Namaku Cassie West. Tinggal di Toronto, Ontario Canada. Aku lahir dan tumbuh besar di sebuah blok yang dikenal dengan bunga-bunganya yang indah.
Aku memiliki sahabat yang bernama Aaliyah Mendes. Dia tinggal tepat disebelah rumahku. Kami bersahabat sejak kecil dan umurku lebih tua tiga tahun darinya. Namun dia sangat dewasa dibanding umurnya. Aaliyah adalah gadis yang amat periang dan selalu membuatku tertawa oleh tingkah lakunya. Aku sangat senang mempunyai sahabat sepertinya.Aku sering menginap dirumahnya dan juga dia sebaliknya. Orang tua kami tidak masalah dengan hal itu karena antara keluarga ku dengan keluarga Mendes sudah sangat akrab. Disaatku menginap dirumah Aaliyah, ada sesuatu hal yang selalu membuatku gugup. Aku sangat gugup jika berhadapan dengan kakaknya Aaliyah. Namanya adalah Shawn Mendes. Dia lebih tua dua tahun dariku. Entah kapan datangnya perasaan ini. Setiapku melihatnya dan saat ia berbicara denganku, rasanya mataku buram, tanganku dingin, dan hilang fokus saat menatap matanya. Ya tuhan, perasaan apakah ini?
"Cassie ayo kita ke kamarku. Banyak cerita disekolah yang inginku ceritakan padamu" bujuk Aaliyah sambil menarik tanganku.
"Iya Aal tunggu sebentar" jawabku sambil menaiki anak tangga.
Sesampainya dilantai atas, ada suara yang memanggil namaku. Aku sangat menyukai suara itu.
"Cassie! Hey Cassie" teriaknya.
Saat ku berbalik ternyata berdiri lah seorang cowok yang selalu membuatku melting.
"Hey Shawn, ada apa?" jawabku dengan perasaan gugup yang ku tahan."Tidak ada apa-apa. Aku hanya ingin memastikan Aaliyah tidak merepotkanmu." sambil nyengir ke Aaliyah.
"Apa sih kamu kak. Urusan cewek yah. Udah deh kakak nyanyi-nyanyi aja sana." jawab Aaliyah dengan muka kesalnya yang lucu.
"Cassie, kalo kamu telinga kamu udah ngerasa panas dengarin ceritanya Aal, panggil aku aja ya" ujar Shawn sambil tertawa.
"Hehe iya nih Shawn, standby aja ya kamunya." jawabku dengan candaan.
"Sip deh Cass" kata Shawn sambil mengedipkan matanya ke arahku yang membuat pipiku merah walau dengan kedipannya itu.
"Sama ya kalian berdua, huh. Yuk ah Cass." sambil menarik kembali tanganku.
Kemudian kami masuk ke dalam kamar Aaliyah.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bestfriend's Brother [Shawn Mendes]
FanfictionAku mencintainya. Ya. Ia adalah kakaknya sahabatku. Apakah itu salah? Salahkah bila kami bersama? Mengapa ini begitu sulit? Saat yang kita cintai adalah seorang superstar? [give your vomments after read my story, so I'll update this story quickly. P...