Dylan

2.7K 324 6
                                    

"Mata lo kenapa Dy?" Dewa yang baru sampai di kelas langsung mengeintrogasi Dylan. Mata Dylan memang terlihat sembab.

"Gue ngantuk!" Jawab Dylan singkat.

Genta yang duduk di belakang Dylan langsung maju ke depan. "Lo gak abis nangis kan?"

Kini posisinya, Dylan di kepung oleh Dewa dan Genta. Dylan mendongak lalu menatap wajah Genta. "Nangis kenapa?" Dylan malah balik bertanya.

"Nangis karena Vale di rebut adek kelas!" Celetuk Dewa.

Dylan langsung memukul kepala Dewa, "ngomong sembarangan. Mau di rebut atau enggak bukan urusan gue!"

Genta mengerlingkan bola matanya malas, Dylan pikir Genta dan Dewa tidak tahu apa yang terjadi di antara Dylan dan Vale.

"Gak usah bohong! Kita udah tahu semuanya!" Ujar Genta.

"Tahu apa?" Dylan masih mencoba menyangkal.

"Lo gak jujur ama kita, lo anggep kita temen gak sih Dy?!" Cecar Genta pada Dylan, Dewa hanya mengangguk setuju dengan ucapan Genta.

Bukan Dylan tidak mau jujur, hanya saja Dylan merasa tidak pantas jika ia bercerita pada Genta dan Dewa kalau dia menyukai Vale, saudaranya sendiri.

"Sorry..." Ujar Dylan menyesal.

Genta menghela nafas dalam-dalam.
"Kenapa lo gak cerita ke kita?" Tanya Genta lagi.

"Gue.... takut kalo gue bilang yang sejujurnya, kalian bakal ngejauhin gue."

Dewa dan Genta menggeleng, "lo pikir kita sahabatan baru kemarin sore Dy? Lo udah gue anggap sodara sendiri jadi mana mungkin gue bakal tega kayak gitu sama lo!" Ujar Genta.

"Yak.. Tul!" Sahut Dewa setuju.

Dylan benar-benar menyesal, ia merasa bersalah. "Maafin gue, gue gak bermaksud kayak gitu,"

"Ck.. terus sekarang lo kenapa?" Tanya Genta mengalihkan pembicaraan.

"Gue gak nyangka kalo semuanya bakal jadi kayak gini! Ini semua bikin kepala gue pusing!" Oceh Dylan.

"Hmmm.... gue boleh jujur, gak?"  Dylan hanya mengangguk, "sebenarnya gue dari dulu udah ada feeling kalo Vale itu suka sama lo!" Ujar Dewa tiba-tiba.

Dylan dan Genta serempak menoleh ke arah Dewa. "Jangan sok tahu lu!" Ucap Genta sembari menoyor kepala Dewa.

"Sialan lo! Gue gak sok tahu, gue bisa lihat dari cara Vale perlakuin elo Dy, tapi lo nya gak peka, sekarang giliran Vale udah nemu Matthew lo baru peka, Lo peka nya tidak pada tempatnya Dy." Ujar Dewa polos.

Genta yang mendengarnya langsung menjitak kepala Dewa, kenapa Dewa malah menyalahkan Dylan?

"Lo mau bantu sahabat lo apa mau tambah memperkeruh keadaan?"

"Aww.. sakit Genta! Gue ngomong jujur apa adanya! Dan itu Dylan harus tahu."

Dylan berfikir setelah mendengar ucapan Dewa barusan, mungkin ada benarnya juga ucapan Dewa. Dulu dirinya selalu menganggap Vale adalah penganggu, bahkan terkadang ucapan yang keluar dari mulutnya bisa saja menyakiti Vale dan akhirnya Vale bilang pada Mathew seperti apa yang Mathew ucapkan tadi.

"Jadi gue mesti gimana?" Tanya Dylan.

"Jauhin Vale!" Jawab Dewa.

Genta menggeleng tidak percaya dan hendak memukul lagi namun kali inI Dewa bisa menghindar.

"Apa?!" Tanya Dewa pada Genta.

"Jangan dengerin Dewa Dy, dia aja jomblo gak pernah pacaran mana bisa kasih solusi ke elo!" Ucap Genta.

Let Me Love You Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang