Bel berbunyi nyaring. Aelke menaruh mangkuk makanan bayinya di atas meja, sedangkan Morgan sedang duduk sambil menggendong Rafha meski masih kaku dan tidak berani menggendong bayinya sambil berdiri.
"Selamat siang!" sapa seseorang di depan rumah Aelke. Aelke mengangkat sebelah alisnya karena baru kali ini melihat lelaki di hadapannya.
"Siapa, ya?" tanya Aelke. Lelaki tersebut tersenyum dan mengulurkan tangan kanannya.
"Kenalkan, saya Rangga Dewa Moela, tetangga baru kalian." ucapnya sopan.
Dengan ragu, Aelke menerima uluran tangan Rangga. "Aelke..." ucap Aelke sambil tersenyum. Rangga melihat ke dalam rumah Aelke, terlihat Morgan dan ada kereta bayi disana.
"Itu anak kamu?" tanya Rangga, Aelke menoleh ke dalam melihat Rafha yang ada dipangkuan Morgan dan Rifha di atas kereta bayi.
Aelke mengangguk, "Hehe, iya... Mau masuk dulu?" tanya Aelke.
"Ada siapa?" Morgan keluar sambil menggendong Rafha hati-hati dan melihat Rangga ada di depan rumah.
"Saya Rangga, rumah saya di sebelah rumah kalian.." jawab Rangga tersenyum manis. Morgan ikut tersenyum "Saya Morgan, dan ini istri saya Aelke, kita tetanggaan ya." ujar Morgan dan Aelke sontak menatap Morgan yang bicara dengan santainya. 'Istri katanya?' gumam Aelke dalam hati.
"Wah, kalian keluarga muda, ya... Anaknya udah dua?" tanya Rangga, Morgan mengangguk.
"Kembar, ini Rafha, dan itu Rifha..." jawab Morgan menunjuk kereta bayi di dalam rumahnya.
Setelah berkenalan sebentar, Rangga pamit pulang ke rumahnya dan Aelke menutup pintu rumahnya lalu tertawa keras.
"Haha, lo parah ya bilang gue istri lo.. Parah gile." tukas Aelke sambil tertawa.
"Ye, kalo kagak begitu entar kita disangkanya kumpul ke** tau! Jangan kegeeran!" timpal Morgan membaringkan Rafha di atas kasur.
"Siapa juga yang geer, woo..." Aelke melanjutkan menyuapi Rifha makan.
"Hei jagoan, liat mommy kamu, kegeeran banget diakuin sama daddy.." Morgan mengajak Rafha berinteraksi dan Aelke langsung membolakan matanya.
"Hah? Mommy? Daddy? Rrrrr.....!!!"
"Terus apa? Enyak Babeh? Mama Papa? Ayah Bunda? Mami Papi? Kerenan juga Mommy Daddy, iya gak Rafha??" ujar Morgan. Aelke memikirkan ocehan Morgan sejenak.
"Tapi boongan doang loh, ya.. Awass!!" timpal Aelke.
"Beneran mah gue juga ogah!" ucap Morgan tak mau kalah.
***Morgan dan Aelke sudah siap berangkat bersama ke sekolah. Mama Morgan sudah stand by untuk mengasuh si kembar pagi ini sampai Morgan dan Aelke pulang sekolah.
Baru saja Aelke hendak masuk ke dalam mobil. Rangga yang habis maraton pagi lewat di hadapan Aelke dengan handuk kecil di lehernya.
"Pagi..... Eh, kalian bukannya udah suami istri? Kok pake seragam sekolah?" tanya Rangga. Aelke langsung mati kutu mendengar pertanyaan Rangga. Melihat Aelke kikuk sendiri, Morgan keluar dari mobilnya dan menghampiri Rangga juga Aelke.
"Kita lagi ada reunian nih di SMA dulu, kebetulan kita satu sekolah dulunya, terus kita diwajibin pake seragam gini..." ujar Morgan. Rangga mengangguk mengerti "Oh gitu, kirain masih sekolah.." ucap Rangga.
Setelah Morgan dan Aelke masuk ke dalam mobil. Aelke menghembuskan nafasnya lega, hampir saja identitasnya ketahuan oleh tetangga barunya, Rangga.
"Lain kali aktingnya yang bagus napa!" sentak Morgan sambil menghidupkan mesin mobilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BABY TWINS
RomancePerjodohan mungkin dianggap tabu di zaman modern seperti saat ini. Namun itu terjadi pada Morgan Oey dan Aelke Mariska yang harus menerima dijodohkan oleh orang tuanya karena permintaan dari mendiang kakek Morgan yang sudah meninggal. Morgan dan Ael...