiasaan nih anak, punya masalah selalu aja dipendem sendiri."
Maki anjani jengkel sambil kembali memasukan ponselnya kedalam tas.

Akhirnya dia memutuskan untuk kembali kedalam,mencari keberadaan seseorang. dia kembali ke ruangan tempat terakhir yang ia kunjungi,kebetulan acara sudah hampir selesai dan sebagian besar para tamu sudah meninggalkan hotel tempat acara.sejujurnya dia masih merasa khawatir dengan keberadaan maina, apalagi setelah melihat kondisinya saat meninggalkan hotel tadi.dia ingin segera pulang,tapi sebelumnya ada hal yang ingin ia cari tahu dulu.

Sepasang mata cokelatnya meneliti seluruh ruangan.lalu tatapan matanya terfokus pada satu meja yang berada ditengah ruang.disana,terlihat sosok laki-laki tampan duduk seorang diri.tanpa membuang waktu lagi,jani segera menghampiri laki-laki itu yang tak lain adalah rega.

Cinta untuk Maina (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang