two

7.8K 499 7
                                    

"Maina! " langkah maina terhenti saat seseorang meneriakan namanya.

Maina tersenyum saat sosok gina datang dan tiba-tiba memeluknya."Ya,tuhan gw seneng loe udah masuk sekolah lagi. sebenernya loe sakit apa sich?. Gw mau jenguk,tapi gw gak tau dimana rumah loe. lagian loe juga kenapa main rahasia-rahasiaan sama gw.mau bbm loe,wa,tapi malah gak bales-bales.sumpah ge khawatir banget sama loe ! "

Maina terkekeh geli mendengar cerocosan gina yang tak ada hentinya."gw gak apa-apa gin,cuma kecapean! "

"Eh,tapi kok muka loe masih pucet gitu sich,mending loe jangan dulu masuk kelas.gw anterin ke uks aja ! " saran gina terlihat khawatir.maina memang baru menginjakan kaki lagi disekolah setelah dua hari absen karena sakit.

"Gw udah gak apa-apa gin,serius! " Ucap maina meyakinkan.

"Loe yakin?" Maina mengangguk."yaudah kalo gitu yuk gw anter loe kekelas! " keduanya berjalan meninggalkan area parkir menuju kelas masing-masing.

Setibanya dikelas,maina langsung mendudukan diri di bangkunya.seperti biasa tak ada kegiatan yang ia lakukan sebelum pelajaran dimulai.tak ada obrolan atau cerita-cerita dengan teman sekelas layaknya anak sekolah biasanya.ia hanya akan duduk melamun dengan pandangan menatap keluar jendela.

Selama pelajaran berlangsung,maina tidak bisa berkonsentrasi.sesekali ia memijit pelipisnya karena rasa pusing yang tiba-tiba kembali menderanya. kepalanya terasa berat dan wajahnya terasa panas.

Teet...teeet..

Maina menghela nafas lega ketika mendengar bel istirahat berkumandang. Rasa pusing dikepalanya benar-benar membuatnya ingin cepat-cepat membaringkan tubuhnya.mungkin ia bisa beristirahat di uks sampai jam istirahat berakhir.

Dengan langkah sedikit terhuyung,kaki maina terus melangkah,mencoba kuat menopang beban tubuhnya yang entah mengapa terasa berat.yang ia rasakan saat ini hanya rasa pusing yang semakin lama semakin menyikasnya.ia berharap ada orang yang berbaik hati mau menolongnya saat ini.

Tubuh maina sudah hampir ambruk mencium lantai ketika tiba-tiba ia merasakan seseorang menopang tubuhnya."hey,are you ok! "

Maina tak memperdulikan pertanyaan orang yang menolongnya,yang ia rasakan saat ini adalah penglihatannya mulai memburam dan semuanya menjadi gelap.

...

Farish terus memperhatikan sosok maina yang terbaring diatas brangkar uks dengan mata yang masih terpejam.ini sudah hampir 3 jam gadis itu tak sadarkan diri.sejujurnya ia merasa bingung dengan apa yang ia lakukan dan tak habis fikir kenapa ia mau repot-repot menunggui gadis itu di uks.

"Engh !" Terdengar ringisan pelan maina membuat farish seketika bangkit dr duduknya.

"Tadi loe pingsan dan gw yang bawa loe kesini ! " ucap farish datar ketika menyadari arti tatapan maina ketika memandangnya.

Maina hanya manganggukkan kepalanya pelan."makasi! "

Farish melongo ditempatnya,ia sudah repot-repot membuang waktunya untuk menemani gadis itu selama hampir 3 jam dan gadis itu dengan tampang dingin dan datarnya hanya mengucapkan satu kata yang sesingkat itu."hanya itu balasan loe! "

Maina menaikan sebelah alisnya. "trus kakak maunya saya gimana! " ujar maina masih dengan tampang cueknya.

Farish menggelengkan kepalanya,selama dia bersekolah disini.baru kali ini ada gadis yang bersikap cuek bahkan biasa saja ketika berbicara dengannya.biasanya gadis-gadis akan girang bahkan kelewat antusias berbicara dengannya bahkan walaupun hanya satu kata.

"Eh,mau kemana.loe masih sakit ! " farish tersadar ketika ada pergerakan dari maina.

"Pulang! " farish melirik arlojinya,dan sekarang sudah hampir jam 4 sore dan tampaknya sekolah jiga sudah mulai sepi.

Cinta untuk Maina (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang