Hurt

87 3 0
                                    

Tris POV.
YASSS! Akhirnya Shawn udah tidur. Hebat juga ya efek obat itu. Hmmh. Lebih baik sekarang gue pindahin Shawn ke atas tempat tidur. Terus lanjutin misi berikutnya hihihi.

Hufft.. Omg. Omg. Shawn hot banget body nya dan ganteng banget pula! Omg. Beda banget waktu dulu sih masih kurus. Ah bodo ah ntar keburu bangun dia. Efek obatnya kan cuma 2 jam aja. Gue harus cepat nih. Gue buka bajunya Shawn, dan gue ganti baju dengan pakaian tidur yang sexy setelah itu gue selfie disebelah Shawn yang lagi tidur. Hahahaha. Aku ga sabar lagi bagaimana reaksi Cassie itu. Hahahaha. Mampus lo. Dan gue ngga perduli Shawn bakalan marah sama gue yang penting gue senang kalau ngeliat mereka putus. Semoga aja. Hahaha.

Ada telfon masuk dihp Shawn. Huh Cassie? Haha kebetulan banget. Ini kesempatan gue.

"Babe? Babe?"

"Ehm sorry, Shawn nya lagi tidur. Nanti aja lagi ya ditelfon."

"Hah? Ehhh? Ini siapa?"

~tutttt.. tuuutttt.. tutt~

Cassie POV.
Apa tadi yang barusan? Hhh? Jantungku berdebar kencang. Rasanya ada yang menusuk hatiku. Aku gelisah. Khawatir. Kenapa tadi suara cewek yang angkat? Dan dia mengatakan Shawn sedang tidur? Apa maksudnya? Dia siapa? Sedang apa mereka? Argh fikiranku langsung buyar. Shawn.. sedang dimana dan dengan siapa?? Babe where are you now?

...

2 jam lebih kemudian..
Shawn POV.
"Ah gua ketiduran ya. Gua harus pulang sekarang."
Aku turun ke bawah dan ku lihat Tris sedang menonton tv.

"Tris, kayaknya aku harus pulang sekarang. Maaf ya aku ketiduran"

"Eh Shawn kamu udah bangun? Ah iya-iya. Em makasih ya kamu udah bantuin aku." Tris mendekatiku dan memegang tanganku.

"Ah iya. Aku pulang dulu ya." Aku melepas tangannya.

"Yap hati-hati Shawn"

...

Cassie POV.
Aku hanya melamun memandangi bintang-bintang di halaman belakang rumahku. Tak berapa lama ada nomor yang tak dikenal mengirimiku pesan gambar. Saat ku buka. Jantungku terasa ingin jatuh. Hatiku seperti disayat. Aku tak percaya dengan apa yang ku lihat. Semua foto ini adalah mimpi buruk bagiku. Rasanya aku sudah tak menginjak tanah lagi. Apa ini. Aku menangis. Keras. Sangat keras. Hatiku sakit. Itu adalah foto-foto Tris dengan Shawn. Shawn tidur disebelahnya. Dengan keadaan yang tak ingin ku gambarkan. Berarti cewek yang mengangkat telfon tadi adalah Tris. Shawn sedang bersama Tris. Pantas saja dia tidak ada menghubungiku semenjak dia mengantarku pulang. Kenapa Shawn? Kenapa kamu sejahat ini? Apa salahku? Kenapa Shawn? Aku menelfon nomor tak dikenal itu, tapi tak diangkatnya. Aku menangis dan menangis. Aku berlari ke kamarku. Untung mamaku tidak melihatku sedang menangis. Menangis itulah yang bisa ku lakukan sekarang.

Sementara itu Shawn..
Shawn POV.
Hmm Cassie kok tumben ya gak ada nelfon aku. Biasanya kan dia nelfon kalau aku ga ada kabarnya. Ah lebih baik ku telfon sekarang.

Lebih dari 13 kali ku menelfon namun Cassie tak mengangkatnya. Apakah dia sudah tidur? Hmm mungkin dia tidur cepat malam ini.

...

Keesokan harinya..

Cassie POV.
Hari ini aku sudah mulai sekolah lagi. Mau ngga mau, fit ngga fit aku harus sekolah. Tadi malam aku hanya tidur selama satu jam lebih. Aku sudah ngga tau lagi bagaimana tampangku. Yang pastinya mataku nampak hitam dan sembab.

"Mah aku berangkat dulu ya, aku makan dikantin aja ntar"

"Iya sayang.. ehh kesini dulu coba sebentar"
Aku menghampiri mama dan hanya menunduk saja.

My Bestfriend's Brother [Shawn Mendes] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang