ten

7.2K 456 6
                                    

Sudah seminggu sejak kejadian dimana maina menangis seorang diri ditaman sekolah karena farish.sejak saat itu pula dia tak pernah bertemu pandang atau berbicara lagi dengan pemuda itu.sengaja, ia sudah merasa lelah,sakit karena dipermainkan. maka dari itu ia berusaha menghindari farish,ia tak peduli bila farish akan merasa bingung dengan sikapnya sekarang.

Saat farish berusaha mengajaknya bicara, maina akan langsung menjauh.tidak membiarkan farish berbicara atau bertanya tentang perubahannya.maina mulai membangun tembok kokoh diantara mereka.kembali menutup diri dan menjaga jarak.

Ia menolak semua panggilan dari farish. menghindari tempat-tempat yang memungkinkan keberadaan pemuda itu disekolah.bahkan menolak bertemu farish ketika pemuda itu sengaja datang kerumahnya.Seminggu ini maina sebisa mungkin menghindari farish apapun yang terjadi.

Bukan hal mudah untuk dilakukan.ia sedang berusaha mencoba mengikis sedikit demi sedikit perasaannya.

Tapi sepertinya maina sedang sial hari ini, saat ia menuju parkiran untuk mengambil sepedanya,sosok farish sudah lebih dulu menyambutnya.Pemuda itu berdiri menjulang dengan tangan dimasukan kedalam saku celanananya.

Maina berusaha tidak melirik farish,gadis itu mencoba acuh,terus berjalan dan meraih sepedanya.

"Sampai kapan kamu mau menghindar ?"

Gerakan tangan maina terhenti ketika terdengar suara farish.ia tidak menoleh, masih menatap lurus kedepan.

"Sampai batas waktu yang aku inginkan! " ujar maina dengan acuh tak acuh. Saat ia baru akan mendorong sepedanya, suara farish kembali terdengar.

"Setidaknya kasih tau alasan kenapa kamu jadi kaya gini sama aku! "

"Tanya sama diri kamu sendiri! " jawab maina tegas.

"Kamu gak bisa kaya gini terus.aku gak ngerti.kamu terus ngehindarin aku,kalo kamu marah sama aku,kenapa?.aku gak tau salah aku dimana.harusnya kita bicarain ! "suara farish terdengar geram. maina menghela nafasnya.membalikkan tubuhnya menatap farish yang menatapnya menuntut penjelasn.

"Gak ada yang perlu dibicarain.aku udah tau semuanya,yang jelas permainan kamu udah selesai dan kamu menang.kamu berhasil capai tujuan kamu bukan! " maina menatap sengit pada farish.

Farish terpaku ditempatnya.otaknya berfikir,mengolah kata demi kata yang meluncur dari bibir gadis itu.

"permainan apa yang kamu maksud? " tanya farish pelan seperti bisikan.

Maina tertawa miris,menatap farish dengan tatapan mengejek."Berhenti berpura-pura tidak mengerti, kamu jelas tau apa yang aku maksud! "

farish semakin terdiam ditempatnya.ia mengerti apa yang maina maksudkan tentang permainan itu.ia menebak jika maina sudah tau tentang taruhan dirinya dengan teman-temannya dan gadis itu meras dipermainkan.

Farish bungkam.ia bingung,lidahnya terasa kelu untuk mengucapkan satu kata pun.Farish memaklumi kemarahan gadis itu padanya saat ini.ia salah dan ia mengakui itu.

" na,a-ku.. !"

"Aku terlalu bodoh untuk bisa percaya sama kamu.harusnya dari awal aku sadar,siapa aku dan siapa kamu! " ucap maina lirih.

Ia memalingkan wajahnya,menghela nafas sebelum akhirnya kembali beradu pandang dengan farish.

"Kamu menang,dan aku harap kamu seneng dengan hal itu.sekarang cukup nikmati kemenangan kamu.aku harap setelah ini kita kembali seperti dulu,tidak saling mengenal dan lupakan apapun yang pernah terjadi diantara kita! "

Setelah mengatakannya maina membalikan tubuhnya,mendorong sepedanya menjauh beberapa langkah lalu sempat kembali berucap.

"Aku gak butuh rasa kasihan dari kamu atau siapapun.terima kasih udah Kasih pelajaran berharga buat aku ! " maina menaiki sepedanya dan langsung mengayuhnya hingga sosoknya menghilang dibalik gerbang sekolah.

Cinta untuk Maina (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang