Setiap orang punya kenangan. Ada yang pahit, ada pula yang manis. Kenangan manis membuat kita senyum senyum nggak jelas, tapi giliran kenangan pahit datang, seolah menjungkirkan dunia kita menjadi menakutkan.Next
Hana mengetik pesan kepada seseorang untuk mengajaknya bertemu. Sementara Reyhan sudah bersiap akan berangkat ke rumah sakit.
"Wildan, ayo. Udah siap belum?" Reyhan memanggil Wildan untuk sekalian mengantarnya sekolah. Sudah dua bulan ini Wildan sudah kembali bersekolah di tempat dulu Hana mengajar.
Sesekali Hana ikut mengantar Wildan dengan membawa Syifa. Ia rindu pada teman temannya mengajar dulu.
Reyhan belum membolehkannya mengajar lagi, khawatir Wildan dan Syifa kurang perhatian.Hari ini Hana tidak ikut mengantar. Ia sedang membuat janji dengan seseorang. Tentunya Reyhan sudah mengetahui itu.
"Aku berangkat sayang," pamit Reyhan seraya mencium kening Hana dan mencium putri kecilnya. Hana mencium punggung tangan suaminya.
"Idan berangkat ma," Wildan mencium pipi Hana dan punggung tangan Hana.
"Assalamu'alaikum," serentak Reyhan dan Wildan.
" Wa'alaikumussalam warohmatulloh hati hati ya," Hana sambil menggendong Syifa.Sepeninggal Reyhan dan Wildan, Hana bersiap menyambut tamunya yang katanya akan datang setengah jam lagi.
Hana menidurkan Syifa di boks bayi di ruang keluarga. Ada dua boks bayi, yang satunya ada di kamar bayi. Sengaja Reyhan membelikan dua, untuk memudahkan Hana beraktivitas sementara Syifa tidur.
Tok...tok...tok...
"Assalamu'alaikum," terdengar dari ruang tamu.
Hana bergegas membuka pintu.
"Wa'alaikumussalam,"Ceklek
________________
" Sayang, gimana tadi," tanya Reyhan.
"Awalnya mbak Susi berkeras untuk tidak mau menerima. Tapi setelah aku kasih penjelasan akhirnya ia mau menerima," ucap Hana.
"Gimana cara kamu meyakinkan? Kamu bahkan bisa merubahnya menjadi alim gitu," kening Reyhan berkerut. Ia sendiri takjub dengan istrinya yang diam diam punya daya rubah buat orang lain.
"Aku cuma bertanya, apa mbak Susi mencintai mas Vino, gitu.
Dan ia bilang sangat mencintai. Dan pingin memaafkan semua kesalahan mas Vino. Toh itu juga memang bagian dari kesalahan masa lalu mas Vino," jelas Hana lagi.
Reyhan manggut manggut."Sayang, tadi ada satu pasienku yang kira kira seusia mama. Ia bilang suka sakit hati sama menantunya. Makanya kadang ia suka berdebar kalau lagi bersitegang dengan menantunya," kata Reyhan.
"Masalah menantu dan mertua itu sangat umum ya mas. Malah ada tanaman yang diberi nama lidah mertua. Kejam ya?" Ujar Hana sambil terkekeh.
" Kenapa ya nggak lidah menantu," timbal Reyhan tertawa.
"Untung aku akur sama mertua," Hana tertawa renyah, seolah mensyukuri hubungannya yang baik baik saja dengan mama Reyhan.
Reyhan mengacak acak rambut Hana gemas.
"Sayang, kalau aku perhatikan kamu mirip seseorang," Kata Reyhan mengerling ke arah Hana.
"Siapa? Jangan bilang aku mirip cewek yang kamu sukai di masa lalu," Hana merenggut.
"Emang," goda Reyhan.
"Tu kan," Hana makin cemberut.
Reyhan terkikik melihat istrinya ngambek.
Reyhan menarik tangan istrinya hingga terduduk di pangkuannya.
"Kamu itu cantik, manis dan anggun seperti Kanjeng Ratu Hemas," ucap Reyhan sambil mengusap pipi Hana.
Hana menahan senyum sambil mengeryitkan kening.
"I love U my wife," ucap Reyhan lagi mengunci mata hazel Hana.
Kini senyum Hana merekah.
"Jawab dong " tuntut Reyhan."Huaaa....huaaaa....,"
Tiba tiba Syifa berteriak menangis."Mas Reyhan berisik sih," ucap Hana lalu bangkit untuk melihat Syifa di boks bayi.
Reyhan mengikut di belakang Hana. Tangannya melingkar di perut Hana yang sedang menggendong Syifa.
"Jawab sayang ," bisik Reyhan menempelkan bibirnya di belakang telinga Hana.
"Love U too my hubby," bisiknya sambil menengok ke samping dimana Reyhan berada diiringi senyum bahagianya._____________
Susi masih memeluk gulingnya. Ia enggan beranjak dari tempat tidurnya. Matanya sembab. Pipinya memerah. Ia terkejut mengetahui kenyataan yang baru diketahuinya barusan.
Sesekali airmatanya masih jatuh.
Ia sudah bertekad untuk mengambil keputusan besar dalam hidupnya.
Kepalanya menggeleng.
Ia masih tidak percaya dengan keputusan yang harus ia ambil.Ceklek
"Assalamu'alaikum sayang," Vino tiba tiba muncul di kamar. Vino terkejut.
"Kamu menangis sayang," Vino mendekat mau memeluk Susi.
Susi menahan dengan kedua tangannya.
"Mas Vino harus ceraikan aku, dan nikahi dia,"Pernikahan itu seperti taruhan. Tetapi taruhannya bisa kita kondisikan hasilnya.
Memilih bahagia atau tidak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Ingin Mama Seperti Bu Guru
RomanceWildan....balita ganteng ini berusia 4 tahun. Orangtuanya meninggal dalam kecelakaan pesawat ketika dia berusia 1 tahun. Rayhan adalah adik ayah Wildan yang juga seorang dokter merawatj Wildan sejak orangtua Wildan meninggal. Wildan belum bisa meng...