Mencari sesuatu yang membuat aku mencintaimu
Dan mengabaikan sesuatu yang membuat aku membencimu#
#
#
"Foto apa mas?" Tanya Hana.
"Si Fadhil nanyain siapa foto yang ada di kamar Fara. Aku suruh aja kirim WA foto tersebut. Nggak tahunya foto almarhum kakakku, papanya Wildan," jelas Reyhan.
"Lucu mereka ya mas," Hana terkikik.
"Lucu?" Reyhan mengeryit.
"Iya. Belum ketemu tapi udah cemburu. Ini unik lo mas. Mereka bisa timbul cinta sekalipun belum bertemu," kata Hana.
"Kata orang pacaran itu untuk pedekate. Tapi kayaknya nggak deh. Karena dalam pacaran sifat asli kita nggak sepenuhnya kita tunjukkan. Banyak orang pacaran lama tapi begitu nikah katanya baru tahu sifat aslinya," ucap Reyhan.
"Tapi mas, mungkin mereka takut salah pilih," sahut Hana.
"Kalau kita yakin janji Alloh bahwa yang baik buat yang baik, kita nggak perlu khawatir kok," ucap Reyhan.
"Iya, bener juga ya," tukas Hana.
Mereka diam sesaat.
"Kalau mas Reyhan dulu begitu lihat aku langsung yakin nggak?" Tanya Hana tiba tiba.
"Setengah," jawab Reyhan.
"Kok," sahut Hana.
" Jangan prasangka dulu. Mas banyak melihat sekarang wanita berpakaian baju panjang dan kerudung menutup dada tapi ternyata waktu di rumah menerima tamu laki laki ia tidak pakai lagi kerudungnya. Pakaian muslimah cuma buat fashion.
Tapi pas mas ke rumahmu dan mas lihat kamu juga kenakan kerudung, nah disitulah mas mulai yakin. Makanya cepet cepet mas pingin halalin kamu, " Reyhan menjelaskan.Pipi Hana memerah. Tiba tiba ia ingat cerita mertuanya saat Reyhan terpaksa membopong Hana yang pingsan karena demam.
"Tapi mas menggendong aku waktu pingsan. Padahal aku nggak pernah di sentuh pria manapun sebelumnya," ucap Hana.
Sekarang gantian pipi Reyhan yang memerah.
"Kamu nyebelin tau Han," ucap Reyhan tiba tiba.
"Kenapa?" Sahut Hana polos.
"Ngapain pake pingsan di depan aku. Tau nggak, waktu aku terpaksa gendong kamu dan membaringkan tubuhmu di ranjang, aku nggak sengaja memperhatikan wajahmu dan....," Reyhan menggantung kata katanya.
"Dan?" Tanya Hana.
"Bibir kamu. Makanya aku minta mamaku segera melamar kamu. Takut godaan syaithon Han " kata Reyhan sambil mencubit pipi Hana.
Pipi Hana memerah lagi.
"Ih, kok pipi cubbynya kaya tomat?" Goda Reyhan sambil tersenyum.
"Apaan sih," Hana tersipu menutup wajahnya.
"Ssttt....nanti anak anak bangun " bisik Hana mengalihkan pandangan Reyhan yang menggodanya.
Reyhan semakin mendekatkan wajahnya lalu menggendong istrinya sambil berbisik," Yuk," bisiknya. Lalu merebahkan Hana di ranjang mereka._________________
"Assalamu'alaikum," Fara melangkahkan kaki memasuki rumah orangtuanya tanpa menunggu salamnya dijawab orang rumah.
Dilihatnya mama tercinta sedang berkutat di dapur kesayangannya. Rupanya mama tercinta tidak mendengar salamnya.
Fara berjingkat pelan lalu memeluk dari belakang mama tercintanya.
"Mas, bukannya tadi udah berangkat. Nanti telat lo," mama Fara mengira suaminya yang mengganggu acara dapurnya seperti yang biasa dilakukan suaminya saat di rumah.
"Iihh...udah tua masih aja mesra," Fara merajuk dengan masih tetap memeluk mamanya.
Betapa terkejutnya mama Fara melihat putri bungsunya berada di depannya. Mereka berpelukan melepas kerinduan masing masing.
"Kok nggak kasih khabar kapan pulangnya, suamimu pasti senang melihatmu nak," ucap mama Fara.
Fara terhenyak sesaat.
"Su...suami!" Ucap Fara gugup.
"Iya, bukannya kamu udah setuju ijab kabul seminggu yang lalu?"tegas mamanya memastikan.
"Iya ma. Ya belum terbiasa aja nyebut suami. Apa mas Fadhil sudah berangkat ma?" Tanya Fara.
"Udah. Dia sibuk mengurus kepindahannya ke Jakarta," kata mamanya.
"Ganteng ngak sih ma?" Tanya Fara.
"Kamu belum tahu?" Mamanya balik tanya.
"Ya cuma foto ma. Siapa tahu aslinya jelek," Fara terkikik.
"Lihat aja nanti," ucap mamanya sambil mengelap kompor. Hal yang selalu dilakukan mama Fara jika selesai masak. Itulah sebabnya perabotan dapurnya selalu bersih.
"Fara ke kamar dulu ya ma," pamit Fara.
"Ya udah sana. Fadhil siang nanti pulang. Kamu mandi dulu," titah mamanya.Ceklek....
Fara membuka pintu kamarnya. Seketika bau wangi maskulin tercium hidung Fara. Ia berhenti sejenak. Memandang keliling kamarnya. Beberapa kemeja tergantung di dinding dimana terpasang gantungan baju.
Fara membuka almarinya.
Tersusun rapi baju baju pria di sebelah bajunya. Pasti itu baju mas Fadhil, bathinnya.
Lalu matanya terpaku di tumpukan baju dalam pria.
Ia ambil satu celana dalam suaminya yang belum ditemuinya. Hhmmm wangi, pekik hatinya
Tiba tiba ia sangat merindukan bertemu suaminya.
Belum juga ketemu, kenapa aku seperti orang jatuh cinta begini ya, bathinnya dengan senyum tertahan.Fara menfambil ponselnya hendak menghubungi Fadhil, tetapi niatnya diurungkan.
Biarlah menjadi kejutan buat suaminya. Fara tersenyum.Setelah puas melihat lihat perubahan yang ada di kamarnya, Fara segera ke kamarmandi untuk membersihkan diri.
_________________
Fadhil akhirnya bisa bernafas lega. Tugasnya sebagai calon dokter spesialis penyakit dalam sangat menguras energinya. Sampai sampai yang biasanya siang pulang ke rumah mertuanya, hari ini ia harus rela tidak bisa menikmati masakan mertuanya yang menggoda lidah.
"Dhil, kamu sudah selesai kan?" Tanya mertua Fadhil yang juga sebagai direktur di rumah sakit ini.
"Udah pah," sahut Fadhil.
"Ayo kita pulang," ajak mertuanya.
"Iya pah," sahutnya lagi. Lalu Fadhil mengekori mertuanya dan masuk mobil mertuanya itu."Kamu kapan jadi pindah ke Jakarta nya?" Tanya mertuanya.
"Dua mingguan lagi pah," jawab Fadhil.
"Tapi kamu komunikasi terus kan sama Fara?" Tanya mertuanya.
"Tentu pah. Tapi sejak semalem Fara nggak membalas pesan saya pah. Mungkin sibuk," kata Fadhil.
Mertuanya mengangguk angguk.Tanpa terasa mereka sudah sampai.
"Fadhil, Fara menunggumu sejak siang tadi," mama mertuanya menyambut di depan pintu suami dan menantunya.
"Fara ma?" Tanya Fadhil meyakinkan.
"Iya. Memangnya Fara tidak menghubungi kamu? Dasar si Fara," gumam mama mertuanya.
Fadhil segera masuk menuju kamarnya, lebih tepat kamar Fara. Ahh, kenapa jantungku berdetak lebih cepat, batinnya.
Sesampai di depan pintu kamarnya sayup sayup ia mendengar suara wanita sedang seperti melagukan bacaan Al Qur'an.
Jantungnya makin kencang berdetak, lalu akhirnya...Ceklek....
"Assalamu'alaikum sholihah," ucap Fadhil sambil menunjukkan senyum manisnya.#
#
#
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Ingin Mama Seperti Bu Guru
RomanceWildan....balita ganteng ini berusia 4 tahun. Orangtuanya meninggal dalam kecelakaan pesawat ketika dia berusia 1 tahun. Rayhan adalah adik ayah Wildan yang juga seorang dokter merawatj Wildan sejak orangtua Wildan meninggal. Wildan belum bisa meng...