Hari sudah malam. Malam ini sungguh terasa sangat kelam. Sama seperti apa yang menimpa kami disini.
Sekarang yang tersisa hanya ada kami. Aku, mama dan papa yang menemani keluarga West. Karena mereka tak mempunyai keluarga di Kanada selain sepupunya Om Louis. Namun beliau sedang berada di luar negeri.
Tante Kathy masih saja berada disamping Cassie. Ia sangat terpukul dengan apa yang telah terjadi dengan anaknya. Aku hanya bisa memeluk mamaku. Aku sangat merindukan saat-saat Cassie yang selalu berada disampingku dan memelukku seperti adiknya.
Sudah hampir empat jam. Aku berdiri sejenak dan ku melihat beberapa orang diujung lorong menuju ke arah kami. Ternyata itu adalah kakak!
Kakak terlihat sangat kelelahan dan juga sakit. Ya. Sakit mengetahui orang yang dicintainya mengalami kejadian yang mengerikan ini. Ia bersama teamnya termasuk Brian dan Matt segera pergi ke rumah sakit setibanya dibandara setelah tournya di Wisconsin.
Aku berlari dan memeluknya.
"Kenapa? Kenapa ini semua terjadi? Apa salah Cassie ku?" Ucapnya terisak.
Aku tak tau harus berkata apa. Kemudian mama menghampiri dan memeluk kakak.
"Honey. Sabar, hon. Ini semua musibah, ok. Sabar, honey. Ayo sekarang kamu masuk dan temui Cassie. Okay darling? "
Shawn mengangguk dan dengan langkah kaki yang gemetar itu, ia masuk ke dalam ruangan dimana Cassie terbaring koma.
.....
SHAWN POV.
"Cassie...." aku tak bisa menahan kesedihanku. Cassie. Malaikatku. Kekasihku. Ini sungguh menusuk hatiku. Ku lihat alat bantu pernapasan dihidungnya, luka-luka disekujur tubuhnya, Gips yang membalut kaki kirinya dan perban yang berada dikepalanya. Ini benar-benar mimpi buruk!!! Andai aku saja yang berada diposisinya ini. Aku tak ingin melihatnya kesakitan seperti ini. Ini sungguh menyakitkanku.
Tante Kathy melihat kearahku dan memelukku.
"Shawn, my dear. Shawn..." Tante Kathy menangis.
"Tan... Tante.. kenapa.. kenapa ini terjadi kepada Cassie... ini... ini... sungguh tak adil.." aku mencoba untuk menahan airmataku tapi ku tak bisa.
"Shawn, Tante senang melihatmu disini... tante.. tante sungguh sakit melihat gadis kecil tante terbaring seperti ini.. ini sungguh menyakitkan.. Honey. Temanilah Cassie disini. Ia pasti tau kamu datang dan pasti ia sangat senang melihatmu datang untuknya." Tante Kathy keluar dari ruangan itu.
....
Aku duduk disampingnya dan ku genggam tangan lembutnya. Ku cium tangan indah itu dengan perlahan. Tapi aku tak ingin airmataku ini jatuh membasahi tangan indahnya ini. Ia masih saja terlihat tersenyum disaat tidurnya yang tak kami ketahui kapan akan sadarnya ini. Kecantikannya dan cahayanya tak pudar dengan segala alat bantu pernapasan itu.
"Cassie ku... My angel. My baby. I love you.... I love you baby. Hey baby. Please Cassie, wake up baby. I'm here. I'm here, baby. Please wake up darling. Cassie.... Baby, I'm here. Kau merindukanku bukan? Aku disini baby. I miss you too, I swear i miss you so much. I'm sorry baby. I'm so sorry. Baby. Please baby wake up... " aku tak kuasa menahan tangisku. Aku tak bisa melihatnya seperti ini. Aku sakit. Hatiku sakit. Perlahan ku mengusap rambutnya dan ku cium keningnya yang tertutup oleh perban itu.
Dengan tertatih aku keluar ruangan dan berjalan menjauh. Aku ingin sendiri. Aku ingin menenangkan diriku.
....
Aku berjalan tanpa tujuan dan berakhir di kedai kopi dekat rumah sakit. Ini seperti membuatku hilang akal. Aku... aku benar-benar tak menyangka kejadian mengerikan ini menimpa Cassie ku. Siapa. Siapa! Siapakah orang yang mendorong Cassie itu!!!!

KAMU SEDANG MEMBACA
My Bestfriend's Brother [Shawn Mendes]
FanfictionAku mencintainya. Ya. Ia adalah kakaknya sahabatku. Apakah itu salah? Salahkah bila kami bersama? Mengapa ini begitu sulit? Saat yang kita cintai adalah seorang superstar? [give your vomments after read my story, so I'll update this story quickly. P...