Vale sadar ada seseorang yang memperhatikannya dari sebrang sana ada Dylan yang sedang berdiri di balik jendela kamarnya, memperhatikan Vale yang dengan sengaja berpura-pura sibuk, padahal ia sudah selesai mengerjakan PR nya. Entah ide dari mana tiba-tiba saja ia mengambil kertas kosong dan kemudian menulis "BANTUIN BIKIN PR FISIKA" dan menunjukkannya pada Dylan. Tak disangka Dylan langsung menutup jendelanya.
Vale langsung berlari turun ke bawah. Ia mencari mamihnya, satu-satunya senjata yang ia miliki.
"Mih....mami.....h!"
"Kamu kenapa Val?" Tanya Deva.
"Pih, mamih kemana?"
"Mamihmu lagi di kamar."
Vale langsung berlari ke kamar mencari Valeri, ia membuka pintu dan melihat Valeri sedang terlentang sambil memakai masker wajah.
"Miiiih tolongin Vale!"
"Astaga! Val, kamu ngagetin mamih. Lihat nih masker mamih retak!"
"Alaahhh ini lebih gawat. Buruan mamih bangun, telfonin om Dean!"
"Ngapain mamih telfon Dean?"
"Bilangin, suruh Dylan bantu aku bikin PR buruan!"
"Kenapa gak kamu aja yang ngomong?"
"Dia bakal nolak, kalo mamih yang minta pasti Dylan mau. Buru, Mih!"
"Val ini mamihmu bukan pembantumu!"
"Miiiih ayo lah, atau aku bilang papih nih mamih kemarin beli DVD gay porno lagi!"
"Dasar anak kurang ajar!"
Valeri kalah telak jika sudah menyangkut hal seperti itu, dia tidak bisa berkutik selain menuruti permintaan anak kurang ajarnya itu. Ia mengambil ponsel miliknya dan menelfon Dean.
"Nah gitu dong mamihku yang manis!" Vale tersenyum sembari memainkan alisnya, seolah baru saja memenangkan permainan.
Setelah mengobrol sebentar Valeri langsung menyuruh Vale untuk ke rumah Dean.
"Makasih mamihku sayang. Oh iya, DVD nya aku taruh di meja depan, yah. Habis tadi papih tanya mamih ke mol beli apa jadi aku kasih tau aja! Hahahahaa..."
"VALENCIO WIJAYA!!!!!! KURANG AJAR!!! "
Vale berlari keluar sambil tertawa terbahak. Dia memang suka sekali membuat orang darah tinggi.
* * *
Rumah Vale dan Dylan memang berdampingan, tidak butuh waktu lama untuk sampai di rumah Dylan.
Bagi Vale rumah Dypan adalah rumahnya juga, dia bisa keluar masuk semaunya sendiri, selama itu tidak mengganggu privasi keluarga Dean.
"Om ..." Valle menyapa Dean yang sedang duduk bersantai di ruang tengah.
Dean menoleh dan mengangguk pada Vale.
"Oh Val, Dylan di atas kamu masuk aja ke kamarnya!" Ujar Astha yang sedang menonton Tv.
Vale langsung naik ke lantai dua, menuju kamar Dylan. Dia tersenyum sumringah, berharap bisa duduk di meja belajar milik Dylan.
"Kenapa lo senyum-senyum?"
"Gak papa, seneng aja bisa masuk ke sini."
Dylan hanya menggelengkan kepalanya.
"Mana PRnya? Buruan gue udah ngantuk!"
"Bentar elah. Nih nih nomor 1 sampe 15 susah banget gue gak paham!"
"Lo di kelas ngapain aja sih Val? Ampe pelajaran aja gak ada yang paham?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Me Love You Season 2
RomanceBisakah seorang Valencio Wijaya bertahan pada pendiriannya? Mencintai seorang Dylan Wijaya apapun itu yang terjadi? sekuel dari cerita "I won't Give up(let me love you)