eight

6.9K 442 2
                                    

Maina sudah bertengger manis diatas motor farish.rencananya pulang sekolah hari ini keduanya ingin menghabiskan waktu berdua di kedai ice cream langganan mereka.karena semenjak kejadian malam itu didepan rumah maina.keduanya kini semakin dekat satu sama lain,namun mereka tak mengikrarkan secara resmi apa hubungan mereka.

Kedai ice cream yang selalu mereka datangi sedang tidak terlalu ramai saat farish memarkirkan motornya didepan bangunan itu.maina turun,memilih masuk lebih dulu,sedangkan farish menyusul setelah memastikan motornya terkunci dengan aman.

"Aku mau strawberry yogurt sama chessecake !" maina menyebutkan pesanannya.

Farish sendiri memilih mocca gelato dan tiramisu.sementara farish memesan, maina mencari kursi untuk mereka.tak lama keduanya sudah duduk berhadapan di meja dekat jendela,menikmati pesanan masing-masing.

Mereka mengobrol ringan membicarakan segala hal yang menyangkut sekolah,cita- cita dan impian masing-masing.maina lebih tertarik bertanya tentang rencana- rencana farish setelah lulus dari SMA mengingat ujian kelulusan untuk kelas dua belas akan berlangsung sekitar sebulan lagi.

Mengenai kehidupannya,maina masih enggan bercerita banyak.maina hanya bercerita jika ia memiliki seorang ayah yang sering berpergian keluar negeri dan satu kakak laki-laki selama ini tinggal diapartemen.

satu hal yang baru farish ketahui baru-baru ini dan cukup membuatnya khawatir yaitu kenyataan bahwa maina hanya tinggal sendiri dirumahnya selama ini.

"Jadi, apa rencana kakak setelah lulus nanti ! " tanya maina disela obrolan mereka.

Farish terlihat berfikir sejenak,sambil memasukan sesendok ice cream kemulutnya."belum tau.. Tapi papa nyaranin buat ambil kuliah di luar negeri..katanya sekalian belajar ngurus cabang perusahaannya disana! "

Seketika gerakan maina menyuapkan ice cream ke mulutnya terhenti.itu artinya farish akan meninggalkannya,tak lama lagi ia akan kehilangan sosok farish untuk waktu yang tidak ditentukan.

Menyadari perubahan raut wajah gadis didepannya.farish meraih telapak tangan maina dan menggenggamnya.

"Aku belum setuju kok,itu kan masih rencana! " jelas farish.

Maina mentap farish, lalu tersenyum. "Aku dukung apapun keputusan kakak!"

Pembicaraan mereka berlanjut,seolah asyik dengan dunia mereka berdua.hingga suara lembut dan nyaring menarik perhatian mereka.

"Kak farish! "

Maina dan farish menoleh kesumber suara berasal.seorang gadis manis dan cantik mungkin seumuran maina berjalan mendekati meja mereka.

"Hai kak,aku gak nyangka ketemu kakak disini !" sapa gadis itu lagi.

Awalnya farish bingung,siapa gerangan gadis yang menyapanya.Sedetik kemudian ia ingat dan langsung berdiri dari kursinya.

"Alina,kapan balik? " tanya farish sambil memeluk dan tak sungkan bercipika-cipiki dengan gadis yang dipanggil alina itu.

"Seminggu yang lalu,dan akan disini sampai kak ega menyelesaikan sekolahnya! " kelas alina seraya tersenyum lebar.

Obrolan keeduanya terus berlanjut, mereka terlihat akrab satu sama lain. bahkan mereka seolah melupakan kehadiran maina yang berada diantara mereka.

Sementara maina hanya diam dikursinya menyaksikan keakraban dua sosok itu.ia merasa ada ketidakrelaan melihat interaksi farish dan alina yang menurutnya begitu berlebihan jika hanya hubungan sebatas teman.mereka terlihat sudah dekat,bahkan sangat dekat. ditambah lagi seperti ada binar bahagia yang bisa maina tangkap dari tatapan keduanya saat ini.

Cinta untuk Maina (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang