Just be honest with me Cass!

164 9 1
                                    

45 menit berlalu kami saling berbagi cerita dan kebanyakan Aaliyah yang bercerita tentang teman-temannya yang selalu membuatnya jengkel. Yaa.. begitulah masalah yang dihadapi anak berumur 13 tahun. Hihi.
Namun ada sesuatu yang membuat Aaliyah mencurigai ku tentang apa yang ku pikirkan selama ia bercerita. Dia menangkap raut wajahku yang menandakan ada sesuatu yang sedang ku pikirkan.

"Cass.. What are you thinking about?" tanya Aaliyah dengan wajah penasarannya.
"Hah..oh..kenapa Aal? Eh.. Nggak ada apa-apa kok. Eh.. terus gimana lagi lanjutan cerita si Hannah tadi?" jawabku menutupinya.

"Hey.. Jangan mengalihkan pertanyaan ku Cass. Apa sih yang lagi kamu pikirin?"

"Nggak ada kok."

"Come on. Aku sahabatan sama kamu udah berapa lama sih? Aku pasti tau lah kamu raut wajah kamu tu kalo lagi mikirin sesuatu."

"Emm..."

"Ayolah. Just be honest with me."

"Okay. Okay. Tapi kamu pasti.. Emm.. Kamu pasti ngerasa aneh Aal sama aku.. Aku.. Aku.."

"Cassie. Come on."

"Aku.. Aku.. AKU SUKA SAMA KAKAK KAMU." jawabku dengan penuh ketegasan dan sangat malu dengan apa yang baru aja ku ucap. Aku langsung menutupi wajahku dengan selimut. Aku takut apa reaksi Aaliyah mendengar hal itu.

"Hah.. Hah? Hahahahahaha" Aaliyah tertawa dengan mengguncang-guncang tubuhku.

"Why you laughing Aaliyah? Tanya ku dengan perasaan malu dan penub kebingungan"

"Are you serious my pretty Cassie? Kamu menyukai Shawn? Omg I can't believe it"

"Shuutt pelan-pelan Aal. Nanti kalo Shawn dengar gimana?. Tuh kan pasti kamu nganggep aku aneh ya kan. Huh."

"Oh my baby Cassie" ucapnya sambil memelukku.
"Apa kamu tau Cass. Ini adalah sesuatu yang paling membuatku senang selama hidupku. Aku sangat senang mendengar kau menyukai kakakku."

"Wha...what?" jawabku heran.

"Yaa.. Benar. Aku sangat senang mengetahuinya. Aku dari kecil selalu berharap kau menjadi pasangan kakakku. Karena aku sangat menyukai semua hal dari dirimu Cassie. Kau seperti kakak untukku. Aku yakin kakakku akan bahagia jika bersama mu." jawabnya yang membuatku terharu.

"Oh my baby Aaliyah. I love you like my little sister too. But, aku nggak tau bagaimana perasaan Shawn kepadaku. Aku hanya akan memendam perasaan ini untuknya.

"Don't be like that Cass. Aku yakin Shawn juga menyukaimu."

"Who knows? Biarkan waktu berjalan aja. Aku nggak mau terlalu memaksakan perasaanku Aal."

"Hmmh.."

"Aku cuman mau minta tolong sama kamu. Please jaga rahasia ini. Jika Shawn memang melihatku dan juga memiliki perasaan yang sama, dia pasti akan datang kepadaku."

"Okay. Tapi aku berani taruhan dia pasti menyukai si beautiful Cassie." Jawabnya sambil mencubit pipiku.

"Hahaha.."

Tanpa terasa waktu sudah menunjukkan pukul 11.25 p.m. Dan kami pun tertidur.

Keesokan paginya, dengan mata yang masih setengah sadar aku melihat Aaliyah masih tidur pulas disebelahku (maklum hari minggu) dan aku pun bangun dan keluar dari kamar Aaliyah menuju kamar mandi yang ada tepat di tengah antara kamar Aaliyah dan Shawn.
Saat aku masuk..

Dreeet (suara pintu)
Saat aku membuka mataku yang masih setengah sadar ini, aku pun terkejut karena melihat Shawn tidak pakai baju dan masih handukan sambil gosok gigi.
"Aaaaaaa!" teriakku terkejut.

"Cassie!"

"Sha.. Shawn.. Sorry sorry. Aku nggak tau kamu ada didalam kamar mandi. Soalnya..soalnya.. A..anu.. Pintu nya nggak dikunci" jawabku terbata-bata. Mataku nggak karuan dibuatnya.

"Ahh..itu..ah itu salah aku Cass. Aku yang lupa ngunci."

"(Uh Shawn is so hot!)" dalem hati.

"Cass? Cassie?"

"Ehh..umm.. Ah yaudah aku keluar. Sekali lagi sorry ya bye." aku langsung keluar dengan pipiku yang merah. Shawn senyum melihat wajah malu ku.

Shawn pov.
"Cassie.. If you know... Ah mungkin belum saatnya."

Aku pun keluar dari kamar mandi, Aaliyah menghampiriku dengan boneka dipelukannya.
"What's wrong with you Cass?"

"Ah nothing. Hey kebo banget kamu ya" sambil nyubit pipi Aaliyah.

"Hehe nggak apa lah, kan hari minggu"

Saat kami tertawa, Shawn keluar dari kamar mandi dan senyum kepadaku. Argh his smile is the sweetest smile that I've ever seen! Aku hanya menunduk tersipu malu karena nya.
Dan kemudian Shawn mengusap rambut adiknya sambil mencubit pipi adiknya itu.
"Kakak apaan sih aku bukan anak kecil tau"

"Yeh bagi kakak kamu tetap aja anak 7 tahun. Coba liat masa anak umur 13 tahun masih meluk boneka kayak gitu"

"Iihhhh!" Aaliyah dengan wajah kesalnya.

"Haha yaudah yaudah kalian ini ada ada aja. Aal aku duluan ya." aku masuk ke kamar mandi.

My Bestfriend's Brother [Shawn Mendes] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang