Part 15

8.5K 410 13
                                    

Hari ini keluarga Raka akan pergi berlibur ke Bogor selama dua hari. Anna memang sengaja merencanakan semua itu karna dia juga ingin mengajak adiknya, Risa untuk pergi liburan. Jarang sekali Risa bisa pergi berlibur bersamanya. Kemungkinan Benny juga akan kembali dari luar kota esok pagi, dan berjanji akan menyusulnya.

Raka awalnya menolak usul sang mama, tapi bukan Anna namanya jika ia tidak bisa membujuk Raka.

"Sayang ayolah, besok kan hari sabtu tidak ada alasan buat nolak ajakan mama. Mama janji hari senin kita sudah ada dirumah. Kalau perlu kita akan pulang pagi-pagi sekali." Ujarnya dengan tatapan memohon.

Raka hanya bisa menghembuskan nafas panjang, bukannya dia tidak mau diajak liburan hanya saja dia sudah berjanji akan mengajak Aira jalan-jalan besok, tidak mungkin kalau dia harus membatalkannya lagi. Kemarin acara makan malamnya sudah batal, dan ia tidak ingin kembali membuat Aira kecewa.

Tapi, melihat raut wajah sang mama yang memohon sungguh membuatnya tidak tega. Baiklah Raka menyerah. Mamanya memang selalu bisa membuatnya luluh.
"Baiklah ma, Raka akan ikut."

"Terimakasih sayang, kamu memang anak mama yang paling ganteng." Sahut Anna dengan nada yang begitu bahagia.

Begitulah caranya ia membujuk Raka. Hanya dengan memasang wajah memelasnya Anna berhasil membuat Raka luluh.

Sedang ditempat lain Laura mengambil beberapa pakaiannya didalam lemari, mereka akan berangkat jam delapan karna ingin sampai di Bogor sebelum pagi hari. Untunglah persediaan bajunya masih banyak, Anna memang tidak tanggung-tanggung ketika membelikannya baju. Kemarin saja ketika pulang dari arisan Anna kembali dengan menenteng beberapa paper bag yang berisi pakaian untuknya, mungkin Anna memang sudah merencanakan liburan ini dari kemarin.

Pintu kamar Laura terbuka menampilkan Anna yang berdiri didepan pintu.

Laura yang saat itu mengemasi pakaiannya menoleh.
"Tante..."

"Mau tante bantu siap-siap?" Anna duduk di tepian ranjang.

"Gak usah tan, ini juga sudah hampir selesai kok," Jawab Laura sambil kembali melipat bajunya. "Oh ya, kita mau liburan selama berapa hari tante?" Laura memang belum mengetahui sampai kapan mereka akan ada di Bogor.

"Kita disana cuma dua hari, senin pagi kita sudah kembali ke rumah. Oh ya, kamu sudah ngabarin mama kamu nak?"

Dengan anggukan pelan, Laura menjawab pertanyaan Anna. Tadi ia memang sudah menghubungi Salma, berniat meminta ijin. Awalnya Laura memang tidak ingin menghubungi Salma karna baginya percuma saja, toh nanti mamanya pasti dengan senang hati menginjinkannya pergi bersama keluarga Raka.

"Sudah kok tan."

"Terus Salma bilang apa? Dia pasti ngasih ijin kan sayang?"

Laura menghentikan pergerakan tangannya memasukka baju ke dalam tas, "Iya, mama ngijinin aku kok tan."

"Syukurlah kalau gitu, tante seneng bisa ngajak kamu liburan," Senyum cerah terukir diwajah Anna, ada jeda beberapa detik sebelum Anna kembali melanjutkan kalimatnya, "Oh ya nak, kamu seneng kan tinggal disini?"

Laura mengerjapkan matanya sesaat, tentu saja dia sangat senang, beberapa hari tinggal dirumah Anna membuat dirinya dan Raka semakin dekat. Raka tidak lagi bersikap dingin, yah walaupun kadang-kadang Raka masih saja bersikap acuh tak acuh. Namun, bagi Laura tidak masalah, baginya hubungannya dengan Raka saat ini sudah mengalami kemajuan yang bagus. Semua butuh proses bukan?

"Aku seneng banget tan. Disini aku bisa belajar banyak hal, memasak sampai belajar bikin kue. Pokoknya aku betah tinggal disini."

Anna tersenyum kecil.
"Syukurlah kalau begitu nak, tante takut kalau kamu merasa gak nyaman. Raka juga bersikap baik kan sama kamu?"

My DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang