Next to you

155 4 0
                                    

Ini sudah tanggal 24, sekolah udah mulai libur..
Salju memenuhi halaman rumahku, dengan sweater, syal dan sweatpants ku, aku menikmati pagiku dengan secangkir teh hangat diatas balkon rumahku.
Aku melamun memikirkan apakah hari ini dan seterusnya aku masih bisa santai seperti biasanya, em maksudku apakah akan ada orang yang menanyai ku ini itu ya hmm apakah aku tidak bisa menjadi gadis remaja normal lagi. Sejak tadi malam twitter dan instagram ku penuh dengan notif dari tweet dan comment orang-orang.

...

Aku berbelanja ke supermarket seorang diri karena mamaku sedang ada urusan dengan teman-temannya. Aaliyah latihan untuk penampilan marching band besok pada pagi hari saat natal. Sedangkan Shawn, entah kenapa sejak pulang dari acara tadi malam setelah ia mengantarku, aku merasa tidak mood berbicara dengannya setelah itu. Ntah apa yang aku pikirkan. Ia menelpon ku terus sejak tadi pagi, tapi tak ku angkat.
Di supermarket, aku berbelanja bahan makanan dari list yang sudah mamaku tulis. Aku tak pernah menyangka disupermarket ini orang mengenaliku. Aku lupa bahwa semua orang sudah tahu kalau aku ini pacarnya Shawn. Ada beberapa cewek seumuranku yang memandangiku dan tiba-tiba menghampiriku dan minta foto denganku. What? Duh aku bukan artis kenapa dimintain foto. Ini benar-benar aneh. Tapi dengan senyumku aku iya aja mereka minta foto. Mereka mengajakku berbicara dan aku menjawab seadanya saja. Ya mereka menanyakan namaku tapi belum sampai aku menjawab mereka sudah tahu namaku, dan pertanyaam mereka mulai ke hal pribadi aku hanya tersenyum dan berusaha untuk menjauh dari mereka.

...

"Huf aku benar-benar lupa kalau mereka semua udah tau siapa aku. " ucapku dengan menghela nafas. Aku pun bergegas jalan keluar dan tiba-tiba ada yang memelukku dari belakang.

"Hi love!"

"Sha... Shawnnn?!"

"Kenapa kamu ngga angkat telfonku untung aja aku ngeliat kamu keluar dari rumahmu tadi" ucapnya kesal sambil mengambil barang belanjaan yang ada ditanganku.

"Mmm" aku bingung mau jawab apa

"Kenapa? Kamu marah sama aku?"

"Ah ngga ada. Ngga tau ah aku lagi labil huh"

"Yee abg labil" mencubit pipiku. "Ah ayuk kita pulang, orang-orang pada ngeliatin kita tuh"

"Ah iya"

Shawn menggenggam tanganku. Kami pun pulang berjalan kaki dengan santainya.

...

Shawn meletakkan barang belanjaanku didapur. Aku membuatkannya secangkir teh hangat ditemani dengan beberapa muffin yang dibuat mamaku tadi malam.

"Yay! Muffin! Yasss!" Ucapnya gembira seperti anak tk.

"Ugh bocah" aku tertawa melihat tingkah lakunya.

Aku duduk disebelahnya.
"Hey muffin"

"Ya??" Jawabnya sambil makan muffin.

"Bagaimana reaksi fans kamu setelah tadi malam?"

"Ya seperti itulah."

"Maksudnya?"

"Darling" Shawn menggenggam kedua tanganku. "Jangan hiraukan apa kata orang yang ga suka sama hubungan kita ini, okay? Mereka ngga tau cerita kita. Dan ini cerita kita, biar kita yang merasakan indahnya." Shawn mencium tanganku.

Aku tersenyum dan memeluknya. Aku melihat kembali kedalam mata coklatnya yang bersinar itu.
"I love you." Ucapku berbisik dengannya.

"I love you more" jawabnya.

....

Aku bersandar dibahunya, kami bercerita banyak hal. Kami tertawa, berkelahi kecil tapi ujung-ujungnya pelukan lagi.

My Bestfriend's Brother [Shawn Mendes] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang