Tetangga Baru

659 14 0
                                    


Author

Beberapa hari ini sekitar dua mingguan, depan rumah Reyhan ada banyak material, hingga Reyhan harus ekstra hati hati jika mengeluarkan mobilnya.

Tapi kini sudah tidak ada lagi material....eh sekarang justru truk besar penuh dengan perabot rumah tangga. Kelihatannya orang baru pindah rumah.

Bi Inah sibuk mondar mandir dapur dan teras. Kemarin saja pas ada banyak material Wildan suka curi curi kesempatan ngobrol dengan tukang tukang dan ikut ikut main pasir.
Reyhan suka ngomel ngomel di buatnya.

Khawatir Wildan keluar rumah....dan....tuh bener kan. Ia sudah ngobrol dengan wanita muda yang penampilannya modis dan sedikit menor. Tertawa tawa dengan wanita itu.

Bi Inah tergopoh gopoh menuju ruang tamu karena panggilan Reyhan.
"Bi, mana Wildan, aku nggak lihat sejak aku pulang tadi," sambil mencari Wildan ke seluruh penjuru ruangan di rumah.
"Sebentar den, jangan jangan ada di depan rumah yang sedang pindahan itu. Bibi matikan kompor dulu," sahut bibi. " Udah bi, biar aku yang mencari ke depan," kata Reyhan yang masih dengan pakaian putih putih dokternya.
Reyhan ke tetangga depan yang sedang ada beberapa orang mengusung barang barang dari atas truk menuju ke dalam rumah.
" Permisi, ada anak kecil yang bernama.....," belum selesai Reyhan bertanya ke salah satu tukang Wildan sudah berteriak memanggilnya." Papa Rey....Wildan punya temen baru, ini tante Susi...tante ini papa Rey, papa Wildan," ucap Wildan riang.
Susi menjulurkan tangannya. "Hallo dokter, saya Susi, penduduk baru di sini. Silakan dokter masuk...." ujar Susi.
"Oh...saya Rey, papa Wildan, saya permisi dulu...Wildan yuk," Rey meletakkan tangan di depan dada bersalaman jarak jauh lalu menggendong Wildan pulang.

Susi kecewa, bisa bisanya Rey menolak bersalaman dengannya, dan hanya bersalaman jarak jauh. Ia melengos dan berjalan ke dalam rumahnya sambil cemberut.

--------------

Sejak saat itu, Susi seolah berusaha menarik perhatian Reyhan. Pagi pagi dia sudah ada di teras minum coklat panas dan makan camilan demi melihat Reyhan mau berangkat bekerja dan mengantar Wildan sekolah.

Sore hari, seperti sengaja menunggu Reyhan pulang Susi sengaja berlama lama menyiram bunga membersihkan halaman yang sudah bersih.

Lain hari ia mengantar makanan sengaja pas Reyhan ada di rumah. Kadang tiba tiba datang ke rumah Reyhan ketika Reyhan di rumah memberi mainan pada Wildan.

Sepertinya Susi tahu kalau Reyhan adalah duda keren.
Ia pernah sengaja datang menemui bi Inah dan menanyakan banyak hal tentang Reyhan.
Wildan pun mulai kelihatan dekat dengan tante Susi.

--------------

Minggu ini Wildan merengek ingin ketemu bu Hana, katanya bu Hana nggak masuk dua hari ini karena sakit.
Tiba tiba Susi mendekati Reyhan yang sedang memanasi mobilnya."Dokter, katanya hari ini ingin menjenguk bu guru Wildan yang sedang sakit, saya boleh ikut ya dokter?" Kata Susi sedikit menggoda dengan berpakaian sedikit terbuka di bagian dada.
"Oh...maaf bu Susi, saya setelah itu ada acara, dan Wildan saya ajak....jadi mohon maaf lain kali saja ya....saya terburu buru sekarang," ucap Reyhan yang menolak secara halus.
"Yah, padahal saya ingin kenal dengan bu guru Wildan," ucap Susi kecewa.

--------------  

Di dalam mobil Wildan bercerita," Pah, tante Susi pernah bilang katanya Idan  boleh manggil tante mama, tapi pah....Idan pengennya bu guru yang jadi mama Wilda.....bukan tante Susi," ucap Wildan protes.
"Ya Wildan bilang kalau mama Wildan itu bu guru...gitu. Lagian Rey...mama nggak suka itu Susi, masak pagi pagi datang ke rumah orang pakai pakaian gak sopan gitu," kata mama kesal. Ya...mama semalem menginap di Rumah Reyhan karena papanya yang dokter senior sedang ke Jepang beberapa hari.

"Ma, kita beli buah dulu buat Hana," Rey membelokkan mobilnya ke kios buah.

Sampai di rumah Hana, Reyhan segera memarkir mobilnya di halaman rumah Hana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sampai di rumah Hana, Reyhan segera memarkir mobilnya di halaman rumah Hana.

Widan segera berlari sambil memanggil manggil Hana.
" Bu guru!!!
Assalamualaikum, bu guru!" Wildan nggak sabar menunggu pintu dibuka.
Pintu terbuka.....bruk....

###############

Loh....ada apa ini....





Aku Ingin Mama Seperti Bu GuruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang