Valencio

2.5K 314 31
                                    

Sepulang dari rumah Dylan, Vale duduk dikursi yang menghadap ke arah jendela kamar Dylan, ia memandangi jendela kamar Dylan. Tiba-tiba Semua gambaran wajah Dylan saat tersenyum terpampang di otaknya, ia tertawa miris. Bukankah seharusnya sekarang ia tenang, setidaknya Dylan masih punya Kevin dan dua sahabatnya.

"Ok Val, ini semua udah bener. Seenggaknya lo gak homo ama sodara lo sendiri!" Vale bergumam sendiri.

Tiba-tiba  pintu kamar Vale terbuka, Deni masuk berjalan mendekati Vale.

"Woi koh! Ngapain lu?" Deni menepuk pundak Vale.

Vale hanya berdecak lidah, adiknya memang terkadang menyebalkan tapi juga kadang lebih dewasa darinya dan bisa memberinya nasehat.

"Ngapain lo kesini? Ganggu aja! Sono-sono gue mau tidur!" Vale segera mengusir Deni, Vale yakin Deni masuk ke kamarnya untuk melakukan hal-hal aneh, menjajah tempat tidurnya mungkin? Atau kenikmatan lain yang ada di kamar Vale.

"Cih, lu ama adek aja pelit banget-" Deni duduk bersilah di atas ranjang sembari memangku bantal di kakinya, "mamih nanya ke gue Koh!" Lanjut Deni.

"Tanya apa? Emang gak bisa mamih nanya langsung ke gue?"

Deni melempar bantal yang sedari tadi ia pegang, "lo kalo ama mamih kan kayak kucing ama anjing. Heran gue ama lu koh, ama nyokap sendiri aja kayak gitu!"

Vale masih diam tidak membalas ucapan Deni, bukan dia kalah hanya saja Vale sedang malas bertengkar.

"Mamih nanya, Matthew itu siapanya koh Vale."

Vale terkaget, ia langsung memutar kursi yang sedang ia duduki.

"Terus lu jawab apa?"

Deni menatap penasaran ke arah kakak lelakinya itu. Vale yang di tatap Deni seperti itu menjadi risih, seperti tertangkap tangan sedang maling saja.

"Apa? Jawab! gue nanya elo, lo malah lihatin gue kayak gitu!" nada suara Vale sedikit gugup, Vale sebenarnya takut jika Deni tahu kalo Matthew itu kekasih Vale.

"Kenapa lo takut gitu koh? Jangan bilang..." Deni menggantung kalimatnya.

"Apa? Jangan bilang apa?!" Vale semakin gugup.

Deni sebenarnya sudah menebak sejak lama, jadi yang selama ini ia pikirkan tentang penyebab Vale yang jarang terlihat dengan Dylan adalah Matthew.

"Hmmm... jangan jangan..." Deni menggantung kalimatnya lagi, sembari mengetuk-ngetukan jari telunjuknya di kepalanya.

"Apa? Gue cuma temenan ama dia, gue gak ada hubungan apa-apa!" Vale kini sedikit membentak.

"Pffffttt.. gue kan cuma nanya koh, kenapa lo emosi?" Deni menahan tawanya.

"Sialan! Pergi lo buruan! Gue mau tidur!" Vale.mendorong adik perempuannya itu keluar dari kamarnya. Sedangkan Deni hanya tertawa melihat ekspresi Vale yang salah tingkah. Setelah Deni keluar, Vale langsung menutup pintu dan menguncinya.

"Sialan! Gak tahu orang lagi galau apa!" Vale mengomel sambil merebahkan tubuhnya di ranjang. Tubuhnya lelah, pikirannya apa lagi.

********

Sore minggu itu Matthew berkunjung ke rumah Vale, Valeri dan Deva sedang berkunjung ke rumah orang tua Valeri yang sedang sakit dan Deni pergi bersama Adriel.

"Lo gak bosen maen disitu terus?" Vale menegur Matthew yang sedang bermain dengan kelinci peliharaan Deni.

Matthew menoleh lalu menggelengkan kepalanya dan seulas senyum terukir di bibir Matthew.

Let Me Love You Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang