My Bestfriend's Brother [Shawn Mendes]

LDR1

Sudah 6 hari berlalu, seperti biasa aku pergi ke sekolah bersama Aaliyah,  namun kali ini kami hanya berjalan kaki.  Tidak ada yang spesial, hanya canda tawa kami yang menemani di pagi hari di Toronto.
Aaliyah memang gadis yang ceria, dia selalu memberikan energi positif untukku. Kami berpisah ditengah perjalanan,  karena ia sudah sampai disekolahnya.

Diperjalanan saat aku menuju sekolahku, ku melihat mobil Zach terparkir dipinggir jalan dan terlihat dari luar Zach seperti mengalami kesulitan. Aku menghampirinya dan..

"Omg Zach! Zachhh!" Teriakku sambil mengetuk-ngetuk kaca mobilnya.
Aku melihat wajah Zach berdarah dan memar dimana-mana. Aku sangat panik.

"Cassie?" Zach membuka kaca dan pintu mobilnya. Namun saat ia membuka, ia hampir terjatuh tapi untung saja aku berhasil menangkapnya.

"Zachh! Zach apa yang terjadi? Zachhh!!" Tanyaku sambil memindahkannya ke kursi sebelah. Zach hanya merintih kesakitan.

"Zachh aku akan membawamu ke rumah sakit oke?" Aku mengambil alih kemudi dan segera menuju ke rumah sakit.

Di dalam mobil..

"Zach? Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa kamu berdarah seperti ini?Kalau kamu tidak bisa menjelaskannya, baiklah tak apa. Bertahanlah sebentar lagi kita akan sampai."

Sesampainya dirumah sakit..

Para suster segera menghampiri Zach dan aku menunggu sekitar satu jam lebih hingga dokter keluar dari ruangan.

"Dok bagaimana keadaannya?"

"Pasien nampaknya telah mengalami kekerasan dan dia harus membutuhkan istirahat yang banyak.  Karena mental pasien juga sangat tidak stabil. Dia membutuhkan support dari orang-orang disekitarnya agar mempercepat pemulihannya."

"Kekerasan?" Aku sangat terkejut mendengarnya.

"Ku rasa kau harus segera menghubungi keluarganya."

"Baiklah dokter, terima kasih dok."

...

Aku masuk ke dalam ruangan Zach.

"Zach? Are you okay?"

"Cassie" Zach tersenyum melihatku. "I'm okay. Thankyou Cass. Aku sangat senang kau akhirnya perduli kepadaku."

"Uhm.."  (Apakah aku terlalu jahat selama ini, aku selalu mengabaikannya. Dia sangat senang aku perduli dengannya walaupun dalam keadaannya yang separah ini.)
"Zach kau harus banyak istirahat okay?"

"Yes, I will."

"Aku mau keluar sebentar, aku harus menghubungi Mrs. Diana, ok?"

Zach mengangguk.

Aku keluar dan terkejutnya aku melihat layar hp ku, 11x telepon tak terjawab dari Shawn.
Segera saja ku menghubunginya. Namun telfon ku tidak diangkatnya.
"Mungkin dia lagi sibuk, ah aku kirimkan pesan saja." Aku mengirimkannya pesan dan ku ceritakan apa yang terjadi sehingga membuatku tak tau kalau ia menelfon ku.

Aku menghubungi Mrs. Diana dan juga Jenny. Mrs. Diana akan kesini sepulang dari sekolah beserta teman-temannya Zach.

Aku kembali masuk ke dalam untuk menemani Zach.

"Cassie?"

"Ya?"

"Akan ku ceritakan apa yang sebenarnya terjadi padaku, tapi kau harus janji akan merahasiakannya okay?"

"Ya, I promise. So tell me now?"

"Aku bertengkar hebat dengan ayahku karena kebiasaan buruknya dan ia sering sekali memukuli mamaku disaat dia depresi. Tadi pagi aku mencoba menghentikannya saat memukuli mama, aku melawannya. Namun ia memukuli ku membabi buta hingga aku tak bisa melawannya lagi. Aku sangat membencinya. Aku ingin membawa pergi jauh mamaku darinya."
Zach bercerita dengan kesedihan yang sangat mendalam. Ternyata apa yang ku pikir selama ini tentang Zach salah. Ia adalah anak yang kesepian. Ia sering berbuat onar itu hanya karena ia ingin mencari perhatian yang tak ia dapatkan dirumahnya dan melampiaskan segala kekacauan,  kesedihan dan kehampaan hatinya dengan berkelakuan buruk. Dimana sebenarnya dia adalah anak baik yang sangat sayang dengan ibunya. Dan ia mencari seseorang yang benar-benar dapat menghangatkan hatinya dan jiwanya. Dan menurutnya seseorang itu adalah aku.